Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 08 September 2025

Ditipu Mafia Penerimaan Anggota TNI, Forum Orangtua Casis TNI AD Mengadu ke DPRD SU

Firdaus Peranginangin - Selasa, 27 Mei 2025 18:02 WIB
222 view
Ditipu Mafia Penerimaan Anggota TNI, Forum Orangtua Casis TNI AD Mengadu ke DPRD SU
(Foto: Dok/Firdaus Peranginangin)
Forum orang tua Casis TNI AD yang menjadi korban penipuan program seleksi masuk TNI mengadu ke Komisi A DPRD Sumut, Selasa (27/5/2025).
Medan(harianSIB.com)
Forum orangtua calon siswa (Casis) TNI AD program seleksi masuk TNI mengadu ke Komisi A DPRD Sumut, Selasa (27/5/2025), karena ditipu mafia penerima anggota TNI.

Mafia ini berhasil meraup uang dari ratusan pelamar sebesar Rp37 miliar yang dijanjikan lewat "program bersama" Rindam I/BB.

Hal ini disampaikan para orang tua pelamar TNI didampingi Kuasa Hukumnya Dewi Latuperissa SH dan Ranto Sibarani SH MH, di hadapan Sekretaris dan anggota Komisi A DPRD Sumut Hendri Dumanter dan Pdt Berkat Kurniawan Laoli, Selasa (27/5/2025), di ruang Komisi A DPRD Sumut.

Baca Juga:

"Total kerugian yang diraup mafia penerimaan anggota TNI ini mencapai Rp37 miliar, karena dari ratusan para pelamar dikutip uang secara bervariasi, mulai dari Rp250 juta/orang hingga Rp360 juta. Ini bukan lagi soal janji palsu, tapi sudah masuk ranah penipuan massal," tandas orang tua korban penerimaan TNI, Suparmin dan Dewi Latuperissa.

Suparmin menceritakan kronologis dengan modus penerimaan Casis TNI ini, bermula dari program yang ditawarkan seseorang bernama Ninawati yang mengaku menggandeng Rindam I/BB dan Kodam I/BB, dengan menawarkan program pelatihan Bintalfisdis (Bintara Mental Fisik dan Disiplin) dengan embel-embel "Jalur Sman Masuk TNI AD".

Baca Juga:

Pelatihan ini pun digelar secara nyata di Rindam I BB, sehingga para orang tua percaya. Apalagi para casis juga ikut tinggal, latihan, bahkan pakai atribut resmi militer di tempat penggemblengan tentara tersebut, seolah-olah sudah jadi bagian dari TNI.

Mendengar tawaran program tersebut, para orang tua sampai menjual sawahnya, menggadaikan rumah demi anaknya bisa jadi prajurit TNI dan menyerahkan uang tersebut kepada Ninawati, tapi ternyata semua itu jebakan dan latihan layaknya seperti TNI hanya "tipu-muslihat" saja, tapi ternyata tidak terdaftar secara resmi.

Sementara itu, Ranto Sibarani menyebutkan, dugaan penipuan ini sangat serius karena melibatkan pencatutan institusi negara.

"Mereka memanfaatkan simbol dan fasilitas militer untuk menipu. Ini harus diusut sampai tuntas," katanya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi A DPRD Sumut Berkat Kurniawan Laoli menyambut baik keberanian para orang tua untuk bersuara dan mengadukannya ke lembaga legislatif, tentunya Komisi A DPRD akan ikut mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Kami akan dorong ini ke ranah yang lebih tinggi, bahkan ke pusat, agar tidak tenggelam begitu saja," ucapnya sembari menjadwalkan pertemuan dengan Komisi I DPR RI, karena kasus ini di tingkat daerah tidak akan mampu menuntaskannya, sebab diduga menyangkut oknum-oknum tertentu.

Bahkan, Berkat juga mengusulkan pertemuan dengan KASAD Jenderal Maruli Simanjuntak untuk menyampaikan permasalahan ini biar tidak terulang kembali, karena kasus penerimaan Casis TNI ini sudah melibatkan mafia yang kinerjanya sangat rapi, sehingga ratusan Casis menjadi korban.

Hendri Dumanter juga sepakat agar persoalan ini dibawa ke tingkat pusat dan harus diusut secara tuntas, karena modus seperti ini nyata-nyata telah merusak nama baik TNI dan menimbulkan trauma di masyarakat.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru