Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 12 Agustus 2025

Perjuangan BBKSDA Sumut Selamatkan Tuntong Laut, Kura-kura Kritis Penjaga Ekosistem Pesisir Timur

Redaksi - Kamis, 05 Juni 2025 11:20 WIB
919 view
Perjuangan BBKSDA Sumut Selamatkan Tuntong Laut, Kura-kura Kritis Penjaga Ekosistem Pesisir Timur
(Foto harianSIB.com/Dok)
Kepala BBKSDA Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani
Medan(harianSIB.com)

Di tengah ancaman kepunahan Tuntong Laut (Batagur borneoensis), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara menunjukkan peran vitalnya dalam menjaga keanekaragaman hayati. Sejalan dengan misi Kementerian Kehutanan untuk memelihara ketahanan ekosistem, BBKSDA Sumut aktif melakukan berbagai upaya penyelamatan spesies kura-kura air payau yang kini berstatus "kritis" (Critically Endangered) menurut IUCN Red List.

Bertepatan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2025, Kepala BBKSDA Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, memaparkan dedikasi institusinya dalam melindungi satwa langka ini. "Kami rutin melaksanakan patroli penyelamatan di sepanjang pantai timur Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut (SM KGLTL), khususnya pada musim bertelur di bulan Desember sampai Januari," ujar Novita, Kamis (5/6/2025).

Baca Juga:

Upaya ini membuahkan hasil signifikan. "Terbukti sampai saat ini telah berhasil menyelamatkan 89 butir telur. Penyelamatan telur ini sangat penting dilakukan terutama untuk menghindari ancaman predator di alam liar seperti biawak, babi hutan, bahkan manusia," tambah alumnus Fakultas Kehutanan UGM tahun 1994 tersebut.

Tuntong Laut bukan sekadar satwa langka; ia termasuk dalam daftar 25 spesies kura-kura terlangka di dunia versi Wildlife Conservation Society dan Turtle Conservation Coalition. Di Indonesia, statusnya sebagai satwa dilindungi diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Baca Juga:

Keberadaan Tuntong Laut sangat erat kaitannya dengan ekosistem mangrove. Satwa ini berperan penting dalam regenerasi hutan mangrove dengan membantu penyebaran biji Brembang (Sonneratia caseolaris). Lebih lanjut, kotoran Tuntong Laut menjadi sumber nutrisi bagi biota kecil seperti ikan, kepiting, dan udang, yang pada gilirannya menjadi sumber protein bagi manusia.

Kawasan SM KGLTL, dengan luas ±14.827 Ha yang membentang di Kabupaten Deli Serdang dan Langkat, menjadi satu-satunya habitat Tuntong Laut yang diketahui di Sumatera Utara. Lokasi potensial di kawasan ini meliputi Beting Selotong, Beting Tuntong, dan Pantai Sarang Elang.

BBKSDA Sumut tidak hanya fokus pada penyelamatan telur, tetapi juga melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat desa di sekitar SM KGLTL. Upaya ini membuahkan kesadaran kolektif, terbukti pada tahun 2017 ketika masyarakat Desa Tapak Kuda secara sukarela menyerahkan 7 butir telur Tuntong Laut.


"Dari 7 telur tersebut, 6 tukik berhasil menetas setelah 70 hari. Keberhasilan ini menjadi pionir dalam upaya penyelamatan Tuntong Laut," jelas Novita. Menyadari rendahnya tingkat kelangsungan hidup tukik di alam liar, BBKSDA Sumut kemudian membangun kolam pembesaran eksitu dengan menggandeng Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSLI).

Hingga Februari 2025, BBKSDA Sumut telah melepasliarkan 33 individu Tuntong Laut hasil pembesaran dan serahan masyarakat. Saat ini, 65 individu lainnya masih berada di kolam pembesaran, dipersiapkan untuk kembali ke habitat alaminya di SM KGLTL.

"Masyarakat memberikan respon positif, bahkan secara sukarela menyerahkan Tuntong Laut atau telurnya kepada kami," ungkap Novita. Ia menegaskan bahwa BBKSDA Sumut akan terus berinovasi demi menjaga populasi Tuntong Laut dan kelestarian habitatnya, yang memiliki hubungan simbiosis mutualisme.

"Keberlangsungan hidup satwa liar serta habitatnya pada akhirnya sangat tergantung dengan kepedulian kita. Untuk itu mari kita jaga dan selamatkan Tuntong Laut agar tetap hidup nyaman di rumahnya," pungkas Novita dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru