Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

DPD RI dan Disdik Sumut Bahas Sekolah Gratis, Revitalisasi Sekolah Rusak dan Program 5 Hari Belajar

Firdaus Peranginangin - Jumat, 13 Juni 2025 12:49 WIB
430 view
DPD RI dan Disdik Sumut Bahas Sekolah Gratis, Revitalisasi Sekolah Rusak dan Program 5 Hari Belajar
Foto SIB/Staf
Bahas Pendidikan: Anggota Komite I DPD RI Pdt Penrad Siagian STh MSi dan Kadisdik Sumut Alexander Sinulingga membahas berbagai hal terkait peningkatan pendidikan di Sumut, Jumat (13/6/2025) di Kantor Disdik Sumut.
Medan(harianSIB.com)

Anggota Komite I DPD RI Pdt Penrad Siagian STh MSi dan Kadisdik (Kepala Dinas Pendidikan) Sumut, Alexander Sinulingga membahas berbagai hal terkait peningkatan pendidikan, mulai dari rencana pemerintah akan menggratiskan biaya sekolah SD dan SMP sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), revitalisasi gedung-gedung sekolah yang rusak dan program Pemprov Sumut untuk menerapkan 5 hari belajar.

Pertemuan antara Pdt Penrad Siagian dengan Alexander Sinulingga ini berlangsung di Kantor Disdik Sumut, Jumat (13/6/2025) dan keduanya sepakat, bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas dalam arah kebijakan pembangunan di Indonesia khususnya Sumut.

Baca Juga:

Bahkan Alexander menegaskan, sejumlah program Gubernur Sumut di Disdik Sumut tengah digencarkan, antara lain penerapan lima hari sekolah, pembangunan sekolah unggulan tingkat SLTA, serta pemberlakuan uang sekolah gratis.

"Sesuai arahan Pak Gubernur Bobby Nasution, pendidikan merupakan sektor prioritas dalam rencana pembangunan di Sumut. Terutama program 5 hari sekolah, pembangunan sekolah unggulan SLTA dan SPP gratis. Ini yang menjadi prioritas kami sekarang," kata Alexander.

Baca Juga:

Menanggapi hal itu, Penrad Siagian menyampaikan apresiasi terhadap rencana penerapan lima hari sekolah. Namun, kebijakan ini tidak boleh dipahami semata sebagai perubahan teknis, tetapi sebuah perubahan paradigmatik dalam sistem pendidikan di Sumut.

"Program ini harus dikawal dengan serius, karena bukan hanya soal teknis sekolah 6 hari atau 5 hari, tetapi soal paradigma dalam dunia pendidikan kita-jangan sampai mengulang pengalaman di masa lalu yang pada akhirnya hanya berjalan beberapa waktu saja," kata Penrad.


Menurutnya, program tersebut harus didukung dengan argumentasi yang rasional agar masyarakat benar-benar memahami dan menerima manfaatnya, sebab sekolah 5 hari akan menjadi waktu bagi keluarga untuk membangun karakter anak dan juga membangun minat bakat anak didik di luar mata pelajaran sekolah.

Dalam kesempatan itu, Penrad juga menyoroti kondisi fisik sekolah-sekolah yang tidak memadai di Sumut, terutama di daerah-daerah terpencil, banyak bangunan sekolah yang tidak layak huni, bahkan berpotensi membahayakan proses belajar mengajar di sekolah.

Penrad menyatakan telah menyampaikan kondisi ini kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan mendorong agar Pemerintah Provinsi turut memberi perhatian serius terhadap sekolah-sekolah yang tidak layak.

Menanggapi hal tersebut, Alexander Sinulingga mengungkapkan bahwa proses revitalisasi banyak terkendala oleh status lahan sekolah, sebab beberapa di antaranya dibangun di atas kawasan hutan atau lahan dengan status Hak Guna Usaha (HGU).(*).

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru