Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 25 Juni 2025

Polda Sumut Perangi Narkoba, Dr. Dedi : Posisi Geografis dan Peran Masyarakat Berpengaruh

Tumpal Manik - Rabu, 25 Juni 2025 15:11 WIB
61 view
Polda Sumut Perangi Narkoba, Dr. Dedi : Posisi Geografis dan Peran Masyarakat Berpengaruh
Ist/SNN
Dr. Dedi Sahputra, MA
Medan(harianSIB.com)

Penyalahgunaan narkoba termasuk ke dalam kategori extraordinary crime, kejahatan luar biasa yang mengancam hak asasi manusia dan masa depan bangsa. Dampaknya tidak hanya merusak fisik dan mental individu, tetapi juga memicu tindak kriminalitas lain dan melemahkan generasi muda.

Hal tersebut dinyatakan Dr. Dedi Sahputra, MA, Rabu (25/6/2025), menanggapi maraknya kasus dan pengungkapan terkait narkoba di Sumatera Utara.

Baca Juga:

"Menyadari hal ini, Polda Sumatera Utara menunjukkan komitmen serius dalam pemberantasan narkoba. Di bawah pimpinan Kapolda Irjen Pol Whisnu Hermawan, jajaran Polda Sumut menindak tegas tanpa kompromi terhadap segala bentuk peredaran narkotika. Selama Januari hingga awal Juni 2025, tercatat 2.373 kasus berhasil diungkap dan 3.051 tersangka diamankan. Barang bukti yang disita mencakup 665 kg sabu, 121 ribu butir ekstasi, 1,1 kg kokain, serta ribuan pod vaping berisi zat berbahaya seperti etomidate dan metomidate," ujarnya.

Tidak hanya melawan sindikat lokal, lanjut Dedi, Polda Sumut juga membongkar jaringan internasional dengan modus penyelundupan melalui jalur laut dari perairan Malaysia dan distribusi darat.

Baca Juga:

Ini menunjukkan bahwa wilayah Sumut, dengan posisi geografis yang strategis dan akses terbuka lewat darat, laut, dan udara, menjadi target utama peredaran gelap narkoba.

Menurutnya, kerentanan ini juga diperparah oleh faktor sosial seperti padatnya populasi, ketimpangan ekonomi, hingga disorganisasi lingkungan sosial di daerah perkotaan. Oleh sebab itu, upaya penanggulangan narkoba tidak cukup hanya dari sisi hukum, tetapi juga membutuhkan sinergi lintas sektor.

"Pemberantasan narkoba merupakan tanggung jawab bersama. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan sebagai pendeteksi dini dan pemberi informasi. Dalam perspektif pembangunan, keterlibatan publik akan memperkuat efektivitas program serta mengurangi beban negara baik secara finansial maupun sosial. Partisipasi juga menjadi wujud demokrasi untuk melindungi lingkungan dari ancaman narkoba," ucapnya.

Tegasnya, perang melawan narkoba adalah kewajiban seluruh elemen bangsa.

"Polda Sumut telah mengambil peran strategis dalam menindak sindikat narkotika. Kini saatnya seluruh masyarakat, pemerintah daerah, tokoh agama, pendidikan, dan sektor swasta bahu-membahu menyelamatkan generasi muda dari bahaya laten narkoba demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan sehat," tandasnya. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru