Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 22 Juli 2025

Benny Harianto Sihotang Heran Proyek Bendungan Lau Simeme Berbiaya Rp1,76 T Sudah Diresmikan Tak Difungsikan

Firdaus Peranginangin - Rabu, 02 Juli 2025 17:17 WIB
1.344 view
Benny Harianto Sihotang Heran Proyek Bendungan Lau Simeme Berbiaya Rp1,76 T Sudah Diresmikan Tak Difungsikan
Foto SIB/Firdaus Peranginangin
Rapat: Komisi D DPRD Sumut menggelar rapat dengar pendapat dengan BBWS Sumatera II Medan, Dinas PUPR Sumut, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDA BMBK) Medan, Kadis SDABMB Deliserdang yang dipimpin Sekretaris Komisi D Defri Noval Pasa
Medan(harianSIB.com)

Anggota Komisi D DPRD Sumut Benny Harianto Sihotang SE MM mengaku heran, proyek bendungan Lau Simeme, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deliserdang berbiaya Rp1,76 triliun yang pada tahun 2024 lalu diresmikan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), hingga saat ini belum dioperasionalkan atau difungsikan, sehingga mengundang tanda tanya masyarakat.

Hal itu ditegaskan Benny Harianto Sihotang dalam rapat dengar pendapat dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan, Dinas PUPR Sumut, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDA BMBK) Medan, Kadis SDABMB Deliserdang Janso Sipahutar ST MT yang dipimpin Sekretaris Komisi D Defri Noval Pasaribu yang dihadiri anggota Komisi D Viktor Silaen SE MM, Jumadi, Aswin Parinduri, Johan Wiryawan Bangun, Rabu (2/7/2025) di DPRD Sumut.

Baca Juga:

"Kita benar-benar heran, proyek raksasa yang didengung-dengungkan bisa mengurangi banjir di Medan dan Deliserdang yang sudah diresmikan mantan Presiden Jokowi, tapi tidak dapat dioperasionalkan. Ini ada apa," tandas Benny Sihotang.sembari meminta penjelasan dari pihak BBWS Sumatera II.

Seharusnya, tambah Ketua Fraksi Gerindra itu, jika proyek belum bisa dioperasionalkan atau ada masalah teknis yang belum ada solusinya, jangan dulu diresmikan, karena dipastikan akan menimbulkan kekecewaan dari masyarakat.

Baca Juga:

"Belum dioperasionalkan proyek bendungan Lau Simeme Ini sama dengan melakukan pembohongan publik kepada masyarakat luas," ujar Benny Sihotang, bahwa proyek yang luasnya mencapai 125 hektare dengan volume tampung 21 juta meter kubik tersebut sampai saat ini belum ada manfaatnya bagi masyarakat.

Betapa kecewanya masyarakat, ujar Benny Sihotang, bendungan yang sudah dibangun sejak tahun 2018, hingga kini belum dinikmati manfaatnya, terutama terkait pengurangan banjir di Kota Medan dan Deliserdang serta penyediaan air baku sekaligus mengairi sawah masyarakat.

Yang paling tragisnya, ujar Kadis SDABMB Deliserdang Janso Sipahutar ST MT, pasca pembangunan proyek bendungan tersebut, menyisakan keresahan bagi masyarakat, sebab ada sekitar 11 Km jalan sekitar bendungan sudah hancur-lebur, akibat dilindas truk-truk proyek, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan.

"Seharusnya pihak pembangunan proyek bendungan bertanggung jawab memperbaiki jalan yang rusak sesuai dengan janji pihak BBWS Sumatera II dengan Pemkab Deliserdang, bahwa jalan sekitar proyek wajib mengembalikan jalan yang rusak seperti sedia kala. Tapi faktanya sampai sekarang belum terealisasi," ujarnya.

Sementara itu, Defri Noval Pasaribu mengingatkan pihak BBWS Sumatera II Medan untuk segera merekondisi jalan sekitar proyek bendungan yang rusak agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat yang selama ini menjadikan jalan tersebut sebagai sarana pengangkutan hasil-hasil pertanian mereka.


Terisolir

Menanggapi sorotan Komisi D DPRD Sumut, BBWS Sumatera II Medan yang diwakili Kabid KPI SDA, Robby Indra Gartika menjelaskan, belum dioperasionalkannya Bendungan Lau Sememe, karena adanya satu desa di sekitar akan terisolir, jika dioperasikan.

"Jika kita operasionalkan, akan terjadi genangan dan desa tersebut akan terisolir. Untuk mengatasinya, perlu dibangun jembatan penghubung dari desa tersebut. Hal ini terjadi, akibat ada warga yang belum bersedia menerima ganti rugi. Yang belum selesai bukan bendungan, tapi di hulunya ada desa terisolir, jika dioperasionalkan," tambahnya.

Mendengar penjelasan tersebut, Benny Sihotang kembali mencecar pihak BBWS Sumatera II dengan berbagai pertanyaan, termasuk tidak matangnya perencanaan proyek, sehingga tetap menyisakan masalah, walaupun fisik bendungan sudah selesai, sehingga diharapkan ada solusinya bagi masyarakat.(*).

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru