Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 01 September 2025

28 Daerah di Sumut Dilatih Bikin Konten Imunisasi

Leo Bastari Bukit - Selasa, 15 Juli 2025 22:13 WIB
122 view
28 Daerah di Sumut Dilatih Bikin Konten Imunisasi
(Foto: Dok/Forwakes)
Kabid P2P Dinkes Sumut Novita Rohdearni Saragih berfoto bersama Senior Director Global Health Strategies Ganendra Awang Kristandya (dua dari kiri) usai pembukaan pelatihan di Medan, Selasa (15/7/2025).
Medan(harianSIB.com)
Kampanye imunisasi kini bergerak melintasi ruang tunggu puskesmas dan masuk ke ruang digital masyarakat. Selama dua hari, Selasa-Rabu (15-16 Juli 2025), 28 kabupaten/kota di Provinsi Sumut mengirim perwakilan tenaga kesehatannya untuk mengikuti pelatihan pembuatan konten imunisasi yang relevan, lokal dan berdampak di media sosial.

Pelatihan ini digelar atas kolaborasi antara Direktorat Imunisasi dan Promosi Kesehatan Komunitas Kementerian Kesehatan RI dengan Global Health Strategies (GHS). Dua puskesmas di Kota Medan-Helvetia dan Amplas, menjadi proyek percontohan, yang kini mulai menunjukkan hasil positif dalam menyampaikan pesan imunisasi secara digital.

"Dinas kesehatan itu sebenarnya objeknya. GHS membantu kami melalui pelatihan dan penyusunan konten yang sebelumnya sudah disiapkan. Ini betul-betul menjadi warna baru bagi kami," kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Sumut, Novita Rohdearni Saragih, saat membuka kegiatan pelatihan, Selasa (15/7/2025).

Baca Juga:

Menurut Novita, cakupan imunisasi dasar lengkap di Sumut kini telah mencapai 32,39 persen dari target 58 persen. Sumut juga menempati posisi kelima secara nasional. Namun, ia menekankan angka saja tidak cukup. Masyarakat masih perlu disadarkan pentingnya imunisasi sebagai bagian dari perilaku hidup sehat.

Melalui kampanye bertajuk Vax Social, GHS mendorong perubahan perilaku masyarakat dengan menyajikan informasi imunisasi lewat platform yang akrab mereka gunakan setiap hari.

Baca Juga:

"Rata-rata orang Indonesia menatap layar lebih dari tujuh jam sehari. Jadi, mengapa tidak kita isi layar itu dengan konten imunisasi yang akurat?" timpal Ganendra Awang Kristandya, Senior Director GHS untuk Indonesia dan ASEAN.

Sejak dimulai, lebih dari 150 konten digital telah disebarkan melalui kanal resmi Dinas Kesehatan Medan dan dua puskesmas pilot. Hasilnya, lebih dari 8 juta akun telah terjangkau kampanye imunisasi ini.

Selain media sosial, GHS juga membentuk WhatsApp Group Ibu Pandai, yaitu ruang diskusi daring antara ibu-ibu dan tenaga kesehatan profesional. Data awal menunjukkan, dari setiap tiga informasi yang dibagikan di grup ini, satu ibu menunjukkan ketertarikan baru untuk mengimunisasi anaknya.

Senior Advisor GHS, Dr dr Anung Sugihantono menambahkan, pendekatan lokal menjadi kunci dalam membangun kampanye yang efektif.

"Yang menentukan anak diimunisasi bukan hanya ibunya. Di Medan beda dengan Langkat, di Bitung beda dengan Manado. Karena itu, pesan-pesan kampanye harus dikemas sesuai konteks lokal," ujarnya.

Dalam pelatihan, para peserta juga diajak menyesuaikan pilihan platform Facebook, Instagram, WhatsApp, hingga X (dulu Twitter), dengan karakteristik masyarakat masing-masing daerah. Ke depan, GHS bersama Kemenkes RI juga akan merilis alat ukur efektivitas kampanye berbasis media sosial.

"Kita harus bisa membuktikan bahwa kampanye di medsos berdampak langsung terhadap peningkatan imunisasi. Kalau jalurnya tepat, hasilnya pasti bisa diukur," pungkas Anung. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru