Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 24 Juli 2025

Menteri Kebudayaan Hadiri Tradisi Jamu Laut di Sergai: Indonesia Mega Diversity

Muhammad Arif Hidayatullah - Rabu, 23 Juli 2025 18:17 WIB
93 view
Menteri Kebudayaan Hadiri Tradisi Jamu Laut di Sergai: Indonesia Mega Diversity
(Foto: Dok/ harianSIB.com / M Arif H)
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon didampingi Bupati dan Wakil Bupati Sergai menandatangani Prasasti pelestarian adat melayu, Rabu (23/7/2025).
Sergai(harianSIB.com)
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia menghadiri langsung tradisi adat budaya Melayu bertajuk "Jamu Laut", yang digelar di Pantai Inga, Kecamatan Pantaicermin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Rabu (23/7/2025).

Kehadiran Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menjadi momen bersejarah sekaligus bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap budaya lokal.

Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan mega diversity (keanekaberagaman), tak hanya dalam hal hayati, tetapi juga dalam kekayaan budayanya.

Baca Juga:

"Budaya bukan sekadar masa lalu, tapi adalah masa depan. Ia bukan beban, melainkan potensi. Dari budaya bisa tumbuh ekonomi, diplomasi, bahkan kekuatan bangsa. Indonesia belum punya Hollywood atau Bollywood, tapi kita punya laut, dan dari laut kita ingin menciptakan gelombang budaya yang mendunia," ujarnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga menyinggung pentingnya pengakuan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) bagi tradisi-tradisi lokal.

Baca Juga:

Dikatakannya, saat ini, Indonesia telah mencatat 2.213 WBTB, 16 di antaranya telah diakui UNESCO. Namun, tradisi Jamu Laut belum masuk daftar nasional.

"Mudah-mudahan Jamu Laut bisa didaftarkan sebagai WBTB agar menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia," harapnya.

Sementara itu, Bupati Sergai, H Darma Wijaya, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Menteri Kebudayaan.

Ia menyebut kehadiran Fadli Zon sebagai bukti perhatian nyata pemerintah pusat terhadap pelestarian budaya lokal.

"Tradisi ini adalah ritual syukur masyarakat pesisir atas rezeki dan keselamatan di laut. Ia mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan pencipta, serta mengandung nilai spiritual, sosial, dan ekologis yang mendalam," jelasnya.

Senada dengan itu, Sultan Serdang ke-9, Syariful Alamsyah, mengapresiasi perhatian serius pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya Melayu.

Sultan juga menegaskan pentingnya menghidupkan kembali warisan budaya sebagai bagian dari jati diri bangsa.

"Tradisi dan budaya kita ini memiliki akar yang panjang, menyatu dalam tanah dan laut milik leluhur. Ini adalah warisan yang tidak hanya harus kita jaga, tapi kita hidupkan kembali," pungkasnya.

Turut hadir, wakil bupati sergai Adlin Tambunan, wakil ketua DPRD sergai James Pangaribuan, tokoh-tokoh pemangku adat melayu, dan ribuan masyarakat. (*)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru