Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 29 Juli 2025

Sumut Diproyeksikan Alami Inflasi pada Juli, Harga Beras Salah Satu Pemicu

Nelly Hutabarat - Senin, 28 Juli 2025 23:17 WIB
76 view
Sumut Diproyeksikan Alami Inflasi pada Juli, Harga Beras Salah Satu Pemicu
Istimewa
ilustrasi
Medan (harianSIB.com)
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diproyeksikan mengalami inflasi pada Juli 2025. Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat menjadi penyebab utama tren ini. Di antaranya, harga bawang merah tercatat naik lebih dari 17%, bawang putih sekitar 3,4%, cabai merah sekitar 12%, daging ayam sekitar 6,5%, serta beras dan minyak goreng yang mengalami kenaikan tipis di bawah 1%.

Pengamat ekonomi, Gunawan Benyamin, Senin (28/7/2025) menjelaskan, beras menjadi salah satu komoditas dengan dinamika harga yang paling kompleks. "Di Kota Medan, dalam satu pasar tradisional saja, harga beras bisa bervariasi antar pedagang. Ada yang mengalami kenaikan, namun ada pula yang stabil. Bahkan di satu pasar yang sama, tidak ada keseragaman harga," ujarnya.

Berdasarkan pemantauan di sejumlah kilang, harga beras mengalami kenaikan rata-rata sekitar 3%. Namun karena sifatnya yang tidak seragam, beras bisa menyebabkan deviasi cukup besar dalam perhitungan inflasi, meskipun data diambil dari lokasi yang sama.

Baca Juga:

Selain beras, cabai rawit juga menunjukkan keragaman harga, meskipun secara umum cenderung mengarah ke deflasi. Sementara itu, harga gula pasir juga bervariasi, dengan sebagian pedagang menjualnya stabil dan sebagian lainnya mengalami penurunan hingga 4%, sehingga berpotensi memberi kontribusi pada deflasi bulan ini.

Dengan mempertimbangkan keseluruhan pergerakan harga, Sumut diperkirakan mencatat inflasi bulanan di atas 0,28%, dan bahkan berpotensi mendekati 0,8%. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pergerakan harga di berbagai komoditas, terutama beras, minyak goreng, cabai rawit, dan gula pasir, yang memunculkan deviasi proyeksi yang cukup lebar.

Baca Juga:

Inflasi Juli ini juga akan memutus tren deflasi yang sempat terjadi sebelumnya. Kenaikan harga terutama dipicu oleh membaiknya sisi pasokan, yang secara tidak langsung mendorong kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Di samping itu, pemberian insentif dan subsidi pemerintah turut memengaruhi kenaikan harga barang-barang konsumsi harian masyarakat.(*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru