Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 03 Agustus 2025

Takut Meledak Warga Protes Keberadaan SPBE PT MSS di Tanjungmorawa

Jekson Turnip - Kamis, 31 Juli 2025 18:35 WIB
153 view
Takut Meledak Warga Protes Keberadaan SPBE PT MSS di Tanjungmorawa
(Foto SIB/Jekson Turnip)
Lokasi SPBE PT MSS yang diprotes keberadaannya oleh warga di Tanjungmorawa, Kamis (31/7/2025).
Deliserdang(harianSIB.com)
Puluhan warga bermukim di Dusun 5 Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kab Deliserdang, protes dengan keberadaan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) milik PT Migas Sahabat Sejati (MSS), Kamis (31/7/2025).

Protes warga tersebut, mereka khawatir adanya kebocoran dan akan adanya ledakan di tempat usaha pengisian tabung gas bersubsidi itu. Lokasi SPBE milik PT MSS satu areal dengan bengkel pemeliharaan tabung LPG 3 Kg milik PT Mujur Agung Sentosa.

Beberapa warga yang berkeberatan dan berdomisili di sana saat ditemui wartawan yaitu Sofian Panjaitan (60), Suyoto (63) dan Heri (47), Taging (68) serta warga lainnya. Mereka mengatakan bahwa awalnya disana usaha bengkel pemeliharaan tabung LPG 3 Kg milik PT Mujur Agung Sentosa. Namun, dalam sebulan terakhir baru berdiri usaha pengisian tabung gas LPG 3 Kg.

Baca Juga:

"Baru berdiri usaha pengisian tabung gas itu. Tapi proses pembangunannya semenjak tahun 2023. Tapi warga disini tidak diberitahu. Kalau usaha bengkel itu kami tak protes, tapi tiba-tiba muncul usaha pengisian tabung gas. Tentu kami takutlah kalau ada nanti kebocoran gas dan meledak," ungkap Sofian Panjaitan dengan nada memelas.

Padahal sebut Sofian Panjaitan saat proses pembangunan SPBE itu, dirinya bersama warga yang bermukim di sana tidak pernah diinformasikan akan ada rencana pembangunan SPBE.

Baca Juga:

"Jangankan informasi, persetujuan warga di sini tidak pernah diminta saat pengurusan perizinannya," sebutnya Sofian lagi.

Karena tidak pernah diminta izin warga, maka Sofian bersama warga yang bermukim di SPBE sudah pernah melayangkan surat protes ke Pemerintah Desa, Kecamatan, PT Pertamina dan pihak terkait. Namun, protes mereka tidak pernah direspon.

"Karena pernah naik di media, makanya Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya mendatangi SPBE. Tapi kami warga yang terdampak tidak pernah diperhatikan pemerintah. Kemana lagi kami pengadu," bilang Sofian.

Terpisah, Camat Tanjung Morawa, Gontar Panjaitan mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mendatangi warga yang khawatir akan keberadaan SPBE yang bisa mengancam keselamatan warganya itu.

"Dalam waktu dekat kami kesana. Semalam Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan Damkar sudah ke SPBE. Memang mereka belum menjumpai warga yang terdampak," sebut Gontar.

Sementara itu, Manager SPBE PT MSS, Gunawan Triadi saat dikonfirmasi ke lokasi mengatakan bahwa pihaknya membangun SPBE ini sudah sesuai aturan dan SOP. Ia menyebutkan pihak terkait dari pemerintah sudah mengecek secara langsung seperti dari DLH, Dinas Cipta Karya, Dinas Perijinan , Dinas Damkar dan Penyelamatan serta pihak lainnya.

"Kami sudah sesuai aturan dan SOP semua ijin kita ada, bahkan pihak pemerintah sudah hadir langsung ke sini," kata Gunawan Triadi..

Saat ditanya terkait keresahan warga setempat yang takut akan dampak meledak yang dahsyat, Gunawan Triadi menegaskan bahwa SPBE di Indonesia tidak pernah meledak.

"Belum pernah terjadi seperti itu meledak. Dimana ada yang meledak, boleh di cek di Indonesia," kata Gunawan.

Kemudian saat disinggung bahwa ada beberapa warga yang mengeluhkan bahwa pihak SPBE tidak pernah mendatangi warga setempat, ia menyebutkan bahwa semua yang melaksanakan sosialisasi itu pihak Pemerintah Desa.

"Pemerintah desa yang jalankan persetujuan warga, yang penting kami sudah menjalankan sesuai SOP," terang Gunawan.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru