Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 02 Agustus 2025

IDAI Sumut: Anak Rentan Terhadap Cuaca Panas

Dinkes Medan Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Leo Bastari Bukit - Kamis, 31 Juli 2025 21:57 WIB
217 view
IDAI Sumut: Anak Rentan Terhadap Cuaca Panas
Foto: dok/ist
Ilustrasi
Medan(harianSIB.com)
Cuaca panas ekstrem yang melanda Kota Medan dalam beberapa hari terakhir memicu perhatian kalangan medis. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K) mengingatkan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap paparan suhu tinggi.

"Anak-anak lebih rentan terhadap suhu panas karena sistem pengaturan suhu tubuh mereka belum berkembang sempurna. Mereka juga lebih cepat kehilangan cairan tubuh dibandingkan orang dewasa," ujar dr Rizky, Kamis (31/7/2025).

Ia menjelaskan, paparan suhu tinggi dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada anak, mulai dari kondisi ringan hingga darurat medis yang membahayakan nyawa. Beberapa di antaranya adalah dehidrasi, biang keringat (miliaria), kelelahan akibat panas (heat exhaustion), hingga sengatan panas (heat stroke).

Baca Juga:

"Sengatan panas bisa menyebabkan suhu tubuh anak melonjak di atas 40 derajat Celsius, disertai kulit kering dan kemerahan, denyut nadi meningkat, bahkan kehilangan kesadaran," paparnya.

Selain itu, anak-anak juga berisiko mengalami sunburn (luka bakar matahari) karena kulit mereka lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV).

Baca Juga:

Lebih jauh, dr Rizky juga menyoroti dampak psikologis dari cuaca panas. "Anak bisa menjadi lebih mudah marah, rewel, susah tidur, kehilangan nafsu makan, dan sulit berkonsentrasi," jelasnya.

IDAI Sumut pun mengimbau para orang tua untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti memastikan anak cukup minum, terutama air putih. Memberikan ASI lebih sering untuk bayi di bawah 6 bulan. Menghindari aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00-16.00 WIB.

Memakaikan pakaian longgar, tipis, dan berwarna terang. Menggunakan sunscreen khusus anak dengan SPF minimal 30. Tidak meninggalkan anak di dalam mobil meskipun hanya sebentar.

Jika anak menunjukkan gejala suhu tubuh sangat tinggi, muntah, kejang, kulit kering dan memerah, atau kehilangan kesadaran, orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

"Dengan pemahaman dan kewaspadaan, kita bisa mencegah dampak buruk cuaca panas terhadap anak-anak. Lindungi mereka dengan tindakan sederhana namun penting," ujar dr Rizky.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan menyatakan belum menerima laporan adanya lonjakan kasus penyakit akibat cuaca panas ekstrem yang mencapai 37,8 derajat Celsius.

"Dampak langsung dari suhu panas terhadap penyakit yang muncul belum ada laporan," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri.

Ia menambahkan, sebagai bagian dari Pemerintah Kota Medan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan belum merasa perlu mengeluarkan pernyataan khusus, karena informasi resmi telah disampaikan oleh Wali Kota Medan.

Meski belum ada laporan kasus, Dinkes Medan tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan selama musim panas, antara lain dengan menghindari paparan sinar matahari langsung di siang hari. Menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum.

Mengenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Mewaspadai gejala dehidrasi atau kelelahan akibat panas, khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

"Dinas Kesehatan Kota Medan akan terus memantau perkembangan dan tetap siaga bila terjadi lonjakan kasus atau dampak kesehatan lain yang berkaitan dengan kondisi cuaca ekstrem," tegas dr Pocut. (*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Wabup Buka Turnamen KNPI CUP 2025

Wabup Buka Turnamen KNPI CUP 2025

Tapteng(harianSIB.com)Wakil Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Mahmud Efendi Lubis membuka turnamen sepakbola memperebutkan Piala KNPI CUP 202