
Kunjungan Wisman ke Sumut Juni 2025 Turun 3,25 Persen
Medan(harianSIB.com)BPS Sumatera Utara mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumut melalui tiga pintu masuk Bandara Kualanamu
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Novita Saragih menyampaikan bahwa 12 kabupaten/kota di Sumut kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak. Wilayah dengan kasus terbanyak yakni Kota Medan (159 kasus), disusul Deliserdang (101 kasus), dan Tebingtinggi (16 kasus).
"Daerah lainnya meliputi Tapanuli Selatan, Dairi, Padanglawas, Tapanuli Tengah, Samosir, Padanglawas Utara, Mandailing Natal, Binjai, dan Pematangsiantar," kata Novita kepada wartawan, Minggu (3/8/2025).
Baca Juga:
Menanggapi kondisi tersebut, Dinkes Sumut telah mengintensifkan berbagai langkah penanggulangan. Di antaranya adalah penyelidikan epidemiologi (PE), pelacakan kontak erat, penemuan kasus tambahan di lingkungan sekitar penderita, serta koordinasi intensif dengan Dinkes kabupaten/kota, instansi pendidikan, dan tokoh masyarakat.
Langkah strategis juga dilakukan melalui survei cepat komunitas terkait imunisasi, kajian epidemiologi, dan penyusunan mikroplanning untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) sebagai respon cepat terhadap KLB.
Baca Juga:
Namun, hingga 31 Juli 2025, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Sumut baru mencapai 38,66%, masih jauh dari target nasional sebesar 58%, meski berada pada peringkat ke-5 nasional. Novita juga menjelaskan, dari hasil penyelidikan epidemiologi, 56% kasus campak terjadi pada anak-anak yang belum pernah menerima imunisasi MR.
Meski demikian, anak yang telah divaksin tetap memiliki risiko tertular, namun gejala yang dialami cenderung lebih ringan. Penyebabnya antara lain karena efektivitas vaksin tidak selalu 100%, paparan virus yang tinggi, atau kondisi daya tahan tubuh yang menurun.
Menurut Novita, tantangan utama dalam pencegahan campak adalah kurangnya informasi dan kesadaran masyarakat, serta keraguan terhadap vaksin akibat beredarnya informasi hoaks. Dalam hal deteksi dini dan penanganan, puskesmas dan rumah sakit menjadi garda terdepan.
Puskesmas melakukan surveilans aktif dan deteksi kasus, sedangkan rumah sakit memberikan penanganan lanjutan, termasuk perawatan komplikasi. Rumah sakit swasta dan fasyankes lainnya juga dilibatkan untuk mendukung pelaporan kasus.
Untuk mengejar cakupan imunisasi, Dinkes Sumut juga menggelar program jemput bola melalui Imunisasi Kejar, menyasar anak-anak yang belum mendapatkan vaksin sesuai jadwal. Selain itu, pada 4-9 Agustus 2025, Dinkes akan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PENARI), sebagai upaya serentak menutup kesenjangan cakupan vaksinasi anak.
Dinkes Sumut mengimbau masyarakat untuk mendukung program imunisasi sebagai langkah pencegahan KLB dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat dan agama, organisasi masyarakat, serta media massa, sangat dibutuhkan guna meningkatkan kesadaran dan menjangkau cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di seluruh wilayah Sumut. (*)
Medan(harianSIB.com)BPS Sumatera Utara mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumut melalui tiga pintu masuk Bandara Kualanamu
Pekanbaru(harianSIB.com)Sebuah kebakaran tragis melanda sebuah ruko di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, pada Minggu dini hari (3/8/2025). P
Pasaman(harianSIB.com)Pemandangan indah Bukit Teletubbies di Pasaman, Sumatera Barat, kini berubah menjadi lautan api. Sejak Jumat (1/8/2025
Medan(harianSIB.com)Polda Sumut melalui Bid Propam telah memeriksa Kanit Tipikor Polres Pematangsiantar, Ipda LH atas dugaan pemerasan Kadis
Medan(harianSIB.com)Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumut mencatat peningkatan kasus campak dalam satu tahun terakhir. Berdasarkan data su