Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 18 Agustus 2025

Dua Pencuri Ubi Dianiaya Serta Dibakar Oknum Brimob dan ASN

Roy Surya D Damanik - Rabu, 13 Agustus 2025 12:22 WIB
361 view
Dua Pencuri Ubi Dianiaya Serta Dibakar Oknum Brimob dan ASN
Foto: SIB/RSD
TEMUI KORBAN: Korban penganiayaan, Jefri Santoso dan korban pembakaran, Peri Andika saat ditemui di rumahnya Jalan Waduk I Senggani, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Delisedang, Selasa (12/8).
Deliserdang(harianSIB.com)

Dua pencuri dua karung ubi, Jepri Santoso (44) dan Peri Andika (18) dihakimi sejumlah warga di warung IKD Jalan Waduk Dusun I Senggani, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.


Selain dianiaya, Peri Andika dibakar oleh pria berinisial HR yang disebut-sebut oknum ASN di Dinas Pendidikan Deliserdang. Akibat kejadian itu kedua korban membuat laporan ke Polsek Medan Tembung dengan Nomor: LP/B/1220/VIII/2025/SPKT.

Baca Juga:

Kedua korban saat diwawancarai di rumahnya Desa Bandar Klippa, Selasa (12/8) mengungkapkan sebelum penganiayaan dan pembakaran terjadi, mereka diminta Kepala Dusun (Kadus) dan tokoh masyarakat setempat untuk meminta maaf atas perbuatannya karena mencuri dua karung ubi milik AMR yang merupakan pemilik lahan sekaligus ketua penggarap.


"Kami mencuri pada, Rabu (6/8) pagi, dan baru kali ini mencuri. Sorenya kami dipanggil untuk minta maaf dengan alasan kalau meminta maaf, mereka terima. Lalu kami datang untuk minta maaf. Setibanya di sana kami malah dipukuli," ungkap Jepri.

Baca Juga:

Lanjutnya, ketika itu keduanya dipisah rekannya Peri. Lalu Peri ditarik ke salah satu gubuk dan langsung disiram bensin. Sedangkan Jepri dipukuli oleh 8 warga. Dari delapan orang itu, satunya oknum Brimob berinisial EH.


"Saat itu Peri dipisah dengan saya. Saya dipukuli sampai tubuh dan wajah biru-biru. Sekitar 8 orang yang mukul, termasuk oknum Brimob. Peri dibakar jam setengah 3 sore," tuturnya. Saya juga ditodongkan benda mirip pistol oleh AMR. Mereka bilang ke saya kalau Peri sudah dibakar, tinggal saya yang mau dibakar," bebernya.

Sementara itu Peri Andika mengakui sebelumnya dibakar, dia dipukuli oleh HR. Dia ditanyai apakah mampu mengganti kerugian ubi yang telah dicurinya itu.


"Dia bilang saya mau dibakarnya. Saya bilang jangan pak, dan saya minta maaf. Saat itu saya bilang kami bisa ganti. Terus disiramnya saya dengan bensin, wajah saya disepak, lalu saya dibakar," terangnya.


Dengan kondisi tubuh terbakar, Peri membuka bajunya dan kabur meninggalkan lokasi.


"Yang bakar saya HR, dia ASN dan Kepala Sekolah (Kepsek). Saya sudah mohon-mohon, tapi dia tetap bakar saya," tuturnya.


Keduanya mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Medan Tembung dan menegaskan tidak akan berdamai dengan para pelaku.


"Kami nggak mau damai kalau begini. Keluarga nggak terima," pungkasnya.


Sementara itu Kadus I Desa Bandar Klippa, Arianto mengatakan jika sebelumnya peristiwa itu telah dimediasi secara kekeluargaan. Diduga pihak keluarga Pajar tidak terima lantaran luka-lukanya belum sembuh dan diminta pulang dari rumah sakit.


"Damainya sudah dan disepakati. Kita juga jadi saksi, cuma tidak sesuai harapannya sama keluarga tadi. Karena gitu dibayar tadi langsung disuruh pulang. Tak terima keluarganya disuruh pulang karena belum sembuh dan masih luka-luka. Disitulah kasus ini kembali booming," terangnya.


Ditambahkan Kadus, proses perdamaian itu dilakukan atas kehendak HR yang mendatangi pihak keluarga dan mengaku siap menanggung biaya perobatan.


"Saya tanya bagaimana soal anak yang dibakar itu. Kalau bisa damai katanya dan saya bilang datangilah keluarganya. Disitu mereka berjanji damai. Terkait Jepri, dia dipukuli oleh oknum Brimob. Bahkan pemukulan itu sempat saya lihat secara langsung," tutupnya.


Menanggapi kejadian itu, Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju Tarigan mengatakan kalau pihaknya telah menerima laporan korban dan sedang melakukan penyelidikan.


"Laporannya sedang berproses. Kejadian itu terjadi di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, pada 6 Agustus 2025," sebutnya.


Pemilik ladang ubi yang diduga oknum ASN, kata Ras Maju, seketika emosi dan menyiramkan bensin ke tubuh pria yang dituduh mencuri ubi.


"Saksi-saksi sudah diperiksa, alat yang dipakai untuk membakar sudah kita sita, yakni botol air mineral yang ada bekas pertalite, serta baju yang dipakai korban saat dibakar," ucapnya.


Kapolsek menegaskan pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan status tersangka atas perkara tersebut.


"Soal dugaan adanya keterlibatan oknum Brimob dalam kasus pembakaran itu, kita belum ada menemukan. Yang dilaporkan satu orang, bukan oknum Brimob," tandasnya. (**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru