Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 02 September 2025

Demo Kantor DPRD, Lantunan Sholawat dan Tarian Tradisional Iringi Aksi Unjukrasa Mahasiswa di Binjai

Muhammad Irsan - Senin, 01 September 2025 14:06 WIB
159 view
Demo Kantor DPRD, Lantunan Sholawat dan Tarian Tradisional Iringi Aksi Unjukrasa Mahasiswa di Binjai
Foto : harianSIB.com/ M Irsan
UNJUKRASA : Seorang mahasiswi dari Himmah Kota Binjai melakukan tarian tradisional sebagai bentuk protes joget-joget anggota DPR RI, pada aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Binjai, Senin (1/9/2025) siang.
Binjai(harianSIB.com)

Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (Himmah) Kota Binjai menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Binjai, Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Senin (1/9/2025) siang.

Pantauan jurnalis harianSIB.com dilokasi, pihak kepolisian dari Polres Binjai bersama TNI dan Satpol PP terlihat bersiaga untuk melakukan pengamanan dilokasi sekitar gedung DPRD Binjai.

Baca Juga:

Sebelum memulai aksi, Kapolres Binjai AKBP Bambang C Utomo, yang berada di lokasi terlihat mendatangi para pendemo. Ia menghimbau kepada para pendemo agar tidak berbuat anarkis sehingga dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.

"Silahkan berorasi untuk menyuarakan aspirasi. Tapi saya minta tetap menjaga kekondusifan dan menjaga fasilitas umum," kata Kapolres Binjai.

Baca Juga:

Dalam aksi ini, para mahasiswa mengecam kinerja anggota DPR yang dinilai tidak becus dalam menjalankan amanah masyarakat. Selain itu, spanduk berukuran besar pun ikut di bentangkan oleh para pengunjukrasa di depan gedung wakil rakyat tersebut.

"Itu gedung DPR apa kos kosan Tamtama. DPR Wakil Rakyat, Tapi rasa ketua, Masyarakat Pintar Kelen yang Tolol", isi tulisan yang di spanduk yang dibawa oleh para mahasiswa.

"Manusia yang kita percaya sebagai perwakilan rakyat untuk menampung aspirasi dan menyambungkan suara kita, malah melakukan pengkhianatan yang kita terima. Bahkan anggota DPR yang kami percaya juga malah sanggup berjoget joget. Perbuatan ini sungguh biadab dan kami tentunya sangat kecewa," tegas para orator aksi dalam orasinya.

Kepada masyarakat, para pengunjukrasa juga menegaskan jika saat ini kita tertindas karena pengkhianatan


"Hari ini kami turun ke jalan karena kami melihat Indonesia sedang tidak baik baik saja. Bahkan dengan pongahnya anggota DPR mengatakan rakyat tolol, apakah hal itu bisa kita terima," seru orator aksi lainnya.

Tak hanya itu, selama massa aksi menyampaikan orasinya, terdengar lantunan sholawat dari dalam gedung DPRD Kota Binjai.

Kemudian, aksi demo ini juga mempertontonkan tarian tradisional yang dilakukan oleh seorang mahasiswi PC Himmah Kota Binjai, dihadapan Ketua dan para anggota DPRD Kota Binjai.

Sambil menari mahasiswa itu, membawa sebuah kotak untuk mengutip uang. Tujuannya agar uang yang dikutip tersebut diberikan kepada anggota DPR RI yang kegirangan setelah diduga mendapat kenaikan tambahan gaji Rp 3 juta perhari.

"Tarian ini tari tradisional yang memang betul-betul dilestarikan, bukan karena yang hari ini bukan untuk kenaikan gaji," ujar salahseorang orator aksi.

Ketua PC Himmah Kota Binjai, Rahmad menjelaskan kedatangan mahasiswa bersama masyarakat ke kantor DPRD Kota Binjai.

"Pertama insiden anggota DPR RI yang berjoget karena telah mencoreng martabat lembaga negara dan mempermalukan rakyat Indonesia," kata Rahmad.

Adapun yang kedua menolak dengan tegas peraturan menteri keuangan nomor 85 tahun 2024 tentang mengenai Penilaian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Karena menurut Rahmad kebijakan itu hanya menambah penderitaan rakyat kecil yang makin terhimpit.

"Ketiga meminta kepada Pemerintah Kota Binjai agar segera melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PAD retribusi parkir yang menjadi ladang kebocoran," ujar Rahmad.

Selanjutnya mereka menuntut agar DPRD Kota Binjai menyampaikan somasi dari rakyat Kota Binjai kepada DPR RI, agar menjaga kesakralan kantor DPR RI.

"Mengingatkan Wali Kota Binjai atas pemberlakuan PMK 85/2024 yang terbukti tidak pro rakyat. Membentuk satgas retribusi parkir dengan melibatkan rakyat, mahasiswa, dan pemuda sebagai bentuk pengawasan nyata terhadap kebocoran PAD," kata Rahmad.


"Mengultimatum DPRD Kota Binjai untuk lebih tegas dalam menjalankan pengawasan, jika tidak DPRD sama aja telah berkhianat kepada rakyat Kota Binjai khususnya," sambungnya.

Rahmad menegaskan, aksi yang mereka lakukan bukan sekedar formalitas, melainkan sebuah gerakan moral mahasiswa untuk membela kepentingan rakyat.

Sementara itu, Ketua DPRD Binjai, Gusuartini Br Surbakti yang turut hadir di tengah-tengah massa aksi, menyambut aspirasi dan tuntutan para mahasiswa dan masyarakat.

"Di sini memang tempat menyampaikan aspirasi masyarakat dan mahasiswa. Kami juga meminta selama menggelar aksi jangan ada ribut-ribut, dan jangan anarkis," ujar Gusuartini.

Ketua DPRD Kota Binjai juga mengucapkan turut berduka cita atas kejadian yang dialami salahseorang Ojek Online (Ojol) yang meninggal dunia saat aksi yang terjadi di Jakarta.

"Terhadap somasi yang seperti disampaikan, akan kami sampaikan ke pihak yang terkait. Kami akan kawal sepenuhnya. Termasuk kami akan panggil wali kota soal PMK 85/2024 yang tidak pro rakyat," tutupnya.

Usai mendengar jawaban Ketua DPRD Kota Binjai, massa aksi pun melakukan pembakaran ban. Selanjutnya para mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru