Program EQUITY 2025 Diluncurkan di Medan Diharapkan Terciptanya Penelitian yang Berkualitas

Medan(harianSIB.com)

Program Enhancing Quality Education for International University Recognition (EQUITY) 2025 resmi diluncurkan oleh Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Muryanto Amin, SSos, MSi, bertempat di Gelanggang Mahasiswa, Rabu (3/9/2025) yang dihadiri para dosen di lingkungan USU.

Adapun tujuan dari program tersebut untuk menciptakan penelitian-penelitian yang berkualitas dan berdampak untuk masyarakat. Penelitian tersebut akan menjadikan peringkat USU di lembaga pemeringkatan internasional dapat lebih baik lagi.

Baca Juga:

• Polisi Ungkap Peran Enam Tersangka Penghasut Kerusuhan di Jakarta
• Pertamina Energi Negeri 8.0 Jangkau Ribuan Siswa SD di Medan dan Lhokseumawe

Prof Mury dalam paparannya mengatakan, USU terus memberikan dukungan kepada para dosen untuk menciptakan penelitian-penelitian yang berkualitas dan berdampak untuk masyarakat.

"Saat ini dosen-dosen USU yang telah melaksanakan penelitian ada sebanyak 1.797 dari berbagai bidang, baik sosial humaniora maupun eksakta. Dari jumlah itu hampir separuhnya pernah menjadi ketua penelitian," ujar Prof Mury.

Baca Juga:

• Pertamina Energi Negeri 8.0 Jangkau Ribuan Siswa SD di Medan dan Lhokseumawe
• Amalia Meutia Dinobatkan sebagai Tokoh PR versi MTA 2025.

Ia juga mengatakan, bahwa dibutuhkan strategi pengelolaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mencapai target internasionalisasi. Yakni di bidang pendidikan dengan menciptakan lulusan yang unggul dengan cara menciptakan kurikulum berbasis riset dan pengabdian.

Lanjutnya, standarisasi penelitian dosen saat ini di Indonesia masih berbasis Scopus. Artinya para dosen dituntut untuk melahirkan penelitian yang tayang di artikel berindeks Scopus dan saat ini sudah ada 54 persen dari jumlah dosen yang melakukan penelitian memiliki akun Scopus sepanjang 2021-2025.

Sementara itu, untuk menjawab tantangan internasionalisasi, Prof Mury mengatakan universitas akan memberikan pelatihan dan pendampingan serta apresiasi bagi para dosen yang mampu menembus artikel berindeks Scopus. Dengan demikian, ia berharap ada gairah dan semangat untuk dosen USU menulis artikel yang bereputasi internasional.

Saat ini di USU sudah ada 1.637 riset kolaborasi internasional yang berhasil diciptakan dengan jumlah terbanyak dihasilkan pada tahun 2024 sebanyak 428 riset kolaborasi internasional.

Peraturan Menteri No 39 tahun 2025 yang baru saja disahkan, menurut Prof Mury menjadi acuan bagi pengembangan pendidikan perguruan tinggi saat ini. Salah satu poin dari peraturan itu adalah tuntutan yang tinggi bagi universitas untuk mencapai standar global dan terus meningkatkan daya saing internasional.

"Universitas juga harus berupaya mendapatkan pengakuan global melalui lembaga pemeringkatan dan akreditasi dengan sistem audit yang ketat. Semuanya itu dilakukan agar USU kian meningkatkan kualitas berstandar internasional," katanya.

Menutup pemaparannya, Rektor USU optimistis bahwa USU akan mampu memperbaiki pemeringkatan di masa yang akan datang. Dengan strategi yang tepat, kerja sama semua pihak baik di dalam dan di luar kampus, USU akan mencapai target internasionalisasi yang dicita-citakan.(**)