Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 05 September 2025

Massa Mahasiswa Bakar Ban Bekas di DPRD SU Kecam Keras Menteri Lecehkan Guru

Firdaus Peranginangin - Kamis, 04 September 2025 18:52 WIB
372 view
Massa Mahasiswa Bakar Ban Bekas di DPRD SU Kecam Keras Menteri Lecehkan Guru
(Foto harianSIB.com/Firdaus)
Massa mahasiswa dari salah satu universitas di Medan menggelar aksi bakar ban di depan gedung DPRD Sumut, Kamis (4/9/2025) mengecam keras salah seorang menteri "Kabinet Merah Putih" yang sempat melecehkan profesi guru.
Medan(harianSIB.com)

Massa mahasiswa dari salah satu universitas di Medan menggelar aksi bakar ban di gedung DPRD Sumut, Kamis (4/9/2025) mengecam keras salah seorang menteri "Kabinet Merah Putih" yang sempat melecehkan profesi guru.

Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti pernyataan salah seorang Menteri yang kontroversial yang menyebut, "Jangan jadi guru kalau mau cari uang, lebih baik jadi pedagang."

Baca Juga:

Bagi mahasiswa, ucapan itu bukan hanya merendahkan dan melecehkan profesi guru, tetapi juga menunjukkan rendahnya kepedulian pemerintah terhadap nasib tenaga pendidik.

Menurut mahasiswa, guru merupakan sosok mulia yang seharusnya mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal kesejahteraan. Tanpa jasa guru mustahil bangsa Indonesia bisa melahirkan generasi yang cerdas, beretika, dan mampu bersaing di tengah arus globalisasi.

Baca Juga:

"Guru bukan hanya mengajarkan ilmu, tapi juga menanamkan nilai moral. Karenanya sudah sepantasnya pemerintah mengangkat harkat dan martabat guru," teriak seorang orator.

Tak hanya soal guru, mahasiswa juga menyuarakan keprihatinan terhadap banyaknya kasus kekerasan aparat terhadap mahasiswa di berbagai daerah. Padahal penyampaian aspirasi hak konstitusional warga negara yang seharusnya dilindungi, bukan malah dihadapi dengan tindakan represif.

"Rekan-rekan kami di daerah lain menjadi korban pemukulan saat menyampaikan pendapat. Apakah ini yang disebut negara demokrasi?" sindir massa aksi dengan lantang.

Dalam aksi tersebut, massa mahasiswa juga menyoroti ketimpangan gaji pejabat dengan pendapatan rakyat. Gaji dan tunjangan pejabat negara berpuluh-puluh juta rupiah, kondisi ekonomi rakyat sangat sulit, untuk makan pun berat.

"Pejabat hidup enak, masyarakat harus berjuang keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ironisnya, ketika kampanye mereka mengumbar janji manis. Tapi setelah duduk di kursi empuk, janji itu hilang. Mereka malah sibuk berjoget-joget di atas penderitaan rakyat.

Mahasiswa mengingatkan kepada pemerintah agar kembali berpihak kepada rakyat. Mereka meminta para pemimpin negeri untuk lebih peka terhadap persoalan pendidikan, kesejahteraan rakyat, serta etika dalam berucap dan bertindak. Jika tidak, mahasiswa menegaskan akan terus turun ke jalan hingga suara mereka benar-benar didengar.

Aspirasi mahasiswa diterima Ketua DPRD Sumut Erni Aryanti Sitorus dan Wakil Ketua Dewan Salman Alfarisi seraya berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat, demi mengobati luka hati para guru atas ungkapan pejabat negeri ini.

Sambil duduk di aspal bersama para mahasiswa, Erni berdialog singkat dengan pengunjuk rasa, agar aspirasi mereka bisa ditampung secara utuh, sesuai dengan harapan mahasiswa.(**).

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru