Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 09 September 2025

Viktor Silaen Apresiasi Geopark Kaldera Toba Raih Green Card UNESCO dan Wajib Ditingkatkan

Firdaus Peranginangin - Senin, 08 September 2025 16:45 WIB
460 view
Viktor Silaen Apresiasi Geopark Kaldera Toba Raih Green Card UNESCO dan Wajib Ditingkatkan
Foto harianSIB.com/Firdaus
Viktor Silaen SE MM.
Medan(harianSIB.com)

Anggota DPRD Sumut Dapil Tapanuli Viktor Silaen SE MM menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Geopark Kaldera Toba kembali meraih status Green Card (kartu hijau) dalam keanggotaannya di jaringan UNESCO Global Geopark (UGGp) dan keberhasilan ini wajib terus ditingkatkan.

Penegasan itu disampaikan Viktor Silaen kepada wartawan, Senin (8/9/2025) di DPRD Sumut menanggapi keberhasilan Geopark Kaldera Toba kembali meraih status Green Card dalam keanggotaannya di jaringan UNESCO Global Geopark yang ditetapkan pada saat Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, Sabtu (6/9/2025)

Baca Juga:

Menurut Viktor, keberhasilan ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil kerja keras bersama atau sinergi semua pihak, baik pemerintah pusat, Pemprov Sumut, pemerintah kabupaten, tokoh adat, akademisi, hingga masyarakat yang ikut menjaga Danau Toba. Green card ini membuktikan bahwa kerja keras tidak sia-sia.

Namun, Viktor mengingatkan agar penghargaan ini tidak membuat semua pihak berpuas diri. Sebaliknya, status Green Card harus menjadi momentum untuk semakin memperkuat komitmen menjaga kelestarian Danau Toba, agar jangan lagi mendapat peringatan kuning.

Baca Juga:

Agen Penghijauan

Viktor kemudian menggagas sebuah ide yang menurutnya sederhana, namun akan berdampak besar, dengan melibatkan pelajar SMP dan SMA di delapan kabupaten sekitar Danau Toba untuk menanam pohon setiap akhir pekan atau menjadi agen penghijauan.

Ia menuturkan pengalamannya di masa kecil, setiap Sabtu diwajibkan menanam dua pohon di seputaran Danau Toba. Hal ini merupakan kebijakan yang bagus, sederhana, tapi hasilnya nyata, sehingga program itu bisa dihidupkan kembali, dijadikan ekstrakurikuler wajib di sekolah, sebagai agen penghijauan.

Jika program itu diterapkan, Viktor meyakini hasilnya akan luar biasa. Dengan asumsi ada 400 ribu pelajar SMP dan SMA di kawasan Danau Toba, maka setiap Sabtu bisa ditanam sedikitnya 800 ribu pohon.

"Bayangkan, dalam sebulan sudah ada 3,6 juta pohon. Dalam lima tahun, hutan gundul bisa kembali hijau. Dan jika pohon yang ditanam pohon produktif, maka akan ada nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," jelasnya penuh semangat.

Menurut Viktor, program penghijauan berbasis sekolah ini tidak memerlukan biaya besar. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan bisa berperan dalam penyediaan bibit. Pemprov Sumut dan kabupaten melalui dinas pendidikan dapat mengeluarkan edaran resmi agar sekolah-sekolah ikut melaksanakan.


Selain itu, kata politisi Partai Golkar ini, perusahaan di Sumut juga bisa dilibatkan lewat dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang diarahkan untuk membeli bibit pohon, tapi kemudian disalurkan ke sekolah-sekolah untuk ditanam para pelajar.

Ia menambahkan, keberhasilan program ini bukan hanya mempercantik lanskap Danau Toba, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

"Kalau evaluasi UNESCO dilakukan setiap tiga tahun, maka dalam jangka waktu itu sudah terlihat hasilnya dan dalam lima tahun, kesejahteraan masyarakat sekitar Danau Toba pasti meningkat, karena hutan kembali subur dan produktif," paparnya.

Lebih jauh, Viktor menekankan pentingnya mewariskan kesadaran ekologis kepada generasi muda. Diyakini anak-anak sekolah bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga penerus penjaga alam.

"Kalau sejak SMP dan SMA mereka sudah terbiasa menanam dan merawat pohon, maka di masa depan mereka akan tumbuh sebagai generasi yang mencintai lingkungannya. Ini bukan hanya soal penghijauan, tapi juga soal membentuk karakter dan tanggung jawab sosial," tutur Viktor dengan penuh harapan.

Viktor yakin, dengan kebijakan yang sederhana namun konsisten, Danau Toba bisa menjadi contoh sukses pengelolaan geopark kelas dunia. Saatnya menjadikan Danau Toba bukan hanya warisan budaya dan alam, tapi juga warisan peradaban yang membawa kesejahteraan.(*).

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru