Medan (SIB)- DPD Partai Golkar Sumut menolak Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Hal itu ditegaskan Plt Ketua harian DPD Golkar Sumut kubu Agung Laksono, Rajamin Sirait SE kepada SIB di Medan, Selasa (5/5) malam, saat ditanya wartawan pendapatnya tentang pemberitaan Akbar Tanjung bersama 10 tokoh senior Golkar sepakat mengusulkan digelarnya Munaslub untuk menyelesaikan kisruh di tubuh partai beringin. Akbar meminta Munaslub bisa dilakukan Mei 2015 ini.
"Dari mana dasarnya Munaslub Partai Golkar? Kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan HR Agung Laksono sudah dilegitimet Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Jadi, tidak usah lagi diributkan dan tidak usah di Munaslubkan," ungkapnya.
Rajamin menilai orang yang mengatakan Munaslub, orang yang sudah kebingungan, dan orang yang lupa dengan apa yang dibuatnya. "Itu pernyataan pepesan kosong," sindirnya.
Menurutnya, 2/3 DPD I Golkar pengurus yang mana. DPD I Golkar versi kubu Aburizal Bakrie sudah habis masa periodenya. "Jadi, 2/3 DPD I yang mana? 2/3 DPD I pengurus yang masih hidup tidak masalah, tapi permasalahannya sekarang ini pengurusnya sudah habis masa periodenya," ujarnya.
Ia melihat dengan keadaan sekarang ini, Golkar dibawah kepemimpinan Aburizal Bakrie kelihatan takut kehilangan kekuasaan. "Saya melihatnya seperti itu. Mereka menganggap jabatan itu seperti segalanya. Seharusnya hidup ini jangan gila jabatan. Jabatan itu hanya pemberian dengan batas waktu," ungkapnya.
Rajamin kembali menilai mereka tidak menghargai keputusan yang belum pernah dipakai, namun sudah mau direvisi. "Kita harus menghargai yang namanya undang-undang, lembaga DPR, KPU dan Menkum HAM yang memiliki fungsinya masing-masing," sindirnya lagi.
Saat disinggung kubu Aburizal Bakrie menggugat Agung Cs dan Menkum HAM Rp1,017 triliun, Rajamin mengatakan siapa yang dirugikan. "Ada rupanya pihak kubu Aburizal Bakrie dirugikan secara material? Sepertinya sampai sekarang ini saya lihat tidak ada dirugikanlah," tutupya.
Sebelumnya, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Sumut mendukung Munaslub digelar dan berharap pengurus Golkar dari kubu Aburizal Bakrie dan kubu HR Agung Laksono mengurangi ego masing-masing demi menyelamatkan Golkar dari ‘perpecahan’ internal.
"Jika kubu Aburizal dan kubu Agung mengurangi egonya, pasti Partai Golkar tetap bersatu dan diyakini menang di Pemilu 2019," kata Ketua Soksi Sumut Indra Alamsyah SH kepada SIB, di DPRD Sumut.
Ia meminta, kedua kubu di tingkat pusat harus islah dan bersatu, agar kepengurusan Golkar kembali solid. "Rakyat Indonesia tidak menginginkan partai tertua ‘lenyap’ dari tanah air ini. Banyak pihak mengusulkan beberapa upaya penyatuan kedua kubu pengurus Golkar, diantaranya Hutomo Mandala Putra dikenal dengan Tommy Soeharto," tuturnya.
(A21/y)