Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 11 Juli 2025
Pekuburan Kristen Tumpang Tindih

Puluhan Pendeta dan Pengurus BKAG Sunggal Perjuangkan Lahan Baru untuk Pekuburan

- Senin, 11 Mei 2015 11:53 WIB
548 view
Puluhan Pendeta dan Pengurus BKAG Sunggal Perjuangkan Lahan Baru untuk Pekuburan
SIB/Sahat Pasaribu
Puluhan pendeta mewakili 133 gereja di Kecamatan Sunggal Deliserdang bersama pengurus BKAG Sunggal menggelar “aksi” untuk memperjuangkan yang akan dijadikan tanah wakaf umat kristiani di Desa Muliorejo .
Medan (SIB)- Perjuangan untuk memperoleh tanah pekuburan atau pemakaman khusus bagi umat Kristiani yang kondisinya sudah tumpang tindih di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang masih terus berlangsung.

Melihat kondisi tanah pekuburan umat kristiani yang sudah semakin memprihatinkan , puluhan pendeta yang mewakili 133 gereja-gereja  dan pengurus BKAG (Badan Kerja Sama Antar Gereja ) Kecamatan Sunggal,Sabtu (9/5) sore  menggelar “aksi” di lahan kosong di Desa Muliorejo/Bintang Terang Kecamatan Sunggal yang rencananya  akan diperjuangkan dan dijadikan sebagai tanah wakaf  umat Kristiani.

Para pendeta yang turut memberikan dukungan dan hadir di lokasi tersebut antara lain Pdt W Sormin STh,Pdt M Nainggolan SE,STh,Pdt W Marbun, Pdt P Situmorang STh, Pdt S Silalahi, Pdt B Marbun STh, Pdt H Siahaan STh, Pdt G Pasaribu STh,St J Sihombing, St JR Purba, Ev Hariono Sitapo, BA Gultom, Gr F Rajagukguk dan parulian Tampubolon Msi.

Ketua BKAG Sunggal Pdt Rependi Hutabalian STh kepada wartawan,Sabtu (9/5) sore mengatakan aksi yang didukung 133 gereja serta melibatkan puluhan pendeta dari 33 denominasi yang ada di Kecamatan Sunggal tersebut  merupakan bentuk awal perjuangan untuk memperoleh tanah wakaf bagi umat kristiani.

Bahkan  sebelumnya , BKAG Sunggal juga telah mengajukan permohonan lokasi tanah kosong PTPN yang berada di Desa Muliorejo untuk  diwakaf kan. Permohonan tersebut sudah langsung diserahkan    ke Pemprovsu, Bupati Deliserdang,  PTPN II, DPRDSU, Meneg BUMN hingga ke Setneg namun belum juga terealisasi .

“ 3 Desember 2012 lalu kita sudah mengajukan permohonan dengan ditandatangani  14 ribu masyarakat  ke pemerintah daerah hingga pusat  namun belum juga ditanggapi. Sementara saat ini kondisi tanah wakaf bagi umat Kristiani sudah saling tumpang tindih,” ungkapnya.

Menurutnya, bila hal ini berlarut-larut  tidak diselesaikan pemerintah daerah maupun pusat akan menjadi bumerang dan bahkan akan  menambah masalah baru . Dikawatirkan  nantinya masyarakat akan mengambil jalan pintas dengan mendatangi kantor  Camat Sunggal beramai-ramai untuk menguburkan jenazah keluarganya .

“ Saya khawatir akan terjadi seperti itu. Tapi bila pemerintah tanggap itu pasti tidak akan terjadi,” ungkapnya.

Dikatakannya, saat ini ada tiga jenazah  yang telah dikuburkan  di lahan kosong di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal yang akan diperjuangkan sebagai  tanah pekuburan  umat Kristiani . Dan ini dilakukan karena tanah pekuburan umat Kristiani di Sunggal sudah penuh dan saling tumpang tindih.

“ Bahkan di lahan ini juga sudah ada dikubur seorang pendeta dan bersama dua orang umat Kristiani lainnya,” ujarnya sambil berharap pemerintah segera merealisasi permohonan tersebut. (A13/W)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru