Medan (SIB)- Perjuangan untuk memperoleh tanah pekuburan atau pemakaman khusus bagi umat Kristiani yang kondisinya sudah tumpang tindih di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang masih terus berlangsung.
Melihat kondisi tanah pekuburan umat kristiani yang sudah semakin memprihatinkan , puluhan pendeta yang mewakili 133 gereja-gereja dan pengurus BKAG (Badan Kerja Sama Antar Gereja ) Kecamatan Sunggal,Sabtu (9/5) sore menggelar “aksi†di lahan kosong di Desa Muliorejo/Bintang Terang Kecamatan Sunggal yang rencananya akan diperjuangkan dan dijadikan sebagai tanah wakaf umat Kristiani.
Para pendeta yang turut memberikan dukungan dan hadir di lokasi tersebut antara lain Pdt W Sormin STh,Pdt M Nainggolan SE,STh,Pdt W Marbun, Pdt P Situmorang STh, Pdt S Silalahi, Pdt B Marbun STh, Pdt H Siahaan STh, Pdt G Pasaribu STh,St J Sihombing, St JR Purba, Ev Hariono Sitapo, BA Gultom, Gr F Rajagukguk dan parulian Tampubolon Msi.
Ketua BKAG Sunggal Pdt Rependi Hutabalian STh kepada wartawan,Sabtu (9/5) sore mengatakan aksi yang didukung 133 gereja serta melibatkan puluhan pendeta dari 33 denominasi yang ada di Kecamatan Sunggal tersebut merupakan bentuk awal perjuangan untuk memperoleh tanah wakaf bagi umat kristiani.
Bahkan sebelumnya , BKAG Sunggal juga telah mengajukan permohonan lokasi tanah kosong PTPN yang berada di Desa Muliorejo untuk diwakaf kan. Permohonan tersebut sudah langsung diserahkan ke Pemprovsu, Bupati Deliserdang, PTPN II, DPRDSU, Meneg BUMN hingga ke Setneg namun belum juga terealisasi .
“ 3 Desember 2012 lalu kita sudah mengajukan permohonan dengan ditandatangani 14 ribu masyarakat ke pemerintah daerah hingga pusat namun belum juga ditanggapi. Sementara saat ini kondisi tanah wakaf bagi umat Kristiani sudah saling tumpang tindih,†ungkapnya.
Menurutnya, bila hal ini berlarut-larut tidak diselesaikan pemerintah daerah maupun pusat akan menjadi bumerang dan bahkan akan menambah masalah baru . Dikawatirkan nantinya masyarakat akan mengambil jalan pintas dengan mendatangi kantor Camat Sunggal beramai-ramai untuk menguburkan jenazah keluarganya .
“ Saya khawatir akan terjadi seperti itu. Tapi bila pemerintah tanggap itu pasti tidak akan terjadi,†ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini ada tiga jenazah yang telah dikuburkan di lahan kosong di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal yang akan diperjuangkan sebagai tanah pekuburan umat Kristiani . Dan ini dilakukan karena tanah pekuburan umat Kristiani di Sunggal sudah penuh dan saling tumpang tindih.
“ Bahkan di lahan ini juga sudah ada dikubur seorang pendeta dan bersama dua orang umat Kristiani lainnya,†ujarnya sambil berharap pemerintah segera merealisasi permohonan tersebut.
(A13/W)