Medan (SIB)- Ketua DPP Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Bona Adventura Manurung melantik Ketua DPD Pospera Sumut Liston Hutajulu dan pengurus DPC lainnya di Asrama Haji Medan, Selasa (1/12).
Hadir pada acara tersebut, Efendi Panjaitan sebagai Penasihat Pospera Sumut, Andi Siahaan dan Sri Rejeki M ST dari Perhimpunan Aktivis Nasional 1998 (Pena 98), Dewan Mahasiswa (Denma), kaum Pospera disabilitas, Ketua KNPI Sumut beserta undangan lainnya.
Liston Hutajulu dalam sambutannya mengatakan, Pospera mesti hadir untuk mengantarkan kebenaran bagi rakyat. “Kita ada untuk rakyat demi membela kepentingan rakyat, bukan memeras rakyat,†ucapnya singkat pada pelantikan DPD dan DPC Pospera di Sumut.
Menurutnya, Pospera harus hadir di tempat masyarakat yang membutuhkan keadilan, saat ada kesewenangan yang dilakukan pemerintah misalnya kasus pertanahan yang kerap menimpa rakyat. “Kalau ada masyarakat yang ditindas, di situlah kita harus hadir,†ucapnya.
Sedangkan Bona Adventura Manurung, Ketua DPP Pospera dalam sambutannya menyampaikan, seluruh anggota yang tercatat dalam kepengurusan DPD Sumut merupakan kader terbaik. Disebutkannya, Pospera tidak bisa dipisahkan dari Pena 98 yang melahirkan dan menahodai Pospera.
Diceritakannya, ia juga sempat berseteru dengan kalangan aktivis pada saat mendukung Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menuju Presiden. Ada harapan yang dilihat dari Jokowi yang dapat membawa bangsa ini ke depannya lebih baik, akhirnya Pospera ikut mengantarkan Jokowi bertaruh habis-habisan dari Solo ke Jakarta.
Selain itu disebutkannya, Pena 98 yang pada dasarnya berasal dari anak petani, anak buruh yang kini sudah ada di berbagai instansi pemerintahan, ke depannya akan mengadakan terobosan baru. Diharapkannya, Pospera supaya menjadi Ormas yang berbeda dari kelompok lainnya dan terus melakukan konsolidasi sesuai yang dipesankan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Pembina Pospera Adian Napitulu kepadanya.
Ia menyuarakan, Pospera semakin kuat sehingga pada pemilihan Presiden 2019 semua menjadi milik kaum muda, yang dapat membawa nasib perekonomian dan sistem politik bangsa ini jauh lebih baik.
Sementara itu, Sri Rejeki M ST dalam orasi politiknya menyampaikan Pena 98 memandang bahwa agenda reformasi 1998 sampai hari ini belum tuntas.
Untuk itu dinyatakannya, Pena 98 nantinya akan memberangkatkan Pospera sebagai kader-kader Pena 98 untuk memimpin bangsa ke depan.
Pena 98 katanya kecewa melihat pimpinan DPR RI Setia Novanto yang mempertontonkan kepentingan individu dan kepentingan kelompoknya bukan kepentingan masyarakat Indonesia yang diwakilinya. Ditegaskannya Pospera menganggap penting segera diadakan pergantian pimpinan DPR-RI untuk menyelamatkan rakyat.
(DIK-AB/f)