Medan (SIB)- Temuan mayat Edoardo Servasius Napitupulu SE (25) di dalam parit lantai dasar basement Sun Plaza Jalan H Zainul Arifin Medan, Minggu (7/2) malam, masih menjadi misteri bagi keluarga dan kerabat yang memertanyakan penyebab kematian korban. Senada dengan ibu korban Bernadetta Anita J Simbolon SE MSi, kekasih dan teman korban sejak sekolah dasar juga berharap polisi dapat segera ungkap penyebab kematian korban.
Ditemui di rumah duka, Senin (8/2) malam, kekasih korban TR (25) mengaku, korban tidak memiliki alasan untuk bunuh diri. Menurutnya, selain merupakan pribadi yang periang, pria yang telah menjadi kekasih hatinya sejak di Sekolah Menengah Atas (SMA) itu malah sempat menyatakan sejumlah rencananya ke depan.
"Menurut saya, tidak mungkin dia nekat, bang. Banyak rencananya yang masih mau dia wujudkan. Selain akan mengambil ijazah S1 Sarjana Ekonomi di USU untuk melamar pekerjaan, dia juga sempat mengaku akan membuat surprise dengan menemui saya ke Bandung, bang," ucapnya.
Disebutkan wanita yang bekerja di Batam ini, selain tidak pernah memiliki masalah lain dengan orang lain, korban merupakan sosok pria yang selalu peduli dengan kesusahan teman atau sekelilingnya. Hal itu dibenarkan sejumlah teman korban semasa sekolah ketika ditemui di rumah duka.
Terpisah, teman korban sejak SD, Alexander Sitepu (26) mengaku menyayangkan spekulasi beredar yang menyebutkan korban diduga bunuh diri. Menurutnya, hal itu tidak sesuai dengan sosok korban yang selama ini dikenalnya.
"Tidak mungkin dia berani bunuh diri seperti anggapan yang beredar, sama jarum suntik dan suasana gelap saja dia takut. Makanya, tak wajar saya rasa kalau kematian korban disebut bunuh diri, seperti yang diberitakan. Untuk itu, kami berharap polisi menyelidiki penyebab kematian korban yang sebenarnya," tegasnya.
Diwawancara melalui telepon seluler, Selasa (9/2) malam, ahli forensik dr Reinhard Hatahaean SH SpF mengatakan, untuk menentukan penyebab kematian korban, penyidik harus melakukan olah TKP secara teliti, digabungkan dengan hasil otopsi dan keterangan saksi-saksi, serta hal lainnya. Meski mengakui otopsi tak bisa menentukan korban bunuh diri atau dibunuh, namun melalui otopsi dapat diketahui luka-luka dan pendarahan pada korban dialami pada saat masih hidup atau sesudah meninggal.
"Contoh, luka yang dialami orang yang melompat bunuh diri atau dibunuh tentu berbeda. Kalau dibuang cenderung posisi mayat terlentang di lantai dan dapat diperkirakan bagaimana patahan-patahan pada tulangnya. Sementara, kalau bunuh diri dengan cara melompat, kemungkinan besar kaki duluan yang mendarat di bawah. Walau posisi mayat bunuh diri bisa terlentang atau telungkup," jelasnya.
Dijelaskan, distribusi patah-patah pada tulang dan pendarahan yang dialami akan dapat menjelaskan bagaimana sebenarnya posisi mekanisme benturan (trauma) yang dialami korban saat terjatuh. Dari otopsi itu juga nantinya, sebutnya, dapat diketahui apakah patah tulang dan pendarahan pada korban dialami sebelum atau sesudah kematian. Namun, lanjutnya, untuk dapat memastikan patah tulang yang dialami korban, harus dilakukan foto rontgen secara menyeluruh pada tiap bagian tubuh korban.
"Meski otopsi dan foto rontgen menyeluruh masih dapat dilakukan setelah korban dikubur, namun masalahnya adalah apakah ada instalasi yang mau melakukan foto rontgen itu pada mayat yang telah dikubur. Kalau untuk kepentingan penyelidikan, bisa saja dilakukan lagi otopsi dan foto rontgen secara menyeluruh, dengan dibantu dokter forensik yang menangani korban, dibantu ahli forensik yang independen sebagai pembanding," tegasnya.
Sebelumnya, ibu korban Bernadetta Anita J Simbolon SE MSi, menginginkan polisi segera dapat mengungkap penyebab kematian korban. Selain meragukan korban bunuh diri, ia mengaku ada kejanggalan dalam kematian korban dan luka yang dialaminya.
Diketahui, pengunjung Sun Plaza dihebohkan dengan ditemukannya mayat Edoardo Sevasius Napitupulu di lantai dasar (LG) tidak jauh dari mushola tepatnya di parit Sun Plaza Jalan H Zainul Arifin Medan, Minggu (7/2) malam. Spekulasi lalu berkembang terkait temuan pria yang diduga jatuh dari lantai 3 bangunan pusat perbelanjaan itu. (A19/ r)