Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Panjang Umur

* Oleh Madyamiko Gunarko Hartoyo
- Sabtu, 17 September 2016 16:45 WIB
682 view
Panjang Umur
Setelah menjadi sorotan di media sosial, seorang kakek asal Sragen mendadak menjadi tenar dan banyak dijumpai orang yang datang ke rumahnya. Tidak lain dikarenakan, kakek yang dikenal dengan panggilan Mbah Gotho itu diklaim sebagai manusia tertua di dunia. Mbah Gotho yang bernama asli Sodimejo itu berusia 145 tahun, lahir di Sragen pada 31 Desember 1870.

Namun diusianya yang sudah terbilang sangat tua ini, Mbah Gotho justru merasa tidak nyaman. Bahkan, dalam sebuah wawancara, ia mengaku saat ini hanya memiliki satu keinginan, yaitu ingin segera meninggal. Semua cucunya sudah mandiri serta dirinya sudah mengalami asam dan manisnya hidup sehingga ia tidak mempermasalahkan jika meninggal. Bahkan Mbah Gotho sering menumpahkan kekesalan jika di kampungnya ada yang meninggal, mempertanyakan kenapa bukan dirinya yang meninggal.

Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar?

Dalam kegelapan, tidakkah engkau ingin mencari terang?

Jara Vagga XI -1 (146)
Coba renungkan apa yang dirasakan Mbah Gotho, sesuatu yang jarang kita dapatkan dalam keseharian kita. Sesuatu yang tidak lazim ketika seseorang memohon kematiannya. Bahkan ungkapan "panjang umur" menjadi kata terpopuler yang telah dijadikan lagu dan dinyanyikan dengan riang oleh semua anak negeri kita ini. Panjang umur seolah symbol kebahagiaan ataupun standar hidup yang baik bagi seseorang. Jika demikian, kenapa Mbah Gotho memohon kematian untuk dirinya?

Di alam manusia, kita pantas bergembira karena berkesempatan untuk memperbaiki kelahiran kita yang akan datang alam yang lebih baik dengan menjauhkan diri dari perbuatan buruk. Kalau mau jujur terlahir di alam manusia bukanlah kebahagiaan, itulah sebabnya sering disimbolkan kenapa seorang bayi yang dilahirkan langsung menangis. Sebagai manusia kita masih diliputi oleh kehendak ataupun keinginan yang mengikat kita sehingga cenderung menderita karena tidak pernah puas. Tidak memiliki uang jelas menderita, namun memiliki uang belum tentu tidak menderita karena ada keinginan kita yang tidak pernah puas.

Demikian juga, kita tidak pernah terlepas dari Hukum Alam Anicca tentang perubahan. Adakah satu saja barang ataupun barang di dunia yang kekal tidak berubah? Barang-barang pribadi kita seperti sepatu, baju, jam tangan, handphone dan lainnya sekian lain dipakai akan rapuh, rusak ataupun hilang termasuk badan yang kita miliki organ-organnya juga berkurang daya fungsinya sehingga muncul penyakit-penyakit yang tidak kita hindari. Sesungguhnya dunia ini senantiasa 'terbakar' dari wujud aslinya alias berubah dan senantiasa akan memberikan kesedihan bagi kita terutama mereka yang terikat pada keinginannya. Sehingga sepantasnya kita tidak ketawa atau gembira jika harus menghadapi hal-hal tersebut. Namun sejatinya memang kita harus tetap bahagia karena diberi kesempatan lahir sebagai manusia sehingga dapat terus melatih diri terlahir ke alam yang lebih baik. Carilah terang.

Di masa mendatang, lagu ulang tahun tampaknya kurang tepat. Lirik 'panjang umur' jelas keliru jika tidak barengi kesehatan bagi tubuh kita. Secara tidak sadar, tubuh yang kita miliki jika direnungkan lebih mendalam telah memiliki sejumlah luka dan cacat yang seringkali juga menimbulkan rasa sakit.
Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang, berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan.

Ia tidak kekal serta tidak tetap keadaannya.

Jara Vagga XI -2 (147)
Kebahagiaan kita bukan terletak pada kemampuan memiliki semua keinginan kita, sebaliknya hal tersebut menimbulkan kesedihan bagi kita karena tidak pernah terpuaskan. Kebahagiaan bukan diukur dari harta benda maupun umur yang kita miliki.

Kesehatan adalah berkah yang paling besar.

Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga.

Kepercayaan adalah saudara yang paling baik.

Nibbana adalah kebahagiaan yang tertinggi.

Sukha Vagga XV -8 (204)
Kisah Mbah Gotho memberi pelajaran bagi kita, sesungguhnya berkah yang paling besar adalah kesehatan. Mbah Gotho berumur panjang tentunya karena berkah kesehatan. Umur panjang bukan merupakan hasil suatu berkah, tanpa kesehatan tentunya umur panjang tidak ada gunanya hidup sakit-sakitnya dan juga jerih payah yang dimiliki habis untuk pengobatan.

Kepuasan diri kita merupakan kekayaan yang paling berharga bagi kita. Kepuasan diri menjadikan diri kita senantiasa dapat bersyukur terhadap apa yang kita capai dan miliki sehingga pada gilirannya akan memberikan kebahagiaan sebenarnya. (q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru