Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Inspirasi Dari Bijaksanawan

* (Oleh : Upa. Madyamiko Gunarko Hartoyo
- Sabtu, 11 Februari 2017 19:09 WIB
2.087 view
Tak bergaul dengan orang-orang dungu, bergaul dengan para Bijaksanawan, dan menghormat yang patut dihormat, itulah berkah utama. (Mangala Sutta, Khuddaka Nikaya)

Bergaul dengan Sangha (Bhikkhu- Bhikkhuni ) dan guru-guru spiritual merupakan berkah utama sebagaimana diuraikan dalam Manggala Sutta. Dikarenakan hal tersebut memberikan kesempatan seseorang untuk belajar dan mendapatkan dorongan ataupun inspirasi dari kebijaksanaan Bhikkhu Sangha. Kehidupan anggota Sangha mengingatkan tentang adanya sesuatu yang lebih di dunia ini dari sekedar sensualitas dan material, dan menunjukkan bahwa banyak sosok yang telah kokoh dalam jalan spiritual.

Dengan sering bersama dengan mereka, secara tidak langsung memberikan motivasi kepada kita untuk mempraktekkan Empat Brahmavihara yang juga dikenal dengan Empat Kediaman Luhur karena melatih kualitas-kualitas luhur ini yang dapat mengarahkan pikiran kita pada keadaan dan yang bersifat surgawi yakni Cinta Kasih, Welas Asih, Simpati pada kebahagiaan orang lain dan ketenangan bathin.

Kebersamaan dengan anggota Sangha ibarat daun pembungkus yang selalu terpengaruh bau dari isinya. Jika sepotong ikan yang telah busuk dibungkus dengan daun, daun itu juga akan berbau busuk, sama halnya pula dengan seseorang yang mengikuti orang dungu. Sebaliknya, jika seseorang membungkus kayu cendana dengan selembar daun, daun itu juga akan berbau harum sama halnya seseorang yang mengikuti dan bergaul dengan orang bijaksana.

Mereka yang bergaul dan melihat kehidupan dan perbuatan para Bhikkhu yang terlatih dalam sila akan merasakan kesejukan hati dan rasa damai. Kegembiraan juga akan muncul dalam seseorang yang selalu memberikan penghormatan dan keyakinan terhadap Sangha. Pada akhirnya hal tersebut memberi dampak yang baik bagi cara bertindak seseorang dalam hal mana Sangha berperan sebagai perubah nilai psikologis dirinya.

Sifat dan sikap Bhikkhu Sangha memberi pengaruh positif kepada Umat Buddha yang senantiasa bersama kehidupan mereka yakni mencegah keinginan untuk berbuat jahat, mendorong niat berbuat kebaikan dan mendapatkan ajaran kebenaran Sang Buddha yang belum diketahui atau didengar. Pada akhirnya keyakinan para siswa Buddha akan tumbuh setelah melihat Bhikkhu sebagai model utama dalam moralitas memberikan rasa damai dan kesejukan pikiran. "Keyakinan atau kepercayaan adalah yang terbaik yang dapat dimiliki seseorang"(S. I : 41).

Sangha dalam ini memberikan keyakinan kepada perumah tangga untuk memperkokoh dan memberikan landasan dalam hal pola perilaku sebagai panutan. Melalui keyakinan yang timbul, para bhikkhu sangha adalah pembimbing menuju pada realisasi diri terhadap kebahagiaan. Bagi para bhikkhu lain dan umat perumah tangga akan dapat merasakan kebahagiaan dengan melihat para bhikkhu sangha melaksanakan sila dan vinaya dengan baik, melatih diri dalam upaya pembebasan membangkitkan rasa simpatik dan kesejukan jiwa. Kebajikan moralitas yang menjadikan acuan dalam berpikir, bertindak, berucap positif anggota Sangha tersebut akan memberikan rasa damai dan bahagia.

Sehingga menimbulkan keyakinan yang mendalam pada diri orang yang mengenal Dhamma sebagai acuan dalam dalam berpikir, bertindak dan berucap positif . Keyakinan yang kuat bukan hanya sebatas percaya seperti yang lazim dikenal oleh kebanyakan orang. Keyakinan disini menekankan aspek melihat, memahami dan mengetahui.

Kepercayaan akan timbul apabila kita tidak dapat melihat sesuatu dengan jelas. Begitu melihat dengan sendiri dengan jelas, pada saat itu pula tidak ada lagi persoalan percaya atau tidak. Dalam ajaran yang bersifat ehipasiko seperti Ajaran Sang Buddha, yang selalu kita perlu temukan adalah melihat atau membuktikan, sehingga keyakinan kita memiliki kepastian, bukan percaya kepada sesuatu yang masih belum jelas.

Kebahagiaan terhadap sifat yang baik akan ditemukan pada orang-orang yang memiliki pengertian dan kebijaksanaan. Tidak mungkin orang percaya karena takut dapat merasakannya kebahagiaan ataupun hanya berupa sesuatu pengharapan dari sikap moral manusia mencapai kesempurnaan lewat jalan kebijaksanaan dan pemusatan pikiran yang bersih dari dorongan yang keliru.

Sariputra memberikan kesaksian bagaimana seseorang dapat memiliki keyakinan yang sempurna kepada Tathagatha dan tidak meragukan ajaran-Nya. Keyakian diuji dengan mengendalikan indria. Dengan keyakinan ini, semangat kesadaran, konsentrasi, kebijaksanaan akan tumbuh berkembang yang terus menerus. "Sebelumnya aku hanya mendengar hal ini, sekarang aku hidup dengan mengalaminya sendiri, kini dengan pengetahuan yang dalam, aku mampu menembusnya dan membuktikan secara jelas dan sendiri keindahan itu telah hadir" (S. V : 226).

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru