Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Kemenag akan Perkuat Ketahanan Keluarga

- Jumat, 01 April 2016 18:23 WIB
423 view
Lhokseumawe (SIB)- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa kementerian yang dipimpinnya ke depan akan fokus pada upaya penguatan ketahanan keluarga. Mantan wakil ketua MPR ini memandang hampir semua masalah, bisa dikurangi dan diselesaikan, jika masing-masing keluarga mempunyai kualitas tinggi.

“Tidak hanya anak, orang tua juga harus belajar dan mempunyai pengetahuan sesuai zaman, karena disinilah tanggungjawab kita sebagai orang tua. Apalagi saat ini, narkoba telah menyerang ke banyak masyarakat. Kita harus memperbaiki hubungan dalam keluarga kita, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,” tekan Menag sesaat setelah mendirikan Shalat Maghrib berjama’ah dengan masyarakat Kota Lhokseumawe, Senin (28/3).

Menurutnya, perkembangan informasi dan teknologi tidak lagi bisa dibendung, karenanya  harus dimaknai dengan arif dan bijaksana. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat ketahanan keluarga. “Karena keluarga adalah komunitas terkecil, kita harus memperkuat keluarga kita,” imbuh Menag sambil mengutip sebuah Ayat al-Qur’an.

Program yang dicanangkan Menag ini sejalan dengan penegasan Presiden Joko Widodo saat Harlah ke-70 Muslimat NU, Sabtu (26/3) lalu, bahwa ketahanan keluarga adalah nomor satu dalam mensikapi perubahan dunia yang diwarnai meningkatnya radikalisme, terorisme dan narkoba. “Ketahanan keluarga menjadi nomor satu sekarang ini, baik dalam mendidik putra putri kita, baik budi pekerti dan sopan santunnya, semua masalah diselesaikan dalam komunitas terkecil yaitu keluarga,” terang Presiden.

Dalam kesempatan berbeda, Rabu (27/1), Menag juga mengatakan bahwa penguatan keluarga merupakan langkah preventif cegah radikalisme. Menurutnya, keluarga adalah basis inti yang terkecil. Karenanya, pertama, sejak awal orangtua bertanggungjawab untuk bisa mengetahui apa dan bagaimana paham agama yang dimiliki anggota keluarganya, apakah aneh-aneh atau tidak, atau memang ini paham agama yang betul-betuk diajarkan guru-guru kita.

Kedua, orang tua juga harus tahu dari mana anak-anaknya mendapatkan paham keagamaan itu. Sebab, lanjut Menag, informasi berkembang sedemikian rupa dan dapat diakses dari mana saja. “Ini era yang luar biasa. Penguatan keluarga menjadi salah satu strategi preventif dalam kerangka mencegah paham-paham yang bisa merusak tatanan kehidupan bersama di negara tercinta ini,” kata Menag.

Kedatangan Menag ke Kota Lhokseumawe adalah dalam rangka menghadiri kegiatan di STAIN Malikusshaleh, pada Selasa (29/3). Kedatangan Menag dimanfaatkan Pemkot Kota Lhokseumawe, Pemkab Kabupaten Aceh Utara maupun Keluarga Kemenag Provinsi Aceh untuk bersilaturahim.

Menag berangkat dari Jakarta sekitar pukul 10.40 WIB menuju Bandara Kualanamu Medan Sumatera Utara. Setelah menunggu selama lebih dari 3,5 jam, akhirnya Menag dan rombongan dari Kualanamu, berangkat ke Bandara Malikusshaleh Aceh Utara pada 16.30 WIB dan sampai ke Lhokseumawe menjelang Maghrib.

Sehabis dari Masjid Islamic Center, Menag bersilaturahim dengan Muspida, tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga besar Kemenag Provinsi Aceh dan para pejabat di lingkungan Pemkab Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe di Pendopo Kabupaten Aceh Utara. (Pinmas/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru