Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

MUI Usulkan OIF UMSU Jadi Pusat Pengamatan Hilal

- Jumat, 22 April 2016 18:45 WIB
168 view
Medan (SIB)- Majelis Ulama Indonesia Kota Medan mengusulkan Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU menjadi lokasi pusat pengamatan hilal dalam menentukan awal Ramadhan.

"Lokasi pengamatan OIF UMSU di lantai tujuh gedung Pascasarjana itu cocok sebagai lokasi pusat pengamatan hilal, karena selain posisinya strategis juga dilengkapi peralatan lengkap dan canggih," kata Ketua Dewan Fatwa Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan KH Zulfiqar Hajar di Medan, Selasa (19/4).

Ketersediaan teknologi untuk pengamatan fenomena di luar angkasa yang terbilang modern itu diharapkan mampu menghasilkan rumusan untuk memersatukan pandangan terkait penentuan awal Ramadhan.

"Saya sudah melihat langsung berbagai peralatan yang dimiliki OIF UMSU, sangat lengkap dan menurut saya ini bisa menjadi satu solusi untuk menjawab berbagai persoalan keumatan, di antaranya tentang penentuan awal Ramadhan juga penentuan arah kiblat masjid," katanya.

Ia berjanji akan mengajukan usulan ke Pemko Medan agar lokasi pusat pengamatan awal penentuan Ramadhan tidak lagi di hotel. Untuk itu dia akan mengajak pihak terkait antara lain, Kementerian Agama dan Pengadilan Agama untuk bersama meninjau kembali fasilitas OIF UMSU.

Sementara itu, Rektor UMSU Dr Agussani mengatakan, pihaknya siap menerima dan memasilitasi pertemuan ulama dengan instansi terkait dalam rangka pengamatan dan penentuan awal Ramadhan di kampus Pascasarjana di Jalan Denai Medan.

Sejak awal, fasilitas dan peralatan yang dimiliki OIF UMSU juga ditujukan bukan hanya untuk riset ilmu pengetahuan, melainkan juga untuk kegiatan keumatan. "OIF UMSU juga sering mendapatkan kunjungan dari siswa sekolah dasar sampai menengah yang ingin belajar sekaligus mengamati langsung tata surya," katanya.

Sedangkan Kepala OIF UMSU Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar menambahkan, pihaknya juga sering menerima dan membantu dalam penentuan arah kiblat masjid di Medan. "Penyimpangan satu derajat saja kiblat masjid, bisa mengubah jarak mencapai 70 kilometer dari Kakbah," katanya.

Dikatakan, peralatan yang dimiliki OIF UMSU dalam rangka pengamatan tata surya terbilang cukup lengkap dan canggih untuk saat ini. (A01/h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru