Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025
Masjid Nurul Hidayah Direnovasi

MUI Sumut : Masjid Wakaf Yang Harus Dipelihara dan Dimakmurkan

- Jumat, 13 Mei 2016 19:42 WIB
396 view
Medan (SIB)- Sesungguhnya masjid adalah wakaf yang harus dipelihara dan dimakmurkan. Maka dengan dilakukan pembangunan masjid, diharapkan menjadi sarana bagi umat islam menyelenggarakan ibadah dan pendidikan.

"Masjid sebenarnya adalah tangkal kemurkaan Allah. Kalau masih ada generasi yang meneladani, membaca Al-Quran dan membangun masjid maka redalah amarah Allah," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof Dr A Abdullah Syah MA ketika diwawancarai wartawan pada Peletakan Batu Pertama Renovasi dan Pembangunan Masjid Nurul Hidayah, Jalan Pancing Medan, Jumat (29/4).

Abdullah lebih lanjut mengatakan, MUI Sumut sepenuhnya mendukung pembangunan Masjid Nurul Hidayah tersebut. Sebagaimana kondisinya kini memprihatinkan. "MUI Sumut mendukung sepenuhnya pembangunan dan pengembangan Masjid Nurul Hidayayah," tandasnya.

Sementata Itu, Prof DR Dr H Aslim Sihotang selaku tokoh masyarakat Medan Estate, menyampaikan hal yang sama. Yang merupakan nilai penting masjid adalah sebagai sarana pembina iman bagi kaum Muslimin.

Kata Aslim, pada masa sekarang ini masjid dimanfaatkan untuk sarana perjuangan menyebarkan dan menegakkan niali-nilai yang datang dari Allah SWT. Kemudian, masjid sebagai saran tarbiyah atau pendidikan dan pembinaan kaum Muslimin.

Tambahnya lagi, layaknya ikan harus hidup di air, kalau tak di air pasti akan mati, demikian dengan umat Islam kalau tak masuk ke masjid akan sia-sia hidupnya. Dengan demikian betapa perlunya pembangunan masjid tersebut dilakukan.

Sihotang sendiri, melihat masjid tersebut mengaku remuk hati. Tak kala masjid itu kondisinya memprihatinkan dan jauh tertinggal secara disik dibandingkan bangunan di sekitarnya. "Hati saya menjerit melihat masjid ini yang tersok-seok. Rasul pernah katakan bahwa, apabila ada masjid di suatu kawasan lebih cantik daripada bangunan di sekitarnya, maka itu adalah dosa. Sampai hatikah kita membiarkan rumah Allah seburuk ini?" pungkasnya.

Sihotang berharap, agar umat Islam di Medan Estate tidak mau dipecah belah oleh pihak manapun. Serta mereka agar tetap bersatu dan bahu membahu membangun masjid tersebut "Coba kita renungkan, siapa kita? Mari kita bahu membahu, dan tetap berjuang. Mari kita contoh saudara kita yang Nasrani, mereka kompak membangun gerejanya, itu harus bisa kita jadikan contoh," ungkapnya.

Sedangkan, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Medan Muhammad Mas"us Silalahi, juga menyatakan bahwa HMI siap menjadi garda terdepan untuk tetap memperjuangkan pembangunan masjid tersebut. "Atas dasar ketaqwaan terhadap Allah, agar kiranya rumah Allah ini bisa menjadi terawat dan pastinya tidak tergeser. Kami bersedia menjadi garda terdepan untuk memperjuangkan ini," katanya. (A22/y)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru