Medan (SIB)- Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumut Ir H Ahmad Husein merasa bersyukur pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemang RI) bisa menurunkan Biaya Penyelengaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2016. "Kita mengucapkan syukur. Semoga kondisi ini bisa meringankan beban calon haji (Calhaj) melaksanakan ibadah haji tahun ini," sebut Ahmad Husein ketika diminta komentarnya terkait pelaksanaan dan pelayanan terhadap Calhaj, Kamis (26/5).
Husein mengharapkan turunnya BPIH hendaknya diiringi dengan peningkatan pelayanan terhadap Calhaj baik saat akan berangkat maupun setelah tiba di Tanah Suci. "Kelemahan tahun lalu bisa dibenahi tahun ini," ucap Husein yang sudah dua priode memimpin IPHI Sumut.
Seperti dicontohkannya, bagi jamaah haji yang pemondokannya cukup jauh dari Masjidil Haram disiapkan bus pengangkut dengan teratur. Terlebih saat Wukuf di Arafah sebagai puncaknya ibadah haji, bus-bus benar-benar sudah dipersiapkan. "Kondisi ini sering menjadi kendala bagi jemaah haji," tegas Husein sambil menambahkan makanan di Armina jangan sampai terlambat.
Pada kesempatan ini Husein mengungkapkan bahwa jamaah haji Indonesia terdiri dari berbagai lapis masyarakat. Sebahagian besar berusia lanjut tinggal di pelosok desa. "Ini harus menjadi perhatian bagi panitia, khususnya bagi pimpinan kelompok terbang (Kloter) yang memimpin jamaah saat berada di Tanah Suci. Untuk itu Husein menyarankan, panitia bisa memanfaatkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di setiap daerah di setiap Kloter.
Terkait dengan usulan Husein terhadap KBIH, pimpinan KBIH Jabal Noor Ustad H Zulfiqar Hajar LC secara terpisah menyatakan, setiap musim haji KBIH Jabal Noor selalu berkordinasi dengan pimpinan Kloter. "Hal tersebut dengan tujuan agar pelaksanaan ibadah haji bisa berjalan dengan lancar dan baik," sebut Zulfiqar yang sudah puluhan kali membawa jemaah melaksanakan ibadah haji.
Zulfiqar menguraikan pengalamannya selama ini membawa jamaah melaksanakan ibadah haji bahwa, jemaah haji Indonesia sangat dihormati. "Hal ini harus menjadi perhatian bagi Kementerian Agama agar kualitas manasik haji lebih ditingkatkan bagi calon haji yang berada di pedesaan, sehingga saat berada di Tanah Suci tidak ada jemaah yang kebingungan," pinta Zulfiqar. Menyikapi fasilitas Zulfiqar mengharapkan jangan menurun dari tahun lalu. "Mengingat jumlah jamaah haji Indonesia terbilang jumlah terbesar dibanding dari berbagai negara Islam, maka fasilitas harus ditingkatkan," pinta Zulfiqar.
Sementara secara terpisah Kasi Pendafaran dan Dokumentasi Kementerian Agama (Kemenag) Sumut Drs H Heri Nova MAP menyebutkan Calhaj Sumut hingga hari kelima, Rabu (24/5) yang sudah melunasi BPIH sebanyak 4060 dari jumlah Calhaj Sumut sebanyak 6872 orang dengan cadangan. "Setiap hari jumlah pelunasan terus meningkat," sebut Heri. (R10/y)