Jakarta (SIB)- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membuka stadium general Pendidikan Kader Mubalig (PKM). Bertema "Implementasi Konsep Rahmatan Lil 'Alamin dalam Operasional Dakwah", acara ini digelar di ruang Balai Agung, Balai Kota.
Pada kata sambutannya, Djarot menyampaikan bahwa mubalig memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa. Sebab, saat ini banyak tantangan yang dihadapi masyarakat.
Tantangan masuknya masyarakat ke dalam era keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi yang tak disertai dengan sikap dewasa menimbulkan efek buruk. Kondisi hedonisme yang mendorong masyarakat untuk mengejar kenikmatan duniawi juga jadi tantangan.
Pada ruang inilah dibutuhkan kehadiran mubalig, sebagai agen yang berperan membenahi sisi mental masyarakat.
"Di lagu Indonesia Raya, jelas, yang diutamakan adalah bangun jiwanya. Kemudian bangun raganya untuk Indonesia raya. Jiwa itulah yang akan dibangun oleh para mubalig ini," ujar Djarot, Selasa (31/5).
Tema ini juga dimaksudkan mewujudkan mubalig yang dalam dakwahnya terus menunjukkan ciri Islam yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Sebab, lanjut Djarot, manusia yang baik adalah manusia yang paling berguna bagi lingkungannya.
Termasuk menunjukkan Islam yang juga ramah kepada umat agama lain. Juga mencontohkan toleransi yang ada di setiap kalangan suku, ras dan golongan masyarakat Indonesia.
"Kita bangun masyarakat Islami, masyarakat yang beradab. Agar kita tidak masuk zaman jahiliyah baru. Sekarang hati-hati, ada ancaman narkoba dan miras. Mubalig bisa menjadi api penerang, bukan cuma lewat dakwahnya. Tapi juga sikap sehari-hari. Ini bukan tugas yang gampang," tuturnya.
"Kita tunjukkan Islam di Indonesia adalah Islam yg rahmatan lil 'alamin. Indonesia lahir dalam kondisi plural. Kita sudah final dengan ideologi Pancasila yang akan diperingati besok. Inilah keunikan, keunggulan Indonesia. Inilah Islam di Indonesia," tambahnya.
Ide dasar PKM ini berasal dari gubernur DKI Jakarta sejak 1992. Program ini untuk menjaga pentingnya standarisasi mubalig. Program ini telah menghasilkan sebanyak 1.041 lulusan dan sudah memasuki angkatan ke-23.
Tahun ini, sebanyak 70 peserta ikut program yang hasil kerja sama Koordinasi Dakwah Islam (KODI) dengan Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ). Sebagai pembicara utama, hadir Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Dede Rosyada. (detikcom/l)