Lombok (SIB)- Pulau Lombok terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Masjid. Ternyata sebutan itu tidak salah karena banyak sekali masjid-masjid berumur ratusan tahun yang sudah berdiri di sini.
Salah satunya adalah Masjid Bayan Beleq di Jalan Labuan, Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Butuh waktu hampir 3 jam untuk tiba di masjid ini dari Kota Mataram.
Masjid Bayan Beleq sudah berdiri sejak tahun 1400. Dahulu masjid ini terletak di kaki Gunung Rinjani namun oleh ulama asal Baghdad, Irak Sheikh Abdul Razak dipindahkan ke Desa Bayan.
"Masjid ini didirikan pertama kali di kaki Gunung Rinjani. Lalu tahun 1400 ada ulama Baghdad namanya Sheikh Abdul Razak atau kalau orang sini menyebutnya Mutering Jagad atau orang yang suka berkeliling memindahkan masjid yang di kaki gunung ke Bayan," kata juru kunci Masjid Bayan Beleq Ratmanom di Bayan, Lombok, NTB, Selasa (21/6).
"Secara tahun saka, berdirinya masjid ini itu di tahun alif. Alhamdulillah hingga saat ini masih banyak bangunan asli yang masih bertahan. Kalau pun kami ganti, itu selalu dengan bahan yang sama. Misal kayunya rusak. Ya kita carikan kayu lagi. Kami tidak gunakan bahan bangunan," lanjutnya.
Memang Mutering Jagad, lanjut pria berumur 74 tahun ini, selalu datang ke tempat dimana Islam belum ada. Kemudian beliau sebarkan dengan metode arena bermain.
"Mutering Jagad konon membangun masjid ini untuk menangkal kiamat. Jadi biar tak seperti kisah Nabi Nuh, beliau membangun masjid ini. Maka kadang orang menyebut masjid ini sebagai masjid penangkal kiamat," ucap Ratmanom.
Dari masjid ini pula, Abdul Razak menyebarkan Islam di Pulau Lombok khususnya di Desa Bayan. "Alhamdulillah masyarakat di Bayan semua memeluk agama Islam sejak ratusan tahun lalu. Dan tetap teguh hingga saat ini," tuturnya.
Masjid Bayan Beleq saat ini sudah menjadi situs sejarah kebudayaan NTB. Terakhir masjid ini pernah direnovasi pada tahun 1989.
"Bulan Ramadan seperti sekarang ini alhamdulillah banyak sekali pengunjung yang datang ke sini. Baik itu turis lokal maupun turis asing. Demi kebutuhan masjid seperti bila ada renovasi atau apa, kami selalu menyediakan buku sumbangan," tutup pria yang akrab disapa Amak Riajim ini. (detikcom/ r)