Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Sukses Mulia Bersama Al-Quran

* Oleh Islahuddin Panggabean SPd
- Jumat, 09 September 2016 18:48 WIB
567 view
Sukses Mulia Bersama Al-Quran
Risalah yang diemban Nabi berlangsung dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari. Tepatnya dimulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi saat al-Quran pertama kali diwahyukan kepada Nabi. Sampai 9 Zulhijjah Haji Wada' tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.

Dalam sebuah sabdanya, Nabi mengutarakan bahwa tujuan utama diutusnya beliau adalah untuk memuliakan akhlak manusia. Dengan kata lain, Risalah Islam hadir untuk membentuk pribadi yang mulia. Selain itu, ajaran Islam juga berisi ajaran yang menggiring manusia mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

Islam bukanlah agama yang menganjurkan meninggalkan dunia. Akan tetapi, justru Islam berisi ajaran yang jika dilaksanakan oleh manusia mereka akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan juga di akhirat nanti. Sejarah membuktikan bagaimana para sahabat dan pendahulu yang menjalankan al-Quran mampu menjadi penguasa dan pemimpin dunia (ustadziyatul 'alam) selama berabad-abad.

Seorang Muslim yang taat sejatinya adalah orang yang digembleng menjadi manusia yang sukses dan mulia. 'Gemblengan' itu tentunya bersumber dari al-Quran dan al-Hadist. Dalam ayat-ayat pertama yang turun kepada baginda Nabi berisi bekal-bekal awal dalam menjalani dan membawa risalah Islam. Hal ini punya hikmah yang besar bagaimana meningkatkan potensi pribadi mencakup intelektual, spiritual maupun emosional sebagai bekal untuk sukses mulia.

Pertama, Meningkatkan Intelektual. Allah menurunkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Saw yakni surah al-'Alaq ayat 1-5.  Kata iqro' adalah fi'il amr dengan arti "Bacalah !". Kata tersebut muncul dari kata 'qiroah' dengan arti yang banyak , antara lain membaca (tilawah), penelaahan, penelitian, riset (muthala'ah), mengumpulkan (al-jam'u) dan banyak lagi yang pada intinya bermuara pada belajar (at-ta'lim). Selain berbicara mengenai membaca sebagai sarana mengumpulkan ilmu, surah al-'alaq juga membicarakan tentang menulis. Ini terungkap dari kata al-Qalam (pena).

Membaca dan Menulis, dua aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari proses belajar dan mengajar. Allah swt. melantik baginda Muhammad Saw. menjadi seorang Nabi dengan perintah, membaca, menulis (belajar). Menurut penelitian cara terbaik untuk merangsang otak ialah membaca. Selain itu, para ilmuwan Barat menyatakan bahwa aktivitas menulis sangat erat dengan aktivitas komunikasi verbal atau tulisan untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Menulis juga merupakan salah satu sarana untuk menyembuhkan berbagai penyakit psikologis dan melejitkan potensi diri.

Dalam sejarah, Nabi dan para sahabat sangat concern terhadap masalah baca tulis ini. Salah satunya terlihat dalam Perang Badar, dimana tawanan perang akan dibebaskan jika mampu mengajar anak-anak kaum muslimin dalam membaca dan menulis.

Kedua, Sukses Spiritual. Rangkaian ayat awal selanjutnya yang turun pada baginda yaitu Surah al-Muzammil :1-10 kepada nabi Muhammad Saw. Di situ ada beberapa kiat untuk sukses secara spiritual yakni Pertama, membaca al-Qur'an.  Dalam al-Qur'an terdapat sebuah visi besar yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Bagi pembaca al-qur'an akan melihat beraneka ragam yang ada di dunia sebagai 'ayat' Allah (tanda-tanda kebesaran Allah) yang menyebabkan ia makin dekat dengan Allah. Orang yang gemar membaca akan mampu memaknai setiap sisi kehidupan. Serta mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.

Inilah makna dari 'Qaulan tsaqila' dalam surah Muzammil. Oleh sebab itu, orang yang telah mampu mengamalkan al-Qur'an pada hakikatnya ia telah teruji dalam kesulitan. Dalam Al-Qur'an juga berulang kali meneguhkan pembacanya (orang beriman) agar tidak bersedih hati, tetap sabar, istiqomah, tidak putus asa dari rahmat Allah swt dalam meraih kesuksesan. .

Kedua, melaksanakan Shalat. Sholat bukan sekedar kewajiban, ritualitas tapi ia juga merupakan jalan untuk melejitkan spiritualitas. Sholat juga merupakan terapi untuk penyakit-penyakit baik kejiwaan ataupun fisik.  Selain sebagai terapi, sholat juga solusi ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. "Setiap kali Rasulullah saw menemukan kesulitan dalam suatu perkara maka beliau selalu melakukan sholat. (Hr Abu Dawud).

Sholat juga merupakan sarana istirahat atau rekreasi untuk membangun kembali jiwa yang bermasalah atau capek. Rasulullah Saw. Bersabda ," Wahai Bilal, laksanakanlah sholat, sebab ia sarana untuk istirahat-rekreasi. Dalam Surah al-muzammil 1-10 inilah terdapat rahasia yaitu bangun tengah malam untuk menggabungkan 2 cara - baca Qur'an dan sholat (qiyamullail) untuk sukses secara spiritual. Bacaan al-qur'an dan sholatlah yang membentuk karakter diri dan spiritualitas  tingkat tinggi.

Ketiga, Kuat Mental dan Emosional.  Surat al-Mudatstsir 1-7 setelah wahyu pertama (QS al-'alaq 1-5) dan kedua (al-Muzammil 1-10) kepada Nabi Muhammad Saw. Meskipun ada perbedaan pendapat ulama antara yang kedua dan ketiga.  Nabi Muhammad Saw ialah sosok yang memiliki mental yang kuat dan sehat secara emosional.

Rangkaian ayat berintikan perintah Allah kepada Nabi-Nya untuk menyampaikan risalah Islam kepada manusia. Setidaknya ada 4 kunci kuat mental dan emosional,  Pertama, Semangat (Motivasi) dalam Berdakwah. Dalam Islam, interaksi sosial memilki nilai selain sebatas ingin berinteraksi / berhubungan baik sesama manusia. Nilai lain itu adalah berdakwah. Apa pun status, peran dan kedudukan kita.

Kedua, membersihkan diri. Agar kita tampil menarik di hadapan manusia, kita harus bersih lahir maupun bathin. (membersihkan pakaian dan meninggalkan dosa). Dua-duanya penting, dan saling mempengaruhi. Ketika kita berpakaian kotor di tengah-tengah orang-orang, kita akan kurang Pede, sebaliknya jika kita berpakaian bagus tanpa 'keindahan' batin, kita akan merasa sombong dan akhirnya orang lain akan kehilangan keindahan baju yang kita kenakan.

Ketiga, memberi dengan ikhlas. Hubungan yang paling kuat dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia ialah cinta. Cinta adalah memberikan yang terbaik. Dan ikhlas artinya semata-mata karena Allah. Jadi memberi dengan ikhlas berarti mencintai seorang hanya semata karena Allah swt.

Keempat, sabar. Sabar adalah al-ma'u wa al-hasbu (mencegah dan menahan), mecegah jiwa supaya tidak cemas, susah, gelisah, sedih hati, patah semangat, putus asa, hilang harapan dsb. Sabar adalah ketegaran dan kekuatan seperti obat, pahit di awalnya, tetapi manis akhirnya. Contoh kesabaran yang paling shahih ialah kesabaran Nabi Muhammad Saw. dalam menyampaikan kebenaran meski dicaci, dihina, dikucilkan, diteror, diusir bahkan dilempari batu dan kotoran tapi beliau saw masih berdoa ; "ya Allah ampuni mereka, mereka berbuat demikian karena tidak tahu."

Penutup
Islam adalah agama yang membimbing manusia untuk sukses dan mulia. Bimbingan itu tentunya langsung bersumber dari Allah melalui al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi. Budaya menulis dan membaca, QiyamulLail yang berisi sholat dan tilawah quran serta memiliki semangat, kebersihan diri dan kesabaran ialah pesan-pesan ilahiyah sebagai bekal sukses dan mulia. Oleh karena itu, sebagai muslim mari sukses dan mulia. Wallahu'alam. (h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru