Jakarta (SIB) -Selama Ramadan, Masjid Istiqlal akan menggelar salat tarawih dalam dua gelombang, 11 rakaat dan 23 rakaat. Bagi yang berniat iktikaf dalam 10 hari terakhir, dilarang menginap.
"Kalau salat tarawih dua gelombang, ceramah habis tarawih sudah biasa. Yang 11 dan 23. Gelombang pertama yang 11 habis Isya, gelombang kedua 23 rakaat setelahnya. Imamnya memang dari Istiqlal, itu dua imam yang berbeda. Yang ceramah dari Kemenag dari guru besar, menteri agama," kata Kepala Bagian Protokoler Masjid Istiqlal Abu Hurairah saat ditemui di Masjid Istiqlal, Rabu (17/5).
Usai ceramah, imbuh Hurairah, jemaah bisa melanjutkan ke qiyamullail alias salat malam mulai pukul 02.00 WIB. Selain itu sebelum tarawih akan ada pembacaan Alquran dengan qari' dan qariah internasional sekitar 7 menit sebelum tarawih.
Untuk program iktikaf yang biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir, Masjid Istiqlal membuka pintunya 24 jam. Namun, tak ada sahur dan para jemaah dilarang menginap.
"Untuk yang itikaf tidak ada program khusus, silakan. Kami hanya menyiapkan takjil saja. Sahur tidak ada. Artinya mereka (jemaah) datang dari pagi (dini hari-red), salat, habis salat, pulang ke rumahnya. Jadi nggak nyuci di sini, jemur di sini. Dulu banyak yang dari daerah sebulan nggak pulang, ada. Kalau yang dari luar daerah jangan tidur-nyuci di Istiqlal," imbuhnya.
Pihak Istiqlal akan memberikan imbauan bagi para jemaah yang akan iktikaf di Istiqlal. Bila nanti ada jemaah yang bersikukuh ingin menginap, Istiqlal akan menertibkan.
"Bentuknya imbauan saja, karena memang nggak ada sarana ya. Kalau nanti tetap ada, ya nanti akan ditertibkan. Kami kerja sama dengan Dinas Sosial kalau ada yang tidak jelas identitasnya dari mana. Itu akan ditertibkan," tuturnya.
Per 1 Ramadan, Masjid Istiqlal sudah membuka konter zakat fitrah, zakat maal dan fidyah hingga malam Lebaran. Tahun lalu, Istiqlal menghimpun zakat-infaq-sodaqah sebesar Rp 800 juta yang dikonversikan menjadi beras dan dibagikan habis sebelum Lebaran. Tahun ini zakat fitrah di Istiqlal berkisar Rp 50 ribu - Rp 55 ribu.
"Tahun lalu sehari sebelum takbiran. Satu orang dapat lima kilo lah. Itu dibagikan di Istiqlal, setelah buka puasa. Masyarakat bisa zakat di Istiqlal dari tanggal satu sampai 29 Ramadan, pas mau mudik juga boleh. Panitia zakat standby setiap hari," jelasnya.
(detikcom/h)