Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Menjadikan Medan Rumah Kita Menurut Al-Quran

Oleh : Islahuddin Panggabean SPd
- Jumat, 07 Juli 2017 20:16 WIB
1.164 view
Menjadikan Medan Rumah Kita Menurut Al-Quran
Kota Medan telah memasuki miladn ke 427. Tentunya kota yang didirikan Guru Patimpus ini dicintai oleh seluruh rakyatnya termasuk umat Islam. Apalagi Wali Kota Medan saat ini, Dzulmi Eldin mencanangkan slogan "Rumah Kita". Slogan yang memiliki makna yang dalam jika diselami lebih jauh.

Setidaknya ada tiga penggunaan kata dalam al-Qur`an berkaitan dengan rumah. Ketiga kata ini kadang-kadang diberi makna atau arti yang sama yakni rumah, tetapi secara khusus punya karakteristik makna yang berbeda. Pertama, al-Bait. Kata ini berasal dari akar kata baata - yabiytu - bait, yang berarti bermalam  / menginap. Sedangkan bait dan bentuk jamaknya buy't.

Perkembangan berikutnya bermakna rumah tangga atau tempat diam. Artinya maknanya  secara khusus lebih kepada tempat bermalam / menginap suatu keluarga. Pada akhirnya kata ini yang lebih dekat kepada makna rumah tinggal yang dihuni sebagai tempat bermalam dan tempat menetap oleh sebuah keluarga dalam pengertian ini.

Kedua, al-Maskan. Kata yang berasal dari kata sakana - yaskunu - sakanan, yang berarti mendiami / tinggal. Kemudian maskan dengan bentuk jamaknya masaakin sebagai perkembangannya bermakna rumah atau tempat kediaman. Secara khusus bermakna tempat untuk tinggal yang bisa saja tidak menetap dalam jangka waktu yang lama, jadi lebih luas maknanya dan tidak terbatas pada makna rumah tinggal untuk sebuah keluarga saja. Apartemen dan hotel termasuk dalam makna ini.

Ketiga, ad-Daar. Memiliki makna lebih luas lagi, yakni mencakup segala fasilitas untuk kelengkapannya. Dapat dikatakan ad-Daar misalnya rumah tinggal beserta pekarangannya / halaman/ tamannya, garasi dan lain sebagainya.  Bahkan lebih sering ad-Daar untuk menyebutkan suatu tempat yang luas dan kompleks, suatu pemukiman, sebuah negeri, dan sebagainya.

Sebagaimana diungkapkan oleh KH Muhammad Arifin Ilham, Setidaknya ada beberapa fungsi dari Rumah. Pertama,"Al musholla" atau tempat sholat / ibadah. 
Rumah selayaknya menjadi rumah ibadah untuk meraih ridho Allah. Rumah akan dianggap rumah jika di dalamnya ada tilawah dan tadabbur al-Qur'an dan sholat sholat sunnah. Sebagaimana pesan Nabi Muhammad Saw "Terangilah rumah-rumahmu dengan sholat dan membaca Al-qur'an (HR Baihaqi).

Bangunan meski ditempati oleh manusia tetapi jika tidak ada bacaan Quran dan sunyi dari sholat maka di sisi Islam nilainya seperti kuburan saja. Nabi Saw dengan tegas melarang, "Janganalah jadikan rumah kalian seperti kuburan."

Kedua, "Al Madrasah". Rumah harus berfungsi lembaga pendidikan. Dalam al-Quran diceritakan sebuah konsep pendidikan dalam sebuah rumah. Dimana rumah sebagai majelis ilmu, ayah ibu gurunya, anak anaknya menjadi muridnya, demikian pula suami gurunya bagi istrinya.

Ini setidaknya terlihat dalam QS Luqman ayat 13. "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Ketiga, "Al Junnah". Rumah harusnya menjadi benteng penjagaan iman keluarga dan benteng dari penyakit sosial. Nabi Muhammad Saw menginformasikan bahwa benteng terakhir segala kerusakan dan penyakit sosial kemasyarakatan ialah keluarga. Nabi Saw bersabda, "Selamatnya seseorang ketika terjadi fitnah adalah dengan menetapi rumahnya" (HR Ad Dailami).

Keempat,  "Al maskanah". Rumah harus menjadi  pelipur lara dan pelepas duka untuk ketenangan. Sebagaimana fungsi dibentuknya keluarga dalam firman Allah, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS Ar Rum 21).

Kelima, Rumah juga dapat berfungsi sebagai "Al Maulud" yakni tempat memperbanyak keturunan umat Nabi Muhammad. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mempunyai anak bahkan mempunyai anak banyak. Di antara dalil  firman Allah yang memerintahkan hal tersebut ialah  QS Al-Baqarah ayat 187. "dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kamu (yaitu anak)". Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Anas bin Malik dan lain-lain Imam dari kaum Tabi'in menafsirkan ayat di atas dengan anak. Maksudnya : Bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk mencari anak dengan jalan bercampur (jima') suami istri apa yang Allah telah tentukan untuk kamu.

Nabi Saw juga berpesan, "Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu di hadapan para Nabi nanti pada hari kiamat."

Keenam, "Al Markaz", Rumah adalah wadah mempersiapkan generasi dakwah yang tangguh, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" (QS at-Tahriim:6). Ketujuh,  Rumah juga berfungsi sebagai "Al mahyaus Sunnah" untuk menghidupkan sunnah sunnah. Rasulullah, cara makan, minum, adab hubungan suami istri dsb (QS Al Ahzab 21).

Kedelapan, Rumah sebagai "Al Marham" wadah untuk  liqo', silaturrahim dengan  tetangga dan sahabat mukmin. Serta Kesembilan "Al Masykuur". Rumah ialah tempat bersyukur atas semua ni'mat karunia Allah tiada terhingga. "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim 7).

Memasuki usianya ke-427 ini, tentunya kita berkeinginan pemimpin Medan memiliki program menjadikan Medan benar-benar Rumah Kita. Di samping faktor kebersihan dan kerapian, kita juga ingin seperti yang dicontohkan Ridwan Kamil di Bandung misalnya. Ridwan memiliki 9 Program Bela Islam di antaranya melakukan subuh berjamaah, adanya aplikasi mobile zakat, pembangunan LPTQ, pengajian rutin di pendopo,  pembinaan MTQ Juara, dakwah digital,  maghrib mengaji, pelatihan Bahasa Inggris untuk ulama serta pemenuhan standar kota Islami menurut Maarif institute yakni aman, sejahtera dan bahagia.

Setidaknya Wali Kota Medan saat ini Dzulmi Eldin dalam ceramahnya saat pembukaan MTQ baru-baru ini menyampaikan bahwa Pemko Medan telah mencanangkan 3 program pokok yaitu Maghrib Mengaji, Gerakan Shubuh Berjamaah dan Pembangunan Medan Islamic Centre di Daerah Medan Utara. Sebagai umat Islam kota Medan, tentunya mendukung dan terus mengawal serta menggelorakannya.

Penutup
Medan adalah Rumah kita. Dalam al-Quran, Rumah paling utama berfungsi sebagai tempat beribadah. Oleh karena itu, program bernuansa religius harus senantiasa digelorakan di Kota Medan. Wallahua'lam. (Penulis adalah Staff Media Centre Gerakan Islam Pengawal NKRI/l)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru