Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Tokoh Agama Jerman Kunjungi Tuan Guru Persulukan Simalungun

- Jumat, 18 Agustus 2017 22:33 WIB
812 view
Medan (SIB)- Sejumlah Cendekiawan dan tokoh Agama dari Jerman Mr Ralf dan Ms Annette berkunjung ke Pondok Persulukan Serambi Babussalam Simalungun Senin (14/8). Pimpinan Pondok Persulukan Tuan Guru Syekh Haji Dr Ahmad Sabban el- Rahmaniy Rajagukguk MA menyambut sukacita kunjungan tokoh dari Jerman ini. Tujuan utama kunjungan mereka untuk mendapat masukan dari berbagai tokoh tentang kerukunan agama di Indonesia. Hal ini sangat penting bagi mereka karena saat ini hampir 500 ribu (setengah juta) pengungsi Muslim masuk ke negeri mereka. Di sisi lain untuk melihat bagaimana potret kerukunan yang ada di Indonesia.

Pemerintah Jerman dan masyarakatnya terkhusus para tokoh-tokoh agamanya merasa perlu mendapatkan informasi tentang konsep kerukunan dalam Islam mengingat banyaknya penambahan jumlah penduduk Islam yang datang ke Negeri Jerman. Di sisi lain, mereka ingin melihat bagaimana posisi pondok Persulukan (Masjid) yang bisa rukun berdampingan dengan Gereja di Simalungun. Kami sangat banyak berdiskusi, dialog dan saling memberikan pandangan bagaimana merekatkan persaudaraan sesama antara umat beragama di Indonesia terkhusus di Sumatera Utara.

Mr Ralf dalam kunjungannya menegaskan, "sangat senang tentang konsep humanisme dan kerukunan dalam Islam dan menyaksikan langsung bagaimana indahnya terwujud  kerukunan di Simalungun. Informasi kunjungan ini akan masuk publikasi media di Jerman. Semoga kerukunan ini terus kita rawat untuk Indonesia yang lebih bermartabat."

Lebih jelas lagi Tuan Guru Syekh Dr Haji Ahmad Sabban el - Rahmaniy Rajagukguk MA menegaskan, Indonesia bisa rukun dan damai, sebab mayoritas penduduk Islam terbanyak di dunia adalah Indonesia menjalankan paham ke- Islaman yang Rahmatan lil' 'alamin. Islam sendiri bermakna selamat dan damai, maka setiap Muslim sangat berkewajiban mendaratkan konsep keselamatan dan kedamaian itu dengan penuh keimanan. "Sedangkan bagaimana mengaplikasikan konsep kerukunan tuan guru menyebutkan : "Aqidah terjamin kerukunan terjalin. Semakin dekat dengan Tuhan semakin taat  dengan agama di-imaninya. Maka semakin toleran dan humanis (sayang) terhadap sesama manusia. Pengamalan agama harus menjadikan kita  sebagai hamba Tuhan yang menghargai kemanusiaan dan memberikan kepedulian setinggi-tingginya terhadap kemaslahatan umat." (R11/f)




SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru