Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Pengelola Masjid Nabawi Apresiasi Jemaah Haji Indonesia

- Jumat, 29 September 2017 21:00 WIB
310 view
Madinah (SIB) -Pengelola Masjid Nabawi mengapresiasi perilaku jemaah haji Indonesia selama berada di Madinah. Apresiasi ini disampaikan oleh Director of Public Relation Nabawi, Abdul Wahid Al-Hetab saat ditemui di Kantor kantor pengelola Masjid Nabawi, Madinah.

"Jemaah Indoensia termasuk yang tertib dan taat aturan. Mereka bergerak dengan tertib dan disiplin. Mereka masuk masjid dengan tertib tanpa mengganggu jemaah lainnya," terang Al Hetab, Selasa (26/9).

Lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia 1438H/2017 M yang tergabung dalam 512 kloter sudah ke Madinah. Sebanyak 251 kloter tiba di Madinah sebelum puncak haji, sedang 261 kloter lainnya tiba setelah menjalani ibadah haji di Makkah. Kloter 35 Embarkasi Makassar (UPG 35) menjadi rombongan terakhir yang tiba di Kota Nabawi.

Selama di Madinah, mereka menjalankan ibadah Arbain. Yaitu, salat berjamaah di Masjid Nabawi selama empat puluh waktu berturut-turut.

"Subhanallah. Indonesia bangsa yang tahu aturan. Saya tidak bisa mengatakan (apa-apa), kecuali baik. Baik dalam pergerakan maupun saat shalat," ujarnya saat ditanya tentang penilaian dia terhadap jemaah haji Indonesia.

Menurut Al Hetab, Pemerintah Saudi Arabia terus mencurahkan segala upaya untuk memberikan pelayanan terbauk kepada seluruh jemaah haji. Aturan-aturan baru dikeluarkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zamannya demi memberikan kenyamanan kepada jemaah.

"Selama musim haji, ada 6.000 pekerja yang dikerahkan untuk seluruh aspek layanan, baik laki-laki maupun perempuan," ujarnya.

Layanan di Masjid Nabawi, kata Al Hetab menyangkut banyak hal, mulai dari penyediaan air zamzam, pendingin ruangan, penataan sound system, pengaturan pergerakan keluar masuk jemaah haji di Masjid Nabawi, hingga layanan kesehatan.

"Semua disiapkan untuk memberikan  kenyamanan kepada jemaah agar mereka bisa beribadah dengan lancar dan nyaman dan khusyuk," tuturnya.

"Pelayanan tidak membedakan antara satu bangsa dengan lainnya. Siapapun jemaah yang datang akan diberikan pelayanan yang sama," tandasnya. (Kemenag/h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru