Medan (SIB) -Merayakan Idul Adha 1438 H, badan kenaziran Masjid Al-Jihad Medan, Jumat, (1/9) mengundang seribuan jemaah dan warga sekitar. Selain menerima bagian hewan kurban dan bingkisan dari kecap Bango produksi PT Unilever Indonesia, Tbk, massa pun menikmati olahan daging kurban yang dimasak di kompleks masjid. Ragam jenis olahan yang dikerjakan koki dengan resep dari tim Dapur Lezat Bango, di antaranya Nasi Goreng Kambing Salim, dapat langsung dinikmati.
Kegiatan dimulai dari pemberian sertifikat dan penyerahan hewan kurban yang diterima H Tengku Novi Faisal dari Masjid Al-Jihad. Tim langsung mengolah daging dari hewan kurban. "Berqurban di hari raya Idul Adha mengingatkan umatNya untuk berbagi berkah dan rezeki paa sesama khususnya pihak yang membutuhkan. Terinspirasi hal mulia terebut, Bango menggandeng Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar untuk mempersembahkan Dapur Lezat Bango," ujar Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk Kaninia Radiatni.
Melampaui apa yang selama ini dikerjakan, selain memberi daging, warga juga disuguhi makanan siap konsumsi yang diolah bersama. Antusias warga pun terlihat ketika dapat menikmati aneka hidangan khas Idul Adha yang lezat sehingga perayaan hari raya ini menjadi lebih hangat dan penuh makna.
Saat sudah dimungkinkan dikonsumsi, lebih 1.000 warga Medan, khususnya kaum dhuafa di sekitar Masjid Al-Jihad dapat langsung mencicipi hidangan legendaris, khususnya olahan daging dari hewan kurban. Yang mendominasi adalah menikmati Nasi Goreng Kambing Salim.
Sesi yang menambah wawasan dan ilmu mengolah resep adalah ketika orang-orang yang berqurban, panitia pelaksana qurban, relawan dan masyarakat sekitar masjid diajari mengolah daging dari hewan kurban dengan resep terbaik hingga makanan berasa lebih lezat. Di acara itu tim Dapur Lezat Bango memfasilitasi memraktikkan pengujian resep yang populer di Medan yakni Sate Memeng dan Sop Kambing Wajir.
Sate Memeng dan Sop Kambing Wajir adalah dua jenis kuliner yang sudah sangat melekat dengan orang Medan. Menyaksikan pengolahan dan langsung menikmatinya adalah cara istimewa dan sangat spesial memahami keotentikan resep termasuk cara memasak hingga menjadi hidangan lezat istimewa.
Sate Memeng, misalnya terkenal dengan kuah kacang yang encer namun pedas. Sejak awal diluncurkan di awal kemerdekaan, rasanya masih sama bahkan dengan kecap Bango menjadi lebih khas sebab cacahan kacangnya semakin segar sebab kecap Bango dengan bahan kedele hitam memberi sensasi rasa istimewa. "Niat berbagi di tengah perayaan Idul Adha semakin sempurna karena warga menikmati dengan kelezatan dan resep khas Nusantara," tambah Kaninia Radiatni sambil mengurai acara serupa pun diadakan di Masjid Raya Al-Alzhar Sentra Primer (Jakarta), Masjid Agung Jawa Tengah (Semarang), Masjid Cheng Ho (Surabaya), Masjid Kiai Muara Ogan (Palembang), dan Masjid Raya Makassar (Makassar). "Total hasil olahan tim Dapur Lezat Bango dinikmati lebih dari sepuluh ribu warga," tambahnnya.
Di ujung kegiatan, publik yang ikut merayakan Idul Adha 1438 H di semua tempat tersebut di atas beroleh bingkisan, yang berisi daging dari pemotongan qurban di masjid, kecap Bango, bahan-bahan masak yang dapat digunakan untuk mengolah daging serta makanan selanjutnya.
(T/Rel/R10/l)
