Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Harapan Masa Depan

* Oleh Islahuddin Panggabean SPd
- Jumat, 27 Oktober 2017 15:12 WIB
240 view
Harapan Masa Depan
Pemuda merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan. Ketika berbicara tentang pemuda, maka itu berbicara tentang masa depan. Karena di tangan merekalah tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini digenggam. Pemuda memiliki peranan penting dan strategis dalam menunjang pembangunan sebuah bangsa.

Sejarah membuktikan dari kegigihan dan perjuangan pemudalah kemerdekaan bangsa ini dapat diraih. Tanpa pemuda, perkembangan suatu bangsa akan jalan ditempat karena tidak ada generasi pembaharu yang dapat menelurkan ide dan gagasan yang kreatif serta inovatif. 

Dalam konteks bernegara, menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Pasal 1  Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun.

Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia juga berangkat dari kegigihan dan semangat juang para pemuda. Sebelum sumpah pemuda, perjuangan melawan penjajah masih bersifat kedaerahan, lalu melalui pemuda yang telah mengenyam pendidikan dan berpredikat intelektual timbul kesadaran untuk bersatu melalui semboyan bertanah air satu, berbahasa satu, dan bertumpah darah satu yaitu Indonesia.

Bagi seorang pemuda, belajar dari masa lalu (sejarah) merupakan bekal terbaik untuk menciptakan sejarah baru di masa yang akan datang. Untuk itulah pemuda dituntut harus selalu dinamis dan optimis agar dapat menjadi problem solver bukan trouble maker  bagi bangsanya.

Di dalam al-Quran, dijelaskan ada dua macam bentuk generasi penerus. Ada generasi yang buruk sebagaimana tergambar dalam QS Maryam ayat 59. Mereka bercirikan menyia-nyiakan ibadah sholat dan mengikuti hawa nafsu. "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan."

Akan tetapi, ada juga gambaran generasi penerus yang baik. Mereka memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri tersebut dapatlah disebutkan menjadi syarat jika para pemuda ingin disebut generasi harapan.

Pertama, pemuda yang beriman pada Allah. Pemuda yang bisa diharapkan untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik adalah pemuda yang dekat dengan Tuhan, mementingkan agama di atas segalanya. Karena dengan iman itulah, Allah akan membimbing mereka menuju keselamatan sebagaimana Ashabul Kahfi.
Allah berfirman,  "Pemuda yang beriman pada Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk. (QS al-Kahfi: 13)

Kedua, pembangkit jiwa yang kritis seperti Nabi Ibrahim  sewaktu masih muda. Beliau mengkritisi dan ingin memperbaiki kaumnya yang melakukan kesalahan. Kisah ini terdapat dalam Surah Al-Anbiya' ayat 52-67. Pemuda adalah orang yang membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa. 

Ketiga, penerus kebenaran dan kebaikan tetap eksis hingga akhir zaman. Generasi yang digambarkan al-Quran dalam ath-Thur ayat 21, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. ath-Thur  : 21). Yaitu generasi yang mengikuti keimanan dan melanjutkan kebaikan-kebaikan orang-orangtua mereka yang sholih. Pemuda yang tidak melupakan sejarah kebaikan orangtuanya.

Keempat, pengganti generasi buruk sebelumnya digambarkan dalam Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. al-Mai'dah (5) : 54).

Kelima, pembaharu ummat yang pandai (berilmu) dan kuat. Generasi yang memiliki ilmu dan kekuatan sebagaimana Thalut yang dianugerahi kekuasaan oleh Allah pada masa Bani Israil sehingga membawa mereka jaya. Allah berfirman, "Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Baqarah (2) : 24.

Penutup
Sumpah pemuda menjadi titik poin perjuangan negara ini sebab para pemuda ialah harapan masa depan. Dalam al-Quran ada beberapa ciri pemuda harapan bagi masa depan yakni pemuda yang kuat imannya, berjiwa kritis, tidak melupakan sejarah kebaikan pendahulu, mengganti hal-hal buruk dari masa lalu, serta berilmu dan kuat dalam segala bidang. Wallahua'lam. (Penulis adalah Kabid Humas Jaringan Pemuda Remaja Mesjid Indonesia Kota Medan/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru