Kutacane (SIB) -Profesi wartawan yang sejatinya sebagai kontrol sosial dan penyebar informasi bagi seluruh masyarakat, melalui media adalah sebagai bentuk tanggungjawab dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai jurnalis.
Hal yang berbeda ditampilkan sosok wartawan ini. Selain mampu menggoreskan tinta pada secarik kertas yang dituangkan dalam berita, dia mampu menyampaikan siraman rohani melalui mimbar ketika jum'at tiba.
Dia adalah Armentoni Munthe(41), warga Desa Natam Baru Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) yang sehari- hari berkerja sebagai wartawan pada Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) dan ditunjuk menjadi Khatib Jumat di Mesjid Al Hasanah Natam, Jumat (20/10).
Dalam khutbahnya wartawan ini menyampaikan, sebagaimana yang dijelaskan Muhammad bin Ka'ab, ada 5 tuntutan ahli neraka kepada Allah SWT, namun 4 tuntutan mendapat perhatian dari Allah dan 1 tidak mendapat jawaban untuk selamanya.
Tuntutan pertama sebagaimana yang terdapat dalam Surat Almukminun Ayat 11 yang artinya "Ya Tuhan kami,engkau matikan kami dua kali, dan engkau hidupkan pula dua kali,maka kami mengakui dosa kami,adakah jalan keluar bagi kami dari dalam neraka?.
Sebagai jawaban kepada mereka Allah berfirman dalam surat Almukmin Ayat 12 yang terjemahannya" Itulah akibatnya, ketika diseru Allah(supaya)mengesakannya, kamu mengingkarinya, dan apabila dia disekutukan(bahkan)kamu mempercayainya,(kini) hukuman itu terserah kepada Allah yang maha tinggi lagi besar.
Tuntutan kedua,sebagaimana Firman Allah dalam Surat Sajdah ayat 12 yang maksudnya" Ya tuhan kami, telah kami lihat dan kami dengar siksa yang dulu diingkari untuk itu, pulangkanlah kami ke dunia agar kami dapat beramal shaleh,sungguh(kini) kami meyakinkan(kejadian yang hebat).
Allah menjawab dengan Firmannya" Bukankah kamu telah bersumpah dulu di dunia,bahwa kamu tidak bakal lenyap(terjemahan Surat Ibrahim ayat 44).
Tuntutan ketiga,Allah berfirman dalam Surat Al Fathir ayat 37 yang maksudnya, Ya tuhan kami, keluarkanlah kami dari dalam neraka,nanti kami hendak beramal shaleh,tidak seperti yang kami kerjakan dahulu".
Atas tuntutan ahli neraka ini, Allah menjawab dengan firmannya Surat Al Fhatir ayat 37, yang artinya"Bukankah umurmu kami lanjutkan(usia dipanjangkan),hingga memperoleh pelajaran dari yang suka menerimanya(pengajaaran itu) dan (Rasul pun)telah datang kepadamu dengan berita yang menakut nakutimu, maka sekarang rasailah siksa itu,dan tiadalah penolong bagi para penganiaya.
Tuntutan keempat, sebagaimana bunyi ayat Almukminun ayat 106-107 yang artinya,"Ya Tuhan, kami telah dikalahkan oleh kecelakaan kami hingga kami menjadi kaum tersesat.Ya Tuhan,keluarkanlah kami dari neraka,jika kami kembali mendustakanmu,pasti lebih tersesatlah kami".
Kemudian Allah menjawab mereka dengan firmannya Surat Almukminun ayat 108 yang artinya," Hus,diamlah, dan terhinalah kamu didalam neraka, dan jangan berbicara denganku lagi".
Maka sesudah itu mereka pun tidak berbicara/mengajukan tuntutan selamanya,demikianlah adzab yang paling dahsyat. Untuk tuntutan kelima Allah tidak mau menjawab karena isinya sama dengan tuntutan sebelumnya,dan Allah sudah menyatakan jangan lagi berbicara dengannya sebagaimana firman sebelumnya di tuntutan keempat.
Di penghujung khutbahnya, Armen juga mengharapkan kepada para jemaah Jum'at semoga dengan ulasan sekilas tentang neraka dapat menggugah hati jemaah untuk lebih bersungguh sungguh melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
Dalam kesempatan itu yang bertindak selaku Imam Tgk Jumatun dan sebagai muazin tgk Illiadi dengan dihadiri hampir 200 an jemaah.
(Dik:AM/c)