Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Kedudukan Al Quran Bagi Kehidupan Manusia

* Oleh : H Habibul Chair, Staf Redaksi SIB
- Jumat, 08 Juni 2018 17:16 WIB
4.518 view
Kedudukan Al Quran Bagi Kehidupan Manusia
Tak terasa keseriusan kita menjalani ibadah puasa sudah hingga pertengahan jalan. Selama kita melaksanakan ibadah puasa dengan berbagai kegiatan di antaranya shalat tarawih, tadarus Al Quran dan berzikir mendekati diri pada Allah SWT. Dan pada pertengahan Ramadan ini ada persitiwa penting yang harus menjadi pedoman bagi umat Islam yaitu turunnya Al Quran. Hal ini disebutkan Allah SWT melalui firmannya "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) malam kemuliaan itu. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai fajar (Al Qadar S 97).

Maka pada malam itu kita harus terus melakukan safaat kepada Allah SWT, berdoa, berzikir mohon kemampuan dan kesejahteraan hidup. Karena Ramadan merupakan bulan mengecasan pengisian baterai ibadah kepada Allah. Dengan harapan setelah kita menjalani Ramadan dengan keimanan dosa-dosa masa lalu kita diampuni Allah SWT.

Kitab suci Al Quran diturunkan pada 17 Ramadan melalui Nabi Muhammad SAW, penuntun bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Al Quran  merupakan kunci kemajuan umat karena berisikan nilai-nilai luhur sekaligus sumber ajaran pembentukan akhlak mulia. Kehadiran Al Quran telah menjadi pedoman mulia hingga masuk era gelombang digital. Al Quran sangat relevan sebagai sumber ajaran moral. Al Quran pada prinsipnya adalah pedoman hidup bagi manusia yang beriman, menjelaskan beragam aturan dari hal kecil hingga besar, agar manusia dapat meniti jalan hidupnya dengan kemuliaan dan kebahagian. Begitu besarnya mukzijat Al Quran bagi kehidupan manusia. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firmannya "Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (S Al Haqqah : 48).

Begitu besarnya kemuliaan Al Quran itu, sangat disayangkan bila Al Quran menjadi pajangan di rumah, jangan sampai rumah kita seperti kuburan sepi dari lantunan ayat-ayat Allah. Rumah semacam ini akan mudah dimasuki setan mengoda penghuni di dalamnya. Disebutkan dalam sebuah hadits "Janganlah kamu jadikan rumah-rumah sebagai kuburan yang sepi dari lantunan ayat-ayat Allah. Rumah semacam ini akan mudah dimasuki setan menggoda penghuni di dalamnya. (HR Muslim). Memang tidak mudah bagi seorang muslim yang tidak terbiasa membaca Al Quran secara rutin, namun memaksa diri bembaca Al Quran perlu untuk untuk membangkitkan semangat kecintaan pada kalam ilahi.

Allah terlah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Barang siapa mengikuti Al Quran, Allah menjanjikan petunjuk dan keamanan dan kedamaian, sebaliknya orang yang berpaling dari Al Quran akan tersesat dan celaka. Kitab suci Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Hal ini ditegaskan Allah dalam firmannya "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Fuqaan (Al Quran) kepada hambanya agar dia menjadi peringatan kepada seluruh alam" (S Al Furqan 25:1).

Menjadikan Al Quran sebagai iman, bearti mengakui seluruh kandungan yang ada di dalamnya, baik berupa aqidah, ibadah, syiar, akhlaq, syariat dan muamalah. Seorang muslim tidak boleh mengambil sebahagian saja, misalnya mengambil bahagian aqidah saja, menolak bahagian ibadah. Atau dia mengambil bahagian syariat menolak aqidah. Hal ini serupa dalam kehidupan dalam bernegara mengambil bahagian ekonomi menolak bagian politik. Singkatnya kita sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah SWT saja tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami kandungannya. Sehingga kita tahu aturan-aturan di dalamnya selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sisi lain menjelang akhir Ramadan ada disebut malam lailatul qadar. Yaitu malam terbaik bagi umat, Allah SWT menurunkan malaikat, Jibril dengan izin Allah SWT untuk mengatur semua urusan malam itu penuh sejahtera hingga terbit fajar. Bagi siapa yang berdoa saat malam lailatur kadar, permintaannya dikabulkan Allah SWT. (c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru