Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Tentang Maqam Nabi Ibrahim di Masjidil Haram

- Jumat, 27 Juli 2018 22:25 WIB
420 view
Tentang Maqam Nabi Ibrahim di Masjidil Haram
Jakarta (SIB) -Maqam Ibrahim menjadi salah satu titik yang menjadi magnet bagi jemaah haji atau umrah di Masjidil Haram. Begini cerita di balik Maqam Ibrahim itu.

Kata Maqam pada Maqam Ibrahim tidak memiliki arti makam atau tempat penguburan. Maqam Ibrahim adalah sebongkah batu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim. Di atas batu ini, Nabi Ibrahim berdiri dan meletakkan batu pertama pembangunan Kakbah bersama Ismail.

Lokasinya berada di dalam Masjidil Haram dan berdekatan dengan Kakbah. Maqam Ibrahim dilindungi dengan rumah kaca berwarna emas. Para sejarawan menyebutkan, pada mulanya jejak kaki Nabi Ibrahim di berada di dalam Kakbah. Namun pada zaman Nabi Muhammad SAW beliau memindahkannya beberapa meter di samping Kakbah.

Sementara itu, Sejarawan Thahir al-Kurdi seperti yang ditulis dalam buku '1001 Fakta Dahsyat Kota Makkah' menyimpulkan bahwa jejak telapak kaki Nabi Ibrahim di Maqam tersebut masing-masing memiliki kedalaman 10 cm dan 9 cm. Ukuran panjangnya yakni 22 cm dan lebar 11 cm.

Pada suatu hari Umar bin Khattab bertanya kepada Nabi Muhammad, "Bagaimana jika kita jadikan tempat ini sebagai tempat salat?"

Kemudian turun firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 125 sebagai berikut.

"Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat salat"

Maqam Ibrahim memiliki keutamaan yakni menjadi tempat salat Sunnah setelah jemaah menunaikan Tawaf tujuh putaran dan sebelum menuju bukit Safa dan Marwah. Salat dilakukan tepat di belakang Maqam Ibrahim.

Tempat ini diyakini sebagai salah satu lokasi mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Tak cuma itu, di sini pula para jemaah haji juga merenungkan kembali perjuangan yang dilakukan Nabi Ibrahim. Sebab itu banyak jemaah yang rela antre dan berdesakan untuk dapat melaksanakan salat dan berdoa di Maqam Ibrahim.

Dalam sejumlah riwayat disebutkan, di lokasi maqam, Nabi Ibrahim berdoa tiada henti. Ia memohon agar Mekah dijadikan tempat yang aman serta menjadikan keturunannya sosok-sosok yang berbakti kepada-Nya untuk kemaslahatan manusia. Doa tersebut terdapat dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 126.

"Ya Tuhan, jadikan kota ini negeri yang aman dan anugerahilah rezeki kepada penduduknya, diantaranya buah-buahan bagi mereka yang beriman kepada Tuhan, Hari Kemudian." (detikcom/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru