Akhlak mulia adalah ciri khas Islam. Islam sangatlah concern pada pembentukan akhlak mulia. Bahkan, dalam rangka itulah Rasulullah Saw diutus ke tengah umat manusia. Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." dapat dikatakan Akhlak mulia ialah salah satu target utama dari risalah Islam.
Akhlak mulia juga merupakan jalan utama terbebas dari azab neraka. Memiliki akhlak mulia membuat diri terlarang masuk neraka. Hal tersebut bersumber dari banyak hadist diantaranya, Rasulullah Saw berkata, "Maukah kalian jika aku beritahu tentang siapa yang diharamkan neraka baginya, atau diharamkan atasnya masuk neraka? Yaitu setiap orang yang bersahabat, lembut dan murah hati."
Dalam kesempatan lain, Nabi bersabda, "Barangsiapa berkarakter murah hati, ramah, dan lemah lembut, maka Allah mengharamkan atasnya masuk neraka." Dapat dikatakan bahwa setidaknya ada empat akhlak mulia setidamnya dari dua hadist di atas yang dapat menjamin bebas dari ganasnya azab api neraka yakni : lemah lembut, murah hati, ramah dan bersahabat.
Lemah Lembut
Mengenai sifat lemah lembut ini, Rasulullah Saw pernah bersabda, "Barangsiapa diharamkan (tidak memiliki) karakter lemah lembut, berarti dia telah diharamkan dari kebaikan, seluruhnya." Hadist ini secara terang mengungkapkan bahwa ketiadaan karakter lemah lembut bisa menghilangkan kebaikan.
Sebagian orang bahkan yang tampak taat dalam berislam sering tergelincir dalam menampilkan dakwah yang keras dan kasar kepada manusia atau objek dakwah atau kaum muslimin lain. Akibat tampilan tersebut, banyak orang yang justru lari dan enggan belajar Islam. Bahkan alih-aih belajar, mereka malah mencap Islam adalah agama yang keras.
Al-Quran menggambarkan bagaimana sikap lemah lembut Nabi dalam berdakwah," Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.." (QS Ali Imran : 159)
Suatu ketika Aisyah mengingkari kemungkaran yang dilakukan seseorang dengan agak kasar. Seketika itu, Rasulullah dengan cepat mengingatkan Aisyah, "Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah tidak mencintai perbuatan yang keji dan ucapan yang keji." Dalam riwayat lain, "Pelan-pelan wahai Aisyah, Engkau harus penuh kelembutan. Dan janganlah engkau berbuat arogan dan keji."
Begitujuga para nabi sebelumnya. Seperti Nabi Musa ketika diperintahkan mendakwahi Firaun, Allah berfirman, "Maka berbicaralah kalian berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut." (QS Thaha: 44). Begitulah pentingnya sikap lemah lembut untuk dimiliki oleh umat Islam.
Murah hati
Terkait murah hati, Nabi Saw pernah bersabda, "Allah menyayangi hamba yang murah hati, ketika menjual, murah hati ketika membeli, murah hati ketika melunasi utang dan murah hati ketika menarik pelunasan utang." Dalam hadist lain diriwayatkan Imam Nasa'i, "Allah telah memasukkan ke dalam surga, orang yang murah hati, baik dia adalah pembeli, pedagang, penagih utang maupun orang yang ditagih utang.
Sifat murah hati muncul dari beningnya hati. Ia menjadi penghias bagi jiwa yang bersih. Sikap murah hati akan mempesona orang-orang yang mencintai keindahan. Murah hati adalah hal yang mengundang kasih sayang Allah bahkan seluruh penduduk bumi.
Rasulullah Saw bercerita, "Ada seseorang yang tidak pernah berbuat suatu kebaikan sama sekali namun dia banyak memberikan pinjaman kepada orang-orang. Dia berkata kepada utusannya, 'Ambillah sesuatu yang mudah dan tinggalkanlah sesuatu yang sulit serta maafkanlah, mudah-mudahan Allah memaafkan kita.' Kemudian ketika dia mati, Allah lalu berfirman kepadanya, 'Apakah kamu tidak berbuat suatu kebaikan sama sekali?' Dia menjawab, 'Tidak, akan tetapi aku memiliki seorang budak dan aku banyak memberikan pinjaman kepada orang-orang, jika aku mengutusnya untuk menagih, maka aku berkata kepadanya, 'Ambillah sesuatu yang mudah dan tinggalkanlah sesuatu yang sulit serta maafkanlah, mudah-mudahan Allah akan memaafkan kita.' Allah berfirman, "Sungguh Aku telah memaafkanmu."
Selain lemah lembut dan murah hati, juga dilengkapi dengan ramah dan sikap bersahabat. Sikap ramah dan bersahabat ibarat dua sisi mata uang. Orang ramah biasanya bersahabat, kecuali ramahnya hanya sandiwara. Demikian pula, orang yang bersahabat umumnya ramah kecuali jika dia bukan orang yang menjunjung tinggi makna persahabatan dan tidak peka. Sabda Nabi yang terekam dalam kitab Shahih al-Jami' bahwa tidak ada kebaikan bagi mereka yang tidak bersahabat.
Keempat pilar inilah yang menjadi faktor penunjang kesuksesan tersebarnya Islam. Tanpa keempat sifat itu, dakwah akan mengalami kemandegan bahkan kemunduran. Akhlak Mulia merupakan bekal dalam bergaul dalam manusia. Nabi Saw bersabda, "Orang beriman yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka adalah lebih utama ketimbang orang beriman yang tida bergaul dengan manusia, juga enggan bersabar atas gangguan mereka."
Penutup
Akhlak mulia adalah target utama risalah Islam. Ia juga strategi menyebarkan Islam. Lebih dari itu, memilikinya ialah sebuah jaminan terlarang masuk neraka. Di antara akhlak mulia adalah lemah lembut, murah hati, ramah dan bersahabat. Semoga kita dapat memilikinya. Aamiin. (l)