Jakarta (SIB) -Habib Luthfi bin Yahya mengajak seluruh umat memumpuk rasa kecintaan kepada bangsa dan negara. Menurutnya, bila rasa cinta kepada bangsa dan negara digerogoti, akan mudah terpecah-belah.
"Jangan sampai kita digerogoti cinta kita kepada Allah SWT, kepada Rasulullah, cinta kepada bangsa dan Tanah Air. Ini kalau sudah digerogoti cinta kepada Allah, Rasulullah, dan Tanah Air, ini jangan harap. Ini cara menghancurkan umat dan menghancurkan bangsa," kata Habib Luthfi saat mengisi ceramah acara 'Doa Bersama untuk Negeri' di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (12/3).
Ia mengatakan, dalam upaya memecah-belah bangsa, para oknum ini biasanya menghasut umat agar membenci alim ulama hingga pemerintahan. Ia menambahkan, ketika umat sudah saling membenci, bangsa ini akan mudah dipecah-belah.
"Diobok-obok dahulu semua umat ini benci kepada pemerintahnya, kepada aparatur negaranya, benci kepada alim ulama. Kalau sudah diobok-obok, ini baru Indonesia bisa dibelah. Ini jujur saja, saya mau tanya, kalau Indonesia ini dipecah-belah, kita semua enak atau tidak?" ujar Habib Luthfi yang kemudian dijawab tidak oleh jemaah.
"Kalau tidak, jangan beri kesempatan orang yang ingin memecah-belah umat dan bangsa ini," imbuhnya.
Untuk itu, ia meminta seluruh umat bersatu menggalang kekuatan agar tidak mudah dipecah-belah oleh pihak luar. Hal itu dilakukan dengan cara semakin meningkatkan rasa cinta kepada Allah SWT, Rasulullah, hingga kepada sesama warga negara.
"Ayo, kita galang kekuatan agar kita tidak mudah dipecah-belah, yang akhirnya memberikan kesempatan orang lain bertepuk melihat Indonesia mudah dipecah-belah. Mari kita tingkatkan mahabbah (kecintaan) ke Allah SWT, Rasulullah, mahabbah ke alim ulama, mahabbah ke sesama kita dan tidak memberikan sedikit pun, memberikan kesempatan ke oknum yang ingin memecah-belah negara ini, bangsa Indonesia ini," sebut Habib Luthfi.
Malu Dilihat
Di bagian lain menurut Habib Luthfi, kecintaan kepada Rasulullah akan membuat seseorang memiliki perilaku dan tutur kata yang baik.
"Orang kalau sudah mahabbah (cinta) kepada Rasulullah, tutur katanya pun akan berbeda, pantas nggak saya berkata ini, pantas nggak. Rasulullah nggak pernah mengeluarkan kata yang menyebabkan perpecahan umat. Rasulullah tidak pernah melontarkan kata-kata yang menyakit umatnya," kata Habib Luthfi.
Ia kemudian menjelaskan kecintaan Rasulullah kepada umatnya melebihi apa pun. Ia menerangkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah sampai minta kepada Allah SWT jangan sampai sesak dan pedihnya sakaratul maut dirasakan oleh umatnya.
"Itulah cintanya Rasulullah kepada umat," ungkapnya.
Untuk itu, Habib Luthfi mengatakan hebatnya kasih sayang Rasulullah kepada umatnya itu selayaknya dijadikan contoh. Bagaimana umat manusia bisa meneladani segala kebaikan Rasulullah, salah satunya adalah menjaga telinga agar tidak mudah terpengaruh hoax.
"Bagaimana telinga kita, telinga kita juga berkiblat kepada Rasulullah, telinga kita ini mudah kena hoax atau tidak," ujar dia.
Habib Luthfi mengatakan hoax akan menimbulkan perpecahan. Ia juga menyinggung soal para ulama dan habaib yang ribut karena beda pilihan politik.
"Kalau dilihat, karena hoax, akhirnya timbul pecah-belah. Beda pilihan saja ustaz sama ustaz ribut, kiai sama kiai ribut, habaib sama habaib sama (ribut), malu dilihat dunia luar, apakah itu ajaran baginda Rasulullah? Jawab yang keras," kata Habib Luthfi dijawab tidak oleh jemaah.
"Tunjukkan kalau tidak, tunjukkan hari ini kalau beda pilihan nggak apa-apa, tapi tidak beda mulut harus akhlaqul karimah (berakhlak bagus)," sambungnya. (detikcom/c)