Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Manfaat Tadabbur Al-Quran

* Oleh Islahuddin Panggabean SPd (Staf Media Centre Gerakan Islam Pengawal NKRI)
- Jumat, 15 Maret 2019 19:44 WIB
1.535 view
Manfaat Tadabbur Al-Quran
Kota Medan sedang hangat-hangatnya mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Berbagai perlombaan mulai dari tilawah, kalifgrafi, fahmil, syarhil quran dan sebagainya diadakan sebagai sarana mensyiarkan dan mendekatkan Al-Quran ke masyarakat. Namun sejatinya, sebagaimana tercantum di Al-Quran, tujuan utama diturunkannya Al-Quran, bukan untuk di-musabaqah-kan, akan tetapi untuk ditadabburi.

Salah satu bentuk interaksi dengan Al-Quran yang sering dilupakan adalah tadabbur. Makna tadabbur bisa dipahami dari kata Tadabbara al-amra yang bermakna nazhara fi 'awaqibihi yang berarti dia memikirkan akibat-akibatnya. Dalam Tajul Arus diterangkan, "Disebutkan di dalam Quran, "Maka apakah mereka tidak mentadabburi (memerhatikan) perkataan (Kami), (QS 23: 68), maksudnya, apakah mereka tidak berusaha untuk memahami apa yang dikatakan al-Quran kepada mereka? Begitu pula, firman Allah, "Maka apakah mereka tida mentadabburi (memerhatikan) Al-Quran,"(QS 47: 34), maksudnya, apakah mereka tidak memikirkan dan mengambil pelajaran?

Jadi, tadabbur ialah memikirikan dan memahami. Sehingga dapat disimpulkan Tadabbur al-Quran ialah memikirkan dan merenungkan Kalamullah dalam rangka memahaminya serta mengetahui makna-maknanya, hikmahnya dan maksudnya.

Dalam Al-Quran, terdapat penjelasan betapa buruknya sifat mengacuhkan Al-Quran, "Berkata Rasul, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan." (QS 25:30). Ibnu Katsir menjelaskan, "Tidak mentadabburinya dan tidak memahaminya termasuk perbuatan tidak memperdulikan Al-Quran." Begitu pula Ibnu Qayyim dalam Al-Fawa'id menggolongkan tidak berusaha mentadabburi Al-Quran merupakan salah satu bentuk mengacuhkan Al-Quran.

Sebagian orang memahami tadabbur sama dengan tafsir. Sehingga mereka enggan berinteraksi dengan Al-Quran selain hanya membacanya saja. Padahal tidaklah demikian. Tadabbur sejatinya ialah buah dari memahami Al-Quran dan tafsirnya. Sedangkan menafsirkan dan menakwilkan Quran ialah khusus untuk ulama. Orang yang mentadabburi Al-Quran harus merujuk perkataan ulama tafsir, agar tadabbur dan pemahaman mereka sesuai dengan apa yang terkandung dalam Al-Quran.

Allah Swt berfirman, "Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS 54: 17). Ulama tafsir mengatakan bahwa ayat ini ialah menghapuskan alasan bagi orang yang mengaku sulit dalam memahami Al-Quran apalagi mengambil pelajaran darinya. Al-Quran itu mudah dalam memahaminya. Ini akan diperolehnya jika seorang tersebut bersungguh-sungguh untuk mentadabburinya seperti merujuk kepada kitab tafsir, mengetahui Asbabun Nuzul Ayat, mengulang-ulang ayat yang berkaitan dengan yang dialami, bertanya pada para ulama tentang makna-makna ayat dan sebagainya.

Setidaknya ada beberapa manfaat dari tadabbur Al-Quran di antaranya, Pertama. Teguh di agama Allah. Allah Ta'ala berfirman, "Berkatalah orang-orang kafir, "Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?' Demikianlah, supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil." (QS 25:32). Begitu pula fiman Allah, "Katakanlah, Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman.." (QS 16 :102). Jadi, Al-Quran ialah sumber keteguhan hati untuk berada dalam keimanan. Tadabbur ialah sarana penting untuk memperoleh pelajaran dari Al-Quran.

Kedua, Menambah Keyakinan dan Ilmu. Syeikh As'Sa'di menjelaskan, "Di antara manfaat mentadabburi Kitabullah ialah seorang hamba sampai pada derajat yakin dan ilmu bahwa ia Kalamullah. Karena ia melihatnya antara sebagian dengan sebagian lainnya saling membenarkan, bersesuaian antara satu dengan yang lainnya."

Ketiga¸Menambah Semangat dalam Beramal. Setelah mentadabburi dan memahami makna Al-Quran, selanjutnya mereka akan mendorong mengamalkannya. Sebagaimana diceritakan bangsa Jin tatkala mendengarkan bacaan Al-Quran mereka pun beriman dan mendakwahi kaumnya yang lain. Begitu pula firman Allah, "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS 38:29). Imam Thabari menjelaskan, "Agar mereka mentadabburi hujjah-hujjah Allah yang ada dan apa saja yang disyariatkan, lalu mereka mengambil nasehat dan mengamalkannya."

Keempat, Memberikan manfaat besar pada hati. Ibnu Qoyyim mengatakan, "Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat daripada membaca Al-Quran dengan tadabbur dan tafakkur. Sesungguhnya, hal itu mewariskan cinta, rindu, rasa takut, raja', inabah, tawakkal, ridha, pasrah, syukur, sabar dan seluruh keadaan yang membuat hati menjadi hidup dan sempurna. Juga menghilangkan semua sifat dan perbuatan yang tercela, yang menyebabkan hati menjadi rusak dan celaka."Demikianlah setidaknya beberapa manfaat dari tadabbur.

Mentadabburi Al-Quran sebenarnya ialah ciri khas orang beriman. "Sesungguhnya orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan hanya kepada Rabb lah mereka bertawakkal" (QS al-anfal :2).

Penutup
Tadabbur Al-Quran adalah salah satu bentuk interaksi dengan Al-Quran. Mentadabburi Al-Quran itu adalah mudah. Dengan merenungkan kitab suci, seseorang itu bisa meneguhkan hatinya, memperkuat keyakinan dan iman, menambah semangatnya serta mengobati hatinya. Semoga kita semakin dekat dan mesra dengan Al-Quran, bukan hanya seremonial perlombaan. Wallahua'lam. (c)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru