Peristiwa Isra' Mi'raj yang dialami Nabi Muhammad Saw salah satunya ialah untuk menjemput perintah sholat. Isra' Mi'raj merupakan salah satu perjalanan terpenting dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw. Para ulama menjelaskan sebegitu pentingnya ibadah sholat, sehingga Allah instruksikan Jibril menjemput Muhammad SAW dengan proses Isra' wal Mi'raj.
Arti shalat menurut bahasa 'Arab adalah doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
Sebagai orang beriman, mendirikan sholat tidak sekadar menggugurkan kewajiban. Akan tetapi, lebih dari itu, sholat merupakan kebutuhan. Sholat merupakan saat terbaik dalam hubungan transedental secara langsung antara makhluk dan penciptanya.
Dari beberapa hadist, sholat disebut sebagai mi'rajnya orang beriman. tiang agama, pembeda antara kafir dan mukmin serta hal pertama yang akan ditanyakan saat hari perhitungan kelak. Begitulah posisi sholat dalam Islam.
Pentingnya sholat, Allah tegaskan dalam firman-Nya, "Bacalah Kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain) (QS Ankabut: 45).
Pada ayat di atas tergambar dengan jelas bahwa sholat sangat menentukan tingkat kesalehan sosial suatu masyarakat. Masyarakat yang terjaga sholatnya akan mampu mencegah diri mereka dan lingkungannya terhadap perbuatan keji dan mungkar. Sebaliknya, masyarakat yang melalaikan sholat akan terjerumus ke dalam perbuatan keji dan mungkar.
Dalam ayat yang lain, Allah menegaskan masyarakat yang meninggalkan sholat, akan tersesat. Allah berfirman, "Kemudian, datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti keinginan (hawa)nya, maka mereka kelak akan tersesat. (QS Maryam : 59). Demikianlah, bahwa hanya sholat yang dilaksanakan dengan baik yang akan mengantarkan kepada kesalehan pribadi dan sosial. Sebaliknya, sholat yang dilaksanakan dengan tidak baik maka tidak akan membawa pada kesalehan sosial.
Sholat Kebutuhan Manusia Modern
Dalam fakta kehidupan sehari-hari di zaman modern, tiap orang sering tenggelam dalam rutinan kehidupan. Sehingga seolah-olah manusia hanya makhluk bumi semata. Segenap kerja keras lebih sering ditujukan untuk memenuhi tuntutan yang berkaitan dengan hasrat tubuh.
Aktivitas makan, minum, dan seksual bahkan tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan instingtif pertumbuhan dan regenerasi, tetapi bahkan untuk kesenangan yang bersifat psiko-fisik semata. Maka dapat dibayangkan bagaimana dampak dari manipulasi aktivitas naluriah tersebut jika tidak diarahkan kepada transedensi: kemerosotan moral, persaingan tidak sehat, gila popularitas dan semacamnya.
Maka, sholat adalah salah satu cara yang mampu menggugah hati makhluk untuk tidak hanya berorientasi kepada hal yang fana. Kita disarankan bahwa dalam kehidupan dunia ini aktivitas-aktivitas harus terajut oleh siklus 'dari ibadah menuju hidup sehari-hari' dan 'dari hidup sehari-hari menuju ibadah'. Dengan sholat, kita dapat memperbarui hidup yang pada kenyataan sering tenggelam dalam rutinias sehari-hari.
Rasulullah Saw bersabda, "Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Beliau berkata, "Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (Muttafaqun 'alaih).
Dalam komunikasi dengan Tuhan saat sholat, kita menghaturkan pujian, rasa syukur, dan permohonan ampun yang tidak lain dari aneka luapan hati yang timbul dari berbagai hal yang kita alami dalam kehidupan. Kita seakan membawa segala kesuksesan, keberhasilan, keberuntungan, kegagalan, kekecewaan, kegelisahan beserta kesalahan dan dosa-dosa yang kita perbuat ke hadapan Tuhan. Ini merupakan bentuk persembahan seluruh hidup kita kepada Tuhan, di mana kita mengembalikan segenap perjuangan hidup kita kepada-Nya setelah kita memulainya atas nama-Nya dalam iman.
Jika seseorang menjalani kehidupan dengan kesadaran keterhubungan dengan Tuhan, maka ia akan mudah memperoleh kecendrungan batin untuk menyerap sifat-sifat Ilahiah dan memperoleh kapasitas untuk menyangkal kejahatan. Karena sholat adalah sarana pendekatan diri kepada Tuhan, maka ini juga berarti bahwa sholat menjadikan kita taat pada perintah Allah dan mencegah kita dari larangan-Nya.
Sholat yang baik adalah sholat yang didirikan dengan khusyuk (QS 23:2) dan tidak lalai (QS 107: 4-5). Efektivitas fungsi sholat mensyaratkan bahwa sholat tidak hanya sekadar pekerjaan fisik tetapi terutama sekali pekerjaan hati (QS 2: 238). Nabi mengingatkan, "Barangsiapa yang sholatnya tidak mencegah dia dari pelanggaran nafsu dan dosa besar, maka dia tidak akan bertambah dari Allah selain kejauhan. (HR Thabari).
Penutup
Peristiwa Isra Miraj membawa perintah sholat bagi orang beriman. Sholat sejatinya bukan hanya sebuah kewajiban akan tetapi sebuah kebutuhan. Di zaman modern seperti ini, sholatlah yang menjaga suatu masyarakat dari kemerosotan moral. Generasi yang melalaikan sholat adalah generasi yang tersesat di dalam kefanaan dunia. Wallahua'alam. (l)