Jakarta (SIB) - Jelang keberangkatan jamaah haji tahun keberangkatan 2014, Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sejumlah persiapan terkait pelayanan jamaah selama di tanah suci. Tempat tinggal jamaah haji, misalnya. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut, proses penyewaan seluruh pemondokan haji di Makkah yang berjumlah 115 pemondokan telah selesai.
Dengan begitu, jamaah haji 2014 yang berjumlah HYPERLINK “tel:168800â€168.800 jamaah tinggal menempatinya saja. “Sementara untuk pemondokan di Madinah, proses sewanya hampir mendekati 100 persen,†kata dia beberapa waktu lalu usai melakukan pengontrolan kondisi persiapan haji di Arab Saudi.
Berdasarkan pantauannya secara langsung ke tanah suci bersama Inspektoran Jenderal dan jajaran pejabat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) pekan lalu, Menag memastikan kondisi pemondokan masuk kategori layak, bahkan kualitasnya sekelas hotel bintang tiga. “Tidak ada rumah dengan kondisi bangunan tua, yang tahun lalu masih ada,†ujarnya. Sementara itu, untuk pemondokan di Madinah, sebagian masih dalam proses negosiasi agar harga sewa yang dibayar tak terlalu tinggi. Sebab, lanjut Menag, prinsip transparansi dan efisiensi harus dikedepankan tanpa mengabaikan kualitas.
Atas konsekuensi dari perbaikan dan perluasan Masjidil Haram, lanjut Lukman, maka jarak pemondokan haji pun menjauh dari Makkah. Makanya, Kemenag juga mempersiapkan transportasi salawat agar jarak tersebut tak menghambat prosesi haji.
Sekelas Bintang TigaHasil penilaian langsung Inspektorat Jenderal dan jajaran pejabat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) di Tanah Suci pekan lalu menyebutkan, kondisi pemondokan masuk kategori layak. Bahkan kualitasnya sekelas hotel bintang tiga.
“Tidak ada rumah dengan kondisi bangunan tua, yang tahun lalu masih ada,†ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, baru-baru ini. Sementara itu, untuk pemondokan di Madinah, sebagian masih dalam proses negosiasi agar harga sewa yang dibayar tak terlalu tinggi. Sebab, lanjut Menag, prinsip transparansi dan efisiensi harus dikedepankan tanpa mengabaikan kualitas.
Selain itu, Kemenag juga berencana mengganti karpet di Arafah. Musdalifah dan Mina (Armina). “Kita ingin menggelar karpet baru, ini sedang dinegosiasikan ke muasasah untuk diperbaharui,†ujarnya. Alasannya, kondisi karpet menurutnya sangat memprihatinkan. Selain tua, kondisinya pun sudah lusuh dan akan membuat jamaah haji tak nyaman. Penambahan jumlah toilet di Armina pun jadi prioritas. Sebab, lanjut dia, kurangnya jumlah toilet yang selama bertahun-tahun menjadi keluhan para jamaah harus diakhiri.
Terpisah, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis mengatakan, Kemenag telah menetapkan perusahaan katering yang akan menjadi penyedia makanan untuk para jamaah. “Perusahaan catering untuk di Madinah sudah ditetapkan, mayoritas perusahaannya itu yang pernah melayani jamaah kita di tahun sebelumnya seperti Andalus,†ujar Sri. Sri Ilham Lubis menegaskan, perusahaan tersebut sudah teruji pelayanannya. Lagi pula, lanjut dia, setiap tahun telah dilakukan evaluasi serta pengawasan, agar pelayanan katering haji membaik dari tahun ke tahun.
(Republikaonline/h)