Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 27 Juni 2025

Saat Nabi Muhammad SAW Sembunyikan Lapar Karena Tidak Ingin Bebani Umat

- Jumat, 10 Januari 2020 18:30 WIB
1.982 view
Saat Nabi Muhammad SAW Sembunyikan Lapar Karena Tidak Ingin Bebani Umat
news.detik.com
Saat Nabi Muhammad SAW Sembunyikan Lapar Karena Emoh Bebani Umat.
Jakarta (SIB)
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pemimpin yang mementingkan kepentingan umatnya. Berbagai cara dilakukan Rasulullah SAW supaya tidak menimbulkan rasa khawatir, memberatkan, dan memastikan umatnya sejahtera.

Dikutip dari buku Sebuah Novel Biografi, Muhammad SAW: Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro GK, Rasulullah SAW menunjukkan keteladanannya dengan menahan lapar. Kondisi ini diketahui Umar bin Khattab RA, sahabat Nabi Muhammad SAW saat mengimami sholat.

Dalam buku tersebut menurut Umar, setiap gerakan Rasulullah SAW terkesan berat dan sukar. Ada bunyi cukup keras seperti persendian yang saling gesek. Sholat saat itu, yang tertulis Maret 627 Masehi di Madinah, terasa lebih lama dibanding biasanya.

Usai sholat, Umar mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk menanyakan kondisinya. Umar duduk di sebelah Rasulullah SAW dan tetap hati-hati meski tanpa basa-basi.

"Ya Rasulullah, kami melihat seolah engkau menanggung penderitaan yang amat berat. Sakitkah engkau ya Rasul?" kata Umar.
Saat itu, Rasulullah SAW menyambut Umar dengan senyum. Nabi kemudian menjawab pertanyaan umar sambil menggeleng.
"Tidak, wahai Umar. Alhamdulillah, aku sehat," kata Nabi Muhammad SAW.

Umar kemudian menahan kata-katanya supaya tidak terburu-buru. Ekspresi Umar terlihat prihatin dan khawatir melihat kondisi Nabi Muhammad SAW.

"Mengapa tiap kali engkau menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah sendi di tubuhmu bergesekan? Kami yakin engkau sedang sakit," kata Umar.

Nabi Muhammad SAW kembali tersenyum menanggapi Umar. Namun Nabi tidak lagi menjawab tidak atau aku baik-baik saja. Rasulullah mengangkat jubahnya di depan para sahabat, hingga bagian perutnya terlihat.

Para sahabat diceritakan sangat kaget karena perut Rasulullah SAW terlihat sangat kempis. Nabi kemudian melilit perutnya dengan kain yang membuntal. Kain tersebut ternyata berisi kerikil untuk mengganjal rasa lapar.

Kerikil inilah yang menimbulkan suara berisik saat Rasulullah SAW menjadi imam sholat. Suara dari kerikil yang melilit perut Nabi dalam kain ini menimbulkan rasa penasaran dari sahabat Nabi.

Umar bahkan sempat menyangka Rasulullah SAW mengalami sakit serius. Umar yang merasa kasihan, kembali bertanya pada Nabi Muhammad SAW mengapa tidak mengatakan sedang lapar.

"Ya Rasul, apakah jika engkau mengatakan sedang lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan menyediakannya untuk engkau?" kata Umar.

Rasulullah diceritakan kembali menutup perutnya dengan jubah. Saat itu, Rasul menatap Umar dan sahabat Nabi lainnya sambil memberikan jawaban.

"Tidak Umar. Aku tahu, apa pun akan kalian korbankan demi aku. Tetapi, apa yang harus aku katakan di hadapan Allah SWT nanti jika sebagai pemimpin aku harus menjadi beban bagi umatku? Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah dari Allah SWT untukku agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia, terlebih di akhirat," ujar Nabi Muhammad SAW.

Jawaban Rasulullah SAW menimbulkan rasa haru pada sahabat Nabi yang menyaksikan. Umar pun tidak memaksa Nabi mengikuti kemauannya. Umar memilih diam dan membiarkan waktu berlalu.

Meski lapar hingga harus mengganjal perutnya dengan batu, Nabi Muhammad SAW dikisahkan masih melanjutkan aktivitasnya. Usai sholat, Rasulullah SAW menerima tamu seorang pria yang membawa berita dari Abbas.

Abbas adalah paman Nabi yang tinggal di Makkah, dan merupakan anal dari kakek Nabi Abdul Muththalib. Tamu yang memacu kudanya siang dan malam tersebut memberi kabar pergerakan Abu Sufyan yang berencana menyerang Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya. Tamu yang tidak disebutkan namanya hendak memberi peringatan dan gambaran kekuatan musuh.

Setelah menerima kabar tersebut, Nabi tidak menunjukkan ekspresi yang mencolok. Nabi tak terlihat emosi atau marah hingga bisa terbaca para sahabatnya. Informasi serangan dan rasa lapar tidak mempengaruhi Nabi Muhammad SAW tetap menjadi pemimpin yang tidak ingin memberatkan dan selalu mementingkan umatnya.

Setiap sore Tim Hikmah detikcom akan menurunkan kisah-kisah inspiratif dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Kumpulan berita harian Hikmah terbaru dan terlengkap seputar Islam dan kisah inspiratif bisa dibaca di sini. (detikcom/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru