Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 27 Juni 2025

Ketua MUI: Malapetaka Kalau Karena Politik, Ukhuwah Islam Terganggu

- Jumat, 15 Agustus 2014 17:12 WIB
409 view
 Ketua MUI: Malapetaka Kalau Karena Politik, Ukhuwah Islam Terganggu
MELANTIK: Wagubsu Ir H T Erry Nuryadi melantik PPIH Embarkasi Medan di Gedung Quba Asrama Haji Medan, Kamis (14/8).
Jakarta (SIB)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar silaturahmi di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam sambutannya, Ketua MUI Din Syamsuddin menyinggung perpecahan organisasi Islam di Indonesia karena Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu.

"Sebuah musibah dan malapetaka kalau gara-gara politik, ukhuwah Islamiah terganggu," kata Din dalam sambutannya di acara Halal bi halal dan silaturahmi MUI di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Selasa (12/8).

Acara tersebut dihadiri sejumlah duta besar negara Islam sahabat, Menteri Agama Lukman Hakim dan tokoh muslim lainnya seperti Khofifah Indarparawansyah. Ketua PP Muhammadiyah ini berharap pasca pelaksanaan Pilpres 2014, umat Islam di Indonesia dapat kembali bersatu.

"Saatnya Indonesia bersatu terutama setelah agenda pilpres yang harus kita akui membelah bangsa ini, umat ini tidak hanya politisi, purna TNI/Polri, seniman yang terpecah tapi agamawan dan ormas-ormas serta lembaga Islam atau dewan pimpinan umat Islam," lanjutnya.

Menurutnya, silaturahmi adalah hal yang mudah disebutkan namun tak mudah dilakukan. Karena itu, ia berharap momentum setelah lebaran menjadi wadah untuk saling memaafkan.

FOKUS PERBAIKI AKHLAK UMAT ISLAM

Din Syamsuddin mengatakan pihaknya fokus memperbaiki akhlak umat Islam di Tanah Air dan penguatan ekonomi umat.

"Perbaikan akhlak umat sangat penting untuk dilakukan, karena saat ini banyak terjadi pengurangan moral," ujar Din saat membuka Rakernas MUI di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan kemaksiatan banyak terjadi dan diorganisir. Untuk itu perlu "benteng" untuk mengatasi persoalan itu.

"Umat Islam perlu strategi untuk perbaiki akhlak," tambah dia.

Saat ini, angka perceraian di kalangan umat Islam di Tanah Air juga melonjak tajam.

"Keluarga sebagai benteng pertahanan terakhir, ternyata tidak mampu menjadi perisai."

Perbaikan akhlak bangsa, lanjut dia, beririsan dengan agenda bangsa. Oleh karena itu, perlu kemitraan strategis antara pemerintah dan MUI.

"Pemikir Islam Al Ghazali mengatakan agama dan kekuasaan itu saudara kembar yang lahir dari satu ibu. Jadi, memang diperlukan kemitraan strategis antara ulama dan pemerintah."

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan peran MUI sangat penting untuk memperbaiki akhlak bangsa.

"Akhlak itu sangat penting karena menyangkut hubungan baik dengan Tuhan, manusia, dan alam sekitar," kata Agung.

Agung juga mengatakan jika seseorang memeiliki akhlak yang baik, maka akan mendapatkan ketenteraman.

"Ulama dan pemerintah harus seiring sejalan dalam upaya perbaikan akhlak bangsa itu. Ulama sebagai pewaris para nabi dalam menyampaikan masalah ketuhanan , dan pemerintah siap berperan dalam perbaikan akhlak bangsa," ujar Agung. (dtc/ant/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru