Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 27 Juni 2025

Terkait ISIS, Muhamadiyah: Ada Dua Problem

- Jumat, 22 Agustus 2014 09:14 WIB
227 view
Terkait ISIS, Muhamadiyah: Ada Dua Problem
Jakarta (SIB)- Deklarasi Negara Islam Irak dan Syam, atau Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) mendapat penolakan di seluruh dunia, termasuk dari organisasi massa Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhamadiyah.

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhamadiyah, Yunahar Ilyas mengatakan ada dua problem mengapa seluruh dunia Islam menolak keberadaan ISIS. Dikatakan Yunahar, dua hal tersebut adalah problem pemahaman dan problem kekerasan.

Pengajar di Universitas Muhamadiyah Surakarta itu melanjutkan, pemaksaan kelompok ISIS agar umat Islam di seluruh dunia bergabung dan bersumpah setia kepada pemimpinnya adalah akibat pemahaman yang keliru. Pria kelahiran Padang, 58 tahun lalu mengatakan bahwa tidak ada doktrin yang mewajibkan umat Islam seluruh dunia harus berada dalam satu negara. “Jika memang ada sekelompok orang yang menginginkan satu negara untuk seluruh dunia Islam, itu silakan, karena hal tersebut hanyalah sekadar pilihan. Akan tetapi, menurut Muhamadiyah, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bentuk negara yang sudah kita sepakati bersama. Islam tidak mengatur secara baku mengenai masalah kepemimpinan negara” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu.

Problem kedua dari kelompok ISIS, lanjut Yunahar, adalah kekerasan. Ia mengaku terkejut dan mengecam aksi kekerasan yang dilakukan ISIS, terlebih aksi tersebut didokumentasikan lewat video dan diunggah ke media sosial. ISIS sendiri mendokumentasikan aksi kekerasannya dalam dua versi, yaitu versi yang mendukung dan menentang ISIS, dimana orang yang menentangnya dieksekusi mati secara kejam.

“Ini suatu kekejaman yang luar biasa. Israel itu membunuh musuhnya, tapi ISIS membunuh saudara  mereka  sesama Muslim yang tidak sependapat dengan mereka, baik ulama maupun orang awam”, ujar Yunahar prihatin. (bimasislam/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru