Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 27 Juni 2025

KH Zulfiqar Hajar Ajak Umat Islam Berdoa Agar Penyelenggaraan Haji Tetap Berlangsung Tahun Ini

* 1941, Kota Mekkah Sempat Banjir Termasuk Kawasan Thawaf
Redaksi - Jumat, 27 Maret 2020 21:03 WIB
259 view
KH Zulfiqar Hajar Ajak Umat Islam Berdoa Agar Penyelenggaraan Haji Tetap Berlangsung Tahun Ini
Foto: SIB/Dok
BANJIR : KH Zulfiqar Hajar menunjukkan foto suasana banjir di kawasan Thawaf Masjidil Haram tahun 1941/1360 H. 
Medan (SIB)
Pimpinan Majelis Taklim/KBIHU Jabal Noor Medan Al-Ustadz KH Zulfiqar Hajar Lc berharap umat Islam tidak berhenti berdoa kepada Allah SWT, sehingga penyelenggaraan ibadah haji dan umrah tetap berlangsung tahun ini, meskipun saat ini Indonesia, Arab Saudi dan dunia dilanda virus corona (Covid-19).

“Kita jangan berhenti berdoa kepada Allah SWT agar musibah ini segera berakhir, sehingga memberikan ketenangan kepada kita, khususnya umat Islam yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah,” katanya kepada wartawan ketika dihubungi di rumahnya Jalan Ngalengko No.13 Medan, Selasa (24/3).

Menurutnya, virus corona ini adalah ‘Tentara Allah ‘ yang tidak diduga kemunculannya, meskipun manusia harus menghindarinya.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Berlarilah kamu dan hindarilah penyakit kusta sebagaimana kau berlari dari kejaran singa. Ini merupakan kalimat kiasan. Seperti sekarang ini seluruh dunia dilanda virus corona. Jadi, kalau ada di satu daerah mewabah virus seperti ini kita harus menghindarinya,' katanya.

Dijelaskan, Jabal Noor tetap melaksanakan manasik haji setiap hari Minggu, meskipun virus corona ini harus tetap diwaspadai, jelas Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Medan.

“Kita hendaknya mematuhi pemerintah pusat dan daerah serta Fatwa MUI Pusat. Semua ini untuk kepentingan bersama,” tambahnya seraya menginformasikan bahwa rekannya yang baru pulang dari Arab Saudi menjelaskan, saat ini seluruh pusat perbelanjaan di Arab Saudi ditutup.

Dikemukakannya lagi, saat ini proses pelunasan ibadah haji masih berlangsung di Indonesia dan pada akhir pelunasan sampai tahap berikutnya diharapkan tidak ada kendala apa-apa.

Ditambahkannya, seyogyanya dia bersama Gubsu H Edy Rahmayadi meletakkan batu pertama pembangunan satu masjid di Kabupaten Pakpak Bharat pada Senin (23/3), namun ditunda, karena musibah seperti ini.

“Begitu juga proses belajar-mengajar di Sekolah Islam Terpadu/Pesantren Jabal Noor Medan Krio, Sunggal, Deli Serdang terpaksa diliburkan, karena ada imbauan Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang atas perintah Bupati H Asahari Tambunan tentang virus corona ini,” katanya.

BANJIR DI MEKKAH
Ketika berbicara tentang pernah terjadi peristiwa banjir di Arab Saudi, terutama di Kota Mekkah khususnya di kawasan Thawaf Masjidil Haram tahun 1941/1360 H, Al-Ustadz KH Zulfiqar Hajar yang pernah menyaksikan langsung peristiwa serupa di tahun 1977 mengatakan, air banjir berasal dari kawasan Gazzah (daerah Pasar Seng).

Pada waktu itu, katanya, banjir menerjang sampai ke perbatasan Masjidil Haram yang ada tonggak besinya. Seandainya tidak ada tonggak besi itu sebagai penahan, maka banjir bisa menghantam tempat Sa’i. Ketika itu tidak ada orang yang thawaf, karena banjir.
Dikatakannya, waktu itu, banjir hampir mencapai 2 meter. Jadi, musibah banjir sudah dialami Arab Saudi juga. Mobil-mobil yang parkir pun ikut ‘diterjang’ banjir.

Dikemukakannya, dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, umat Islam tidak pernah berhenti thawaf, kecuali jika masuk waktu shalat wajib, sedangkan saat azan masih ada yang thawaf, tetapi begitu imam menyerukan “Shawwuf Shufufakum” (luruskan shaf shalatmu) seluruh aktivitas ditinggalkan, termasuk thawaf. Setelah shalat wajib dilanjutkan dengan shalat jenazah. Sesudah shalat jenazah, jamaah langsung mencium Hajaral Aswad dan ada juga meneruskan thawafnya,” ujarnya.

Sekarang, ujarnya, dengan adanya virus corona ini, maka Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah juga terkena imbasnya dengan kosongnya jamaah bershalat di kedua masjid itu. (R7/f)


SHARE:
komentar
beritaTerbaru