Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025

Wali Kota Medan: Masjid Dapat Berperan Cegah Penularan Covid-19 dan Pulihkan Ekonomi

Redaksi - Jumat, 07 Mei 2021 11:27 WIB
627 view
Wali Kota Medan: Masjid Dapat Berperan Cegah Penularan Covid-19 dan Pulihkan Ekonomi
(Foto: Dok/Diskominfo Medan)
SERAHKAN BANTUAN: Pemko Medan menyerahkan bantuan Rp50 juta kepada BKM Jamik serta santunan dan paket buka puasa kepada anak yatim piatu di Masjid Jamik, Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area, Selasa (4/5). 
Medan (SIB)
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM mengaku, masjid dapat berperan mencegah penularan Covid-19 sekaligus memulihkan perekonomian umat yang terdampak pandemi. Hal itu disampaikan wali kota saat melakukan Safari Ramadan ke Masjid Jamik, Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area, Selasa (4/5).

Diketahui, kegiatan itu dihadiri Dandim 0201 BS Kolonel Inf Agus Setiandar, Ustad KH Amiruddin MS, Camat Medan Area Hendra Asmilan, Ketua BKM Jamik Panji Wibisana, dan segenap jamaah dan anak yatim piatu.

Dikatakan wali kota, selain tempat ibadah, masjid juga dapat berperan menggerakkan perekonomian umat. Disebutkan, dengan jumlah 1115 masjid di Kota Medan, tidak terlalu sulit membangkitkan perekonomian bila semuanya berkolaborasi dan bergotongroyong.

Seyogianya, akunya, istilah ekonomi syariah itu pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan melalui masjid, bukan dari perbankan. Menurutnya, peran masjid dalam menggerakkan perekonomian syariah bertujuan untuk mengayomi umat, termasuk mereka yang terdampak pandemi.

Wali Kota juga mengungkapkan, Pemko Medan telah mencanangkan Program Masjid Mandiri pekan lalu, sehingga badan kemakmuran masjid (BKM) diharapkan dapat menjadikan Masjid Jamik sebagai salah satu bagian dari program itu.

Ditambahkan, ada 16 kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi masjid mandiri, di antaranya masjid harus memiliki koperasi dan legalitas, baik lahan maupun bangunan.

Ditambahkan, masjid juga dapat mengajak jamaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dalam menunaikan ibadah, yang dianggap merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan Covid-19.

Kejadian di India, sebutnya, diharapkan dapat menjadi pelajaran, dimana penambahan kasus Covid-19 mencapai 300 ribu perhari di negara itu. Salah satu penyebabnya, terangnya, adalah kegiatan keagamaan. Untuk itu, pihaknya tak ingin ibadah umat muslim di bulan Ramadan dan silaturahmi 1 Syawal nantinya memicu peningkatan kasus Covid-19. Karena itu, pihaknya menekankan agar Prokes tetap dijalankan dalam pelaksanaan ibadah.

Diketahui, Safari Ramadan kali ini berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, karena dalam acara itu tidak ada rangkaian kegiatan berbuka puasa bersama. Dalam acara itu, Pemko Medan menyerahkan bantuan Rp50 juta kepada BKM Jamik dan santunan kepada anak yatim piatu. Selain itu, Pemko juga menyediakan paket buka puasa untuk dibawa jamaah pulang ke rumah masing-masing.

Safari Ramadan diisi tausyiah singkat dari ustad KH Amiruddin MS. Selain memaparkan tentang salah satu keistimewaan Ramadan sebagai bulan turunnya Alquran, Amiruddin juga memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu meningkatkan ibadah dengan tetap menerapkan Prokes pada kondisi pandemi, membayar zakat fitrah, bersyukur dan saling memaafkan. (Rel/A16/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru