Jakarta (SIB)- Panglima TNI Jenderal Moeldoko menganjurkan para prajurit TNI yang muslim untuk menjadikan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai motivasi perjuangan dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko dalam sambutannya di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di GOR A Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
"Kehadiran sejarah Rasullulah harus menjadi inspirasi yang paling sempurna bagi seorang muslim dalam menjalani apapun bagi realitas kehidupan manusia," kata Moeldoko dalam rilis Puspen TNI yang diterima, Rabu (21/1).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H ini mengambil tema "Jadikan Keteladanan Nabi Muhammad SAW Sebagai Motivasi Kejuangan Prajurit TNI dalam Melaksanakan Pengabdian kepada Bangsa dan Negara". Acara ini dihadiri pula oleh Irjen TNI, para Asisten Panglima TNI, pejabat teras Mabes TNI dan Angkatan serta PNS TNI.
Moeldoko mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum untuk menghidupkan kembali ketokohan Rasullulah melalui uraian lembaran-lembaran sejarah nabi terakhir itu. Banyak pelajaran positif yang bisa diambil dalam sejarah tersebut.
"Tetapi yang ingin saya katakan pada diri saya dan saudara semua, jangan takut berbuat baik walaupun sebagian besar mencaci maki, mengkritisi dan lainnya. Sepanjang kita punya keyakinan penuh bahwa apa yang kita lakukan adalah baik menurut norma-norma agama, tidak usah peduli dengan seribu komentar yang ada," tegas Panglima TNI.
"Hendaknya kita dapat menjadi teladan bagi anak-anak kita di rumah, kepada istri kita dan kepada saudara-saudara kita. Kita juga harus bisa memberikan teladan dan menjadi teladan bagi anak buah dan masyarakat secara luas," tutup Moeldoko.
Di kesempatan yang sama KH Ridwan M Yusuf dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan tentang cinta. Cinta di hati, cinta tulus yang membuat kita tidak sanggup melukai orang lain. Cinta yang tulus di hati, yang membuat kita bersikap profesional dan sungguh-sungguh mengemban amanah.
Amanah yang diberikan kepada kita, tidak mungkin kita main-main dalam menjalankannya. Karena ada cinta di dada, cinta Rasullulah yang diajarkanNya. Cinta yang tulus, membuat kita professional, menjadi khalifah sepanjang hayat
. (detikcom/d)