Simalungun (SIB)- Memasuki tahun politik 2015, Ketua Majelis Zikir Tazkira Simalungun H Burhan Saragih SH mengajak umat Islam di Simalungun untuk lebih meningkatkan budaya kerukunan antar umat beragama dan meningkatkan ukhuwah basyariah. Ia bahkan mencetuskan Tri Kerukunan Umat Beragama untuk mencegah perpecahan dan memperkukuh persatuan lintas agama dan suku.
“Isi Tri Kerukunan Umat Beragama adalah pertama kerukunan intern umat beragama, kedua kerukunan antar umat beragama, ketiga kerukunan antar umat beragama dan pemerintah,†ujar H Burhan Saragih ditemui SIB, Kamis (29/1) di kantor Pengurus Besar Majelis Zikir Tazkira Simalungun jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Simalungun.
Dia mengatakan, walaupun tahun ini umat Islam di Simalungun dihadapkan dengan pengaruh politik menjelang Pilkada 2015 yang terus bergejolak. Umat Islam diimbau untuk tidak termakan dan terjebak isu – isu provokatif yang bisa menimbulkan perpecahan.
“Saya imbau masyarakat bisa memilih dengan jernih calon – calon pemimpin untuk 5 tahun ke depan. Kemudian pada calon kepala daerah saya imbau untuk tidak mengiming – imingi masyarakat dengan hal – hal yang tidak bisa terwujud dan tidak boleh menjelek- jelekkan calon lain apalagi membawa – bawa ajaran agama yang bisa menimbulkan penistaan agama,†ujarnya.
Bang Haji sapaan akrab H Burhan Saragih menilai, saat ini umat Islam di Simalungun tengah menghadapi tantangan di mana turunnya kualitas ketekunan masyarakat dalam menjalankan ajaran agama. Menurutnya hal ini merupakan dampak dari sifat, kebiasaan, budaya hidup dan pergaulan bermasyarakat yang buruk.
“Saat ini maraknya pemberitaan tentang peredaran narkoba dan minuman keras di mana – mana telah menjadi ujian bagi kita semua, untuk itu masyarakat harus bersinergi dengan pemerintah dalam memerangi hal buruk ini,†ujarnya.
Ia berharap dengan momentum Tri Kerukunan Umat Beragama di Simalungun dapat meningkatkan keteguhan masyarakat bahwa kerukunan itu sesungguhnya tetap ada dan selalu tertanam baik di sanubari setiap anak bangsa.
“Kita harus tepis setiap stigma politik yang membawa nama agama yang bisa berujung pada perpecahan. Dan masing – masing harus meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT perbanyak tausiah, zikir dan doa,†tandasnya.
(BNS/f)
H Burhan Saragih SH